Mohon tunggu...
Yunita Sri Mulyani
Yunita Sri Mulyani Mohon Tunggu... Jurnalis - be yourself

selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya !

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjaga Makropudensial di Tengah Pandemi

26 April 2020   09:15 Diperbarui: 26 April 2020   09:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus corna atau covid-19 telah menginfeksi lebih dari dua juta orang diseluruh dunia. Virus covid-19 juga telah memakan korban hingga ratusan ribu jiwa. Keadan ini tentu menimbulkan virus covid-19 menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan orang. Di Indonesia sendiri, penambahan kasus terinfeksi covid-19 semakin hari semakin banyak. Berbagai cara dilakukan untuk menghambat penyebaran virus ini.

Pandemi covid-19 secara nyata mengubah kebiasaan manusia. Terjadi pembatasan, mulai dari interaksi sosial, kegiatan belajar mengajar. Kemudian kegiatan bekerja dikantor. Tidak terkecuali kegiatan beribadah, semua dilakukan dari rumah. Hal ini menjadi salah satu cara yang digunakan untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19.

Perlu kita ketahui, pandemi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan. Berdampak pula pada berbagai bidang, salah satunnya ekonomi. Banyak kegiatan usaha atau bisnis yang terpaksa tutup, jumlah pegawai pun dikurangi karena stabilitas sistem keuangan yang tidak stabil bahkan cenderung buruk. Kedaaan ini tentu mempengaruhi kondisi keuangan keluarga. Apalagi perubahan harga dipasar turut ikut serta.

Ditengah wabah seperti ini dan kondisi keuangan sedang buruk tentu kita dituntut untuk berperilaku cerdas. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah jangan panik. Jangan panik bukan berarti tidak peduli dan menganggap remeh pandemi ini, tapi menjadikan diri kita menjadi pribadi yang waspada. 

Caranya dengan menjaga pola makan, istirahat yang cukup, mrnjaga sistem imun, berolahraga yang rutin dan tentunya selalu berpikir positif sehingga kita  tidak akan terbebani hal yang akan menimbulkan rasa panik. Karena ketika kita sudah dalam keadaan panik maka akan berdampak pada kondisi keuangan. 

Sehingga sikap selektif kita untuk mengesampingkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu menjadi sulit. Bahkan, melakukan penimbunan (overbuying) kebutuhan pokok, masker dan alat pelindung diri lainnya.

Kemudian kita juga perlu memikirkan hal lain yang tetap dapat mengendalikan makropudensial aman terjaga. Karena uang yang kita miliki semakin lama akan semakin berkurang bahkan habis. 

Ketika berbagai aspek dibatasi, pemanfaatan teknologi tentu menjadi kunci utama. Sekarang ini banyak platrom online yang menyediakan pekerjaan sampingan yang bisa kita pilih sesuai keahlian. 

Tidak hanya itu, kita juga bisa membuka lapak online dari berbagai e-commerce. Dimana kedua hal tersebut dapat menambah penghasilan. Selain itu, kita juga perlu bersedakah jika memiliki uang lebih, Karena dalam keadaan seperti ini banyak orang yang membutuhkan bantuan.

Dengan kerja sama, gotong royong, dan tidak panik kita pasti bisa bangkit dari keadaan terpuruk ini. Jangan lupa untuk selalu mengikuti himbauan pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun