Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Olahraga Nanda Bakda Duha

10 Mei 2020   22:48 Diperbarui: 10 Mei 2020   22:48 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Full tim tidak mau difoto. Nanda berbaju merah dan adik saya memainkan perannya dibalik tokoh game dan amunisinya. | Dokpri

Kali ini saya akan mengisahkan keponakan saya, Nanda. Anak kedua dari kakak saya yang pertama. Saya tak ingat pasti ia lahir tahun berapa, tapi kini ia duduk di kelas 6. Kalau saya tanya apa hobinya, ia mantap menjawab, "ya ngegame-lah tan!" Ya ya ya, anak jaman sekarang memang jarang hobi main layangan. Hehehe. Dan karena hobi inilah, hampir setiap pagi, bakda Duha, ia akan berkumpul dengan timnya. Saya menyebutnya Tim Nanda Bakda Duha'. 

Pagi tadi, jam menunjukkan pukul 7. Lebih beberapa menit, saya tak ingat pasti. Dari rumah saya yang hanya berjarak 5 meter, saya bisa melihat dengan jelas, Nanda sudah kembali mulai khusyuk dengan ponselnya. Pemandangan yang tak pernah terlewat, setiap pagi selama 2 minggu-an ini. Tak perlu saya tanya apa yang ia lihat di layar ponselnya. Dari raut wajahnya, saya bisa menebak, ia sedang main game.

E-Sport, Olahraga Nanda di Kala Puasa  

memilih-game-5eb812d0d541df25b47750b2.jpg
memilih-game-5eb812d0d541df25b47750b2.jpg
Ya, karena ia sudah tidak punya kewajiban school from home, mengingat ia sudah lulus -tanpa ujian-, kini ia bebas memegang ponselnya. Ia mengisi waktunya ditengah puasa ramadan ini dengan permainan video. Kita tahu, semenjak perhelatan akbar Asian Games 2018, e-sport menjadi salah satu daya tarik olahraga yang digemari para remaja hingga kalangan dewasa. Begitu juga Nanda dan timnya. 

Full tim tidak mau difoto. Nanda berbaju merah dan adik saya memainkan perannya dibalik tokoh game dan amunisinya. | Dokpri
Full tim tidak mau difoto. Nanda berbaju merah dan adik saya memainkan perannya dibalik tokoh game dan amunisinya. | Dokpri
Timnya? Ya. Nanda punya tim main game bersama. Entah bagaimana ceritanya, dalam satu RT kami yang hanya terdiri dari 16 rumah, ada 3 anak seusianya, dan juga merupakan teman sekelasnya. Dan biasanya, mereka berkumpul dirumah keponakan saya untuk 'mabar' alias main bareng. Ketiga temannya itu, Irshab, Gadhi dan Masnya Bila (saya lupa namanya) plus satu anak kelas 2 SMP sama-sama menghadap layar ponselnya. Mereka memang tak pernah berkata, "kami sedang olahraga" alih-alih berkata, "mabar kuy!"

Nanda mengundang teman-temannya bermain game lewa status WA | Dokpri
Nanda mengundang teman-temannya bermain game lewa status WA | Dokpri
Permainan video online menjadi kegemaran Nanda dan mungkin juga anak-anak seusianya, di berbagai belahan dunia. Dan menurut saya, game yang dikategorikan sebagai e-sport ini sangat cocok dimainkan saat ramadan seperti sekarang ini. Karena, olahraga satu ini tak akan mengeluarkan keringat, namun jantung bekerja lebih keras, sebagaimana olahraga lainnya. 

Esensi Game Sebagai Olahraga Aktif

"Gimana yoga bisa disebut olahraga, kan nggak berkeringat? Catur, kan juga nggak keringetan, nggak ngelatih otot juga kan?"  

Begitu ucap adik lelaki saya saat saya mengajaknya diskusi tentang e-sport. "Emang kalau game bisa ngelatih apa?" tanya saya kemudian. "Banyak." katanya mantap. Saat sedang bermain game, seseorang bisa mengontrol emosi, denyut jantung juga bertambah karena berdebaran-debar. Belum lagi masalah timing, kerja tangan, mata juga kerja otak yang harus cekatan dan sinkron. Selain itu juga bisa melatih kerjasama tim. 

Nanda saat bermain begitu konsentrasi. | Dokpri
Nanda saat bermain begitu konsentrasi. | Dokpri
Paling ketara mungkin memang bagaimana mengelola keseimbangan pikiran dan tangan. Tapi lebih dalam dari itu. Sama seperti halnya catur. Permainan online ini bisa memperbaiki memori, bisa memperkuat daya konsentrasi, melatih logika berfikir, melatih diri untuk bisa menyusun strategi dan mengambil keputusan. 

Game kini banyak dilombakan, jadi bisa berlatih dan asah skill saat ramadan ini. | Dokpri
Game kini banyak dilombakan, jadi bisa berlatih dan asah skill saat ramadan ini. | Dokpri
Di dunia, tak hanya di Indonesia, gaming menjadi idola banyak orang untuk killing time. Bahkan banyak yang menekuninya sebagai ide bisnis atau bahkan pemain profesional di bidang olahraga ini. Kini banyak kita temukan perlombaan video games baik nasional maupun internasional. Nah bermula dari olahraga kala ramadan, siapa tahu bisa mengisi kursi di kejuaraan dunia. Olahraga dan asah skill sekali jalan.

Besok-besok, sepertinya saya perlu mengikuti jejak Nanda, main game bakda Duha. Biar nggak ngantuk dan latihan konsentrasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun