Mohon tunggu...
Tateng Gunadi
Tateng Gunadi Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pecinta buku, suka menulis, dan senang fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pepohonan dan Dedaunan

11 Maret 2021   11:17 Diperbarui: 14 Maret 2021   19:01 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pepohonan dan dedaunan itu seolah mengatakan betapa

sungguh bahagia dalam pertumbuhannya. akar-akar menghujam

dalam tanah menghisap saripati. sementara sinar matahari,

hujan, dan angin sangat memanjanya. meskipun kelak tambah tua

hingga pohon rapuh dan rontok seluruh daun, tetapi betapa

sungguh bahagia nanti dalam kematiannya. pepohonan dan

dedaunan itu membusuk demi hidup subur rerumputan.

Bandung, 1996

Catatan: puisi ini pernah dimuat harian Pikiran Rakyat, Minggu (Pon) 7 Juli 1996, dalam rubrik "Sajak-sajak Minggu Ini", editor Saini KM. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun