daun-daun yang berguguran dari pohon tua
tepi jalan, melayang dan meliuk seperti penari yang khusyuk
dihalau angin kemarau pula, sebelum menggelepar
di trotoar. cahaya surya berlipat ganda, udara kemarau membakar terasa
Tuhan sedang murka sekarang, tapi tak pada tawa gadis-gadis muda
berparas mawar segar yang berjalan melenggang tenang
seolah berkata: enyahlah cuaca, pada hidup sejumput ini
kami hanya mau melimpah bahagia
Bogor, 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!