dok. Pribadi
Aku hanya ingin menuliskan
Saat kenangan membaur pada nadi alur sinema, apa yg dia dapatkan ?
Dingin yg menyesap dlm dekapan
Gerimis yg menyambut sepanjang perjalanan
Hanya sisa-sisa kegalauan yg tidak terkatakan
Sungguh...
Jemari yg tergenggam diujung malam, adalah kenyataan
Yang menyeberangkan mimpi pada dunia khayal
Memudar, menghampar bagai redup lampu-lampu kota
Jika engkau bertanya, sejauh mana kita telah menghampa
Mungkin hanya relung kosong yg menjawab cinta tanpa suara
Ah....
Aku dan engkau bukan tiada berbeda
Karena kita menghayati ketunggalan kisah yg entah itu hanya dongeng atau legenda
Lalu...
Bersama kita membiarkan yg terasa tetap menjadi rahasia
tanpa Nama...
Hey...
Engkaukah itu yang terdiam.....
waktu aku terdiam dalam pekatnya kenangan
Memutar narasi maju mundur ke masa lalu
yang meninggalkan lubang kosong di satu titik temu
dan kala itu kita bukan lagi hanya satu
__________________________________________________________________
*versi layar tancep
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H