Mohon tunggu...
Tata Ruzaina Sayyida
Tata Ruzaina Sayyida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Uin Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Hobi saya membaca buku non fiksi best seller, menulis opini di sosial media, dan menonton film berbahasa asing sekaligus belajar. Saya bercita-cita menjadi penulis hebat yang dikenal dunia. Kepribadian saya INTJ, saya orang yang berpikir kritis, tidak suka basa-basi. Minat saya adalah ilmu psikologi, filsafat, dan agama terkhususnya tafsir Al-Qur'an. Konten favorit saya adalah tentang hal yang saya tulis dalam minat saya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Posisi Filsafat terhadap Al-Qur'an

15 Juni 2024   15:30 Diperbarui: 7 Juli 2024   01:23 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh Tata Ruzaina Sayyida (Mahasiswi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi)

Kontribusi filsafat dalam Alquran.

Filsafat sekurang-kurangnya dapat menyumbangkan empat pelayanan pada agama yang termasuk didalamnya kitab suci yaitu Alquran.

Pertama, Salah satu masalah yang dihadapi oleh setiap agama wahyu adalah masalah interpretasi. Maksudnya, teks wahyu yang merupakan Sabda Allah selalu dan dengan sendirinya terumus dalam bahasa dari dunia. Akan tetapi segenap makna dan arti bahasa manusia tidak pernah seratus persen pasti.

Kedua, secara spesifik, filsafat selalu dan sudah memberikan pelayanan itu kepada ilmu yang mencoba mensistematisasikan, membetulkan dan memastikan ajaran agama yang berdasarkan wahyu, yaitu ilmu teologi.

Ketiga, filsafat dapat membantu agama dalam menghadapi masalah-masalah baru, artinya masalah-masalah yang pada waktu wahyu diturunkan belum ada dan tidak dibicarakan secara langsung dalam wahyu. Dengan mengatakan kepada masyarakat bagaimana ia harus hidup, bersikap dan bertindak.

Keempat, Filsafat menganalisa klaim-klaim ideologi itu secara kritis, mempertanyakan dasarnya, memperlihatkan implikasinya, membuka kedok kepentingan yang barangkali ada di belakangnya.

Filsafat tidak berkutik didepan Alquran.

Al-Qur'an berargumen bukankah lebih logis untuk menerima pernyataan bahwa Tuhan Maha kuasa membangkitkan manusia yang telah menjadi tulang-belulang yang berserakan, sesuatu yang ada wujudnya sebelumnya? Karena itu hal itu lebih mudah-dalam skala logika manusia, meski dalam kekuasaan Tuhan semuanya adalah mudah. Dan juga rangkaian sebab-akibat pasti akab berhenti pada Penyebab Pertama yaitu Tuhan yang menurunkan firmannya melalui Alquran. Peran sentral al-Qur'an inilah yang menyebabkan Ira M. Lapidus berkesimpulan bahwa motivasi penerjemahan karya-karya Yunani ke bahasa Arab, antara lain, didorong oleh spirit keagamaan tentang keinginan menjelaskan fondasi rasional bagi Islam. Dari hal inilah yang menjadikan Islam pusat ilmu pengetahuan pada abad 8-14M.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun