Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Adira Festival 2023: Weekendku Seru, Hangout Bareng Bestieku!

11 September 2023   21:12 Diperbarui: 20 September 2023   19:19 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenalin Kompasianer yang berpose dengan Mas Musfi, dari kiri : Indah, Aku, Mbak Wid, Bu Dwi, Mbak Fio, Mbak Mar, Mbak Yun dan Mbak Mun.  [Dok. Bu Dwi]

Aku sendiri terus bersama Indah. Setelah salat asar, kami mulai eksplore area festival. Kami awali dengan sneak peek area panggung yang megah bernuansa orange. Sore itu, area panggung masih belum ada acara, sepi. Kami sempatkan mengambil foto. Saat berpose, Indah ngejokes "foto disini terus post pakai caption, datang hari ini biar bisa dapet barisan paling depan di konser besok." :D Ada-ada saja.

Pose lebih dulu di depan panggung, sebelum rame pengunjung [dok. Indah]
Pose lebih dulu di depan panggung, sebelum rame pengunjung [dok. Indah]

Setelah mendapat beberapa foto, kami lanjut eksplorasi. Ada beragam tenant di booth Jakcloth. Booth paling dekat dengan area panggung. Sejumlah merek pakaian tampak digelar pada booth ini. Berurutan, sejumlah tenant di lorong booth Kriya/craft dan UMKM juga menggelar pamerannya. Setelahnya, aku dan Indah terus bergerak ke setiap lorong, sembari melihat-lihat apa saja yang ada di Adira Festival 2023 kali ini. Aku perhatikan Adira Finance ini memiliki banyak "sahabat" di berbagai lini bisnis.

Jajajaran lapak fashion [dok.pri]
Jajajaran lapak fashion [dok.pri]

Indah mulai masuk ke area bursa motor bekas. Ia penasaran dengan Honda Beat rangka tertentu. Sejurus kemudian, ia sudah berbincang seru dengan petugas di tenant momotor.id. Sementara aku yang tak paham dengan dunia motor hanya membuntuti-nya dari belakang, mengamati sekeliling.

Ada beragam merek motor bekas yang manarik untuk dibawa pulang, sayang nggak punya uang, hehehe [dok.pri]
Ada beragam merek motor bekas yang manarik untuk dibawa pulang, sayang nggak punya uang, hehehe [dok.pri]

Ada beragam jenis motor yang dipajang sore itu. Sebagian besar dilengkapi dengan barcode siap pindai, untuk menampilkan informasi mengenai motor tersebut. Plus, ada beberapa petugas ramah yang siap memberikan penjelasan pada pengunjung. "Ini nanti akan ada lelang motor, disebelah sana (sambil menunjuk area paling ujung dari booth), kalau tertarik gabung, bisa scan barcode ini", jelas petugas perempuan bertopi hitam. Benar saja, kira-kira pukul 5, melalui pengeras kami mendengar betapa hebohnya proses lelang motor di Adira Festival.

Tak jauh dari tenda bursa motor bekas ini, aku melihat pula sejumlah tenda yang menawarkan berbagai kebutuhan kendaraan. Bahkan, ada motor unik yang sudah dimodifikasi warna-warni oleh komunitas motor. Lagi-lagi karena aku tak mengerti dunia kendaraan, aku milih melipir ke tenda lainnya.

Bersama kompasianer di tenda Syariah Adira Finance [Dok. Mbak Dian]
Bersama kompasianer di tenda Syariah Adira Finance [Dok. Mbak Dian]

Lepas magrib, kami mampir ke tenant Adira Syariah yang bernuansa "hijau" di satu tenda yang sama dengan travel umrah, Fandiego Tours & Travel. Lewat festival ini, aku sendiri baru tahu kalau Adira Finance memiliki sub bidang syariah. Menarik. Di tenda ini pula, kami kembali berjumpa dengan kompasianer, Mbak Wid menggandeng Mbak Sari, Mbak Dian juga Mba Dea. Kami semua menikmati setiap penjelasan bapak-bapak humble di Syariah Adira Finance ini. Bahkan salah satu dari beliau menawarkan untuk berfoto bersama.

Tak hanya untuk pengunjung dewasa, Adira Festival Surabaya juga ramah anak. Sejajar dengan gerbang utama, area bermain anak disediakan. Festival komplet untuk family time, pikirku. Di tempat ini, lagi-lagi Indah bergurau, "Terampolinnya bisa kita naiki?" tanyanya setengah serius. "Kan ada tulisannya area bermain anak" kataku menimpali. "Kan aku juga anak, anaknya ibuku," timpalnya. "Iya juga sih, hahahaha" aku hanya bisa tertawa mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun