Bagaimana tidak, dalam kondisi panik, saat satu satunya yang diharapkan adalah pertolongan dari 112, ternyata justru tidak terhubung dan tersambung ke 112 kota lain.
-
Nomor telkomsel saya, satu saya beli di Surabaya tahun 2015, dan yang satunya lagi beli melalui online dari Jember/Probolinggo (saya lupa) di 2019. Saya mendaftarkan kedua nomor itu sama-sama dengan NIK saya yang secara alamat ada di Jawa Tengah. Selama ini saya tidak pernah bersinggungan dengan Kota Madiun kecuali untuk jalan jalan, transit moda kendaraan (kereta), atau melintas. Saya tak pernah menetap di Kota Madiun. Lalu bagaimana nomor telepon saya, dua-duanya, teridentifikasi sebagai nomor yang berada di Kota Madiun?
Saya ingat dahulu nomor Indosat saya terdeteksi sebagai nomor Surabaya, karena saya beli di Surabaya, walaupun terdaftar dengan NIK saya yang merupakan penduduk non-Surabaya. Saya juga ingat nomor XL saya dengan mudah mendeteksi lokasi lokal saya ketika saya membeli paket data dengan rincian kuota nasional dan kuota lokal. Lantas kenapa provider tidak menggunakan akses lokasi ini untuk sinkronisasi 112, padahal realtime location terdeteksi oleh mereka. Padahal, saya mengijinkan pihak provider untuk mengakses lokasi saya untuk alasan hal-hal sepenting ini, bukan hanya untuk menentukan tarif internet lokal saja.
Dua kejadian ini membuat saya berfikir, untuk orang seperti saya yang sering berpindah lokasi karena urusan pekerjaan, bagaimana jika ketika saya di kota lain? Jakarta misalnya, saya sedang berjalan di sekitar St. Sudirman misalnya, dan menemui orang pingsan. Tentu saja respon umumnya adalah dengan menelpon 112, sebagai nomor kedaruratan di Indonesia. Dalam kondisi itu bagaimana jika saya masih terhubung dengan Kota Madiun. Bagaimana jika karena itu, orang pingsan tadi tidak tertolong, karena lambatnya penanganan. Saya masih ingat di film-film dokter akan berkata, "syukurlah anda cepat membawanya ke rumah sakit, jika terlambat nyawanya tidak akan tertolong". Ah jika hal itu terjadi karena "gangguan" telepon 112 itu, maka saya akan sangat merasa bersalah.
Dan lagi, saya yakin, banyak orang yang berpergian ke daerah lain, untuk berbagai urusan termasuk jalan-jalan ataupun urusan keluarga juga pekerjaan. Misal orang Medan akan liburan ke Lombok atau ada pekerjaan di Bogor atau mengunjungi anaknya yang sedang menuntut ilmu di Jogja. Bayangkan jika dalam proses berpergian itu mereka memelukan bantuan dari Kedaruratan 112 kota setempat. Saat menelpon masih terhubung ke 112 Kota Medan atau parahnya justru terhubung ke 112 Kota Batam. Panik? Tentu saja.
So please para provider apapun, tolong perbaiki sistem kalian agar deteksi lokasi bisa digunakan untuk hal-hal penting ya, salah satunya untuk telepon nomor kedaruratan sesuai lokasi realtime. Thank you..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H