Mesin jahit itu tidak jadi terbeli.
Yang paling memilukan, konon Bung Hatta menyukai sepasang sepatu tetapi sampai akhir hayatnya tidak pernah menjadi miliknya. Hanya guntingan iklan bergambar sepatu merek Bally yang tersimpan rapi di laci meja kerjanya. Uang tabungan tidak pernah cukup untuk bisa membelinya.
Memanglah, kejujuran ada konsekuensinya.
Wakil Presiden Mohammad Hatta adalah seorang teladan kejujuran.
Jika bercermin ke masa sekarang, rasanya pilu membaca fakta semacam itu. Mungkin jumlahnya lebih seribu, dari kepala desa hingga menteri dipenjara karena korupsi, ditetapkan bersalah lalu diketuklah palu. Untuk sekian tahun lamanya, sambil menanggung malu.
Kata-kata mutiara Mohammad Hatta bisa jadi pengingat bagi kita semua.
Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat diperbaiki dengan berlatih. Tetapi kurang jujur, payah membetulkannya.
Bogor, 20 Februari 2021.
Artikel lainnya, "Kucing Hewan Piaraan yang Banyak Istimewanya" pada tautan https://www.kompasiana.com/tatenggunadi4377/6021c0b88ede485beb585442/kucing-hewan-piaraan-yang-banyak-istimewanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H