“Di sana ada koki Jenderal. Biar kita bertanya padanya. Hai, Prokhor, datanglah ke sini sebentar! Lihat, apakah itu anjing milikmu?”
“Anjing itu? Kami tidak pernah mempunyai anjing seperti itu dalam hidup kami!”
“Ia tidak pantas dimintai pertanyaan-pertanyaan semacam itu,” kata Achumyelof. “Itu anjing liar. Di sini tidak ada yang berkata selain itu. Kalau aku katakan itu anjing liar, itu adalah anjing liar! Anjing itu akan kita bunuh.”
“Anjing itu bukan milik kami,” kata Prokhor selanjutnya, “anjing itu milik saudara Jenderal yang baru saja tiba. Majikanku tidak mempunyai anjing sejenis itu, anjing itu milik saudaranya.”
“Jadi saudara Jenderal, Vladimir Ivanovitch, telah datang?” tanya Achumyelof dengan sangat gembira, senyum lebar tampak di wajahnya. “Baiklah, baiklah, aku tidak tahu bahwa ia telah datang! Ia datang ke sini untuk bertamu?”
“Ya, Tuan, bertamu.”
“Baiklah, baiklah. Jadi, itu anjing miliknya, bukan? Aku sangat senang. Bawalah anjing itu. Anjing kecil yang lucu. Anjing kecil yang gesit; dengan cepat menangkap jari tangan lelaki itu! Ha..ha..ha... Mengapa menggigil, apa takut? Lelaki itu seorang penjahat.”
Prokhor memanggil anjing itu dan berjalan seiring dengannya. Orang yang berkerumun menertawakan Kriukhin. “Suatu saat aku akan menahanmu!” Achumyelof mengancam Kriukhin sambil mengenakan sendiri mantelnya, ia melanjutkan langkahnya melewati pasar.***
Diterjemahkan oleh Tateng Gunadi.
Sumber: Stories from Manylands, G.C. Thornley. England: Longman Group Ltd.
Dimuat Bandung Pos, Rabu 23 Oktober 1996.