Mohon tunggu...
Tateng Gunadi
Tateng Gunadi Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pecinta buku, suka menulis, dan senang fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

{Cerpen Terjemahan} Bunglon, Anton Chekov

14 Februari 2021   09:39 Diperbarui: 1 Mei 2021   11:13 1821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Nandhu Kumar from Pixabay

     “Di sana ada koki Jenderal. Biar kita bertanya padanya. Hai, Prokhor, datanglah ke sini sebentar! Lihat, apakah itu anjing milikmu?”

     “Anjing itu? Kami tidak pernah mempunyai anjing seperti itu dalam hidup kami!”

     “Ia tidak pantas dimintai pertanyaan-pertanyaan semacam itu,” kata Achumyelof. “Itu anjing liar. Di sini tidak ada yang berkata selain itu. Kalau aku katakan itu anjing liar, itu adalah anjing liar! Anjing itu akan kita bunuh.”

     “Anjing itu bukan milik kami,” kata Prokhor selanjutnya, “anjing itu milik saudara Jenderal yang baru saja tiba. Majikanku tidak mempunyai anjing sejenis itu, anjing itu milik saudaranya.”

     “Jadi saudara Jenderal, Vladimir Ivanovitch, telah datang?” tanya Achumyelof dengan sangat gembira, senyum lebar tampak di wajahnya. “Baiklah, baiklah, aku tidak tahu bahwa ia telah datang! Ia datang ke sini untuk bertamu?”

     “Ya, Tuan, bertamu.”

     “Baiklah, baiklah. Jadi, itu anjing miliknya, bukan? Aku sangat senang. Bawalah anjing itu. Anjing kecil yang lucu. Anjing kecil yang gesit; dengan cepat menangkap jari tangan lelaki itu! Ha..ha..ha... Mengapa menggigil, apa takut? Lelaki itu seorang penjahat.”

     Prokhor memanggil anjing itu dan berjalan seiring dengannya. Orang yang berkerumun menertawakan Kriukhin. “Suatu saat aku akan menahanmu!” Achumyelof mengancam Kriukhin sambil mengenakan sendiri mantelnya, ia melanjutkan langkahnya melewati pasar.***

Diterjemahkan oleh Tateng Gunadi.

Sumber: Stories from Manylands, G.C. Thornley. England: Longman Group Ltd.

Dimuat Bandung Pos, Rabu 23 Oktober 1996.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun