Dengan fakta ini, tak mengherankan ya kalau salah satu scene di series Emily in Paris menampilkan crepe sebagai salah satu makanan asli Paris!
Crepes: pelan tapi pasti tumbuh dari para pelaku UMKM Indonesia
Akulturasi budaya pada jajanan crepes mungkin tak banyak mengubah bentuk maupun cita rasanya. Namun lebih kepada varian isi yang ditawarkan dan memastikan bahannya halal.
Misal di Paris kita menemukan toping salted butter caramel ataupun buah stroberi asli. Di negara kita diganti dengan meses coklat juga selai, yang lebih murah dan secara budaya lebih terasa lokal. Beberapa isian asli masih dipertahankan seperti pisang juga nutella, yang cukup dikenal masyarakat Indonesia.
Awalnya saya menduga leker (origin: lekker = enak; ~Bahasa belanda) "dibawa" ke Kota Solo oleh para Hollander saat Belanda disebut masih menguasai Indonesia. Itu dugaan pertama saya. Dugaan kedua, leker sama saja dengan crepes dan menjadi cikal bakal akulturasi eropa-nusantara pada jajanan renyah ini.
Namun beberapa artikel yang saya baca menyatakan keduanya berbeda. Dan sejauh ulikan saya, belum ada referensi yang mengungkap secara pasti kapan crepes masuk ke Indonesia.
Salah satu usaha crepes terkenal menyebut tahun 1996 sebagai awal mula crepes hadir di Indonesia. Hingga belakangan banyak bermunculan usaha yang menjual makanan kekinian ini. Mulai dari yang berkeliling dengan sepeda motor, berlapak di depan toko hingga jadi menu kafe-kafe hits andalan Gen-Z.
Di lingkungan tempat tinggal saya ~Surabaya, ada salah satu usaha kecil yang menjajakan crepes dari tahun 2005, M-Crepes namanya. UMKM ini mengkreasikan banyak menu crepes, dari rasa manis, gurih, hingga pedas. Berawal dari gerobak di depan komplek sekolah, saat ini M Crepes sudah membuka cabang kelimanya di foodcourt Royal Plaza Surabaya.
Kini sambil menikmati renyahnya M Crepes, saya masih menantikan gebrakan usaha kecil lain yang dapat tumbuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kita.
Dan yang tak kalah penting, kita juga perlu turut mendukung perkembangan ekonomi kreatif kita. Jadi jangan lupa dijajanin ya, biar UMKM kita makin berkembang!