Selama ini, saya meyakini, setiap orang perlu 8 gelas air minum per hari agar tak dehidrasi. Apakah anda juga memiliki anggapan yang sama?Â
Kalau anda juga berkeyakinan demikian, rasanya saya perlu membisiki anda, "ternyata 8 gelas sehari tak selamanya tepat." Apa yang selama ini saya ketahui luluh lantak bersamaan dengan penjelasan dari para dokter di acara Hydration Talk yang diselenggarakan oleh Danone Indonesia di JW Marriot Hotel, Surabaya.
-
Pemenuhan Hidrasi Sehat
Penuturan dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, SpGK - Dokter Gizi Klinis & Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM membuat babak baru dalam khasanah wawasan saya akan kebutuhan air minum. Dalam slide presentasi yang beliau sampaikan, detail dituliskan bahwa kebutuhan air minum setiap orang itu berbeda-beda.Â
Laki-laki-perempuan, lansia-anak-anak juga ibu hamil serta orang dengan aktivitas olahraga. Bahkan lokasi juga berpengaruh terhadap kebutuhan harian seseorang agar tehindar dari dehidrasi.
Saya coba tuliskan secara detail.
Kebutuhan ini berbeda pula dengan wanita atau ibu hamil dan menyusui. Bagi ibu hamil, kebutuhan air hariannya adalah setara 2,1 liter dan 2,5 liter bagi ibu menyusui.
Tentu saja kebutuhan ini dapat bertambah pula bagi mereka yang tinggal di kota yang cenderung panas. Atau kebutuhan akan bertambah bagi mereka yang sedang bekerja dengan menggunakan fisik. Kebutuhannya bisa mencapai 14 gelas, bahkan 25 gelas, atau untuk pekerjaan fisik yang berat bisa diatas itu.
So, kalau kita selama ini tahu kebutuhan air minum sehari adalah 8 gelas, hmm mungkin benar, tapi juga belum tepat. Kita perlu menyesuaikan diri kita dalam keadaan apa. Agar kita tidak dehidrasi.Â
Dehidrasi efeknya juga tidak bagus untuk kesehatan tubuh. Kita bisa cepat lelah, cepat ngantuk, bisa uring-uringan. Puncaknya akan menggangu produktivitas kita sehari-hari.Â
Tak perlu dipungkiri, kita sering beraktivitas di luar rumah. Beberapa dari kita mungkin ada yang membawa tumblr, tapi sebagian dari kita juga masih memanfaatkan air minum dalam kemasan yang banyak di jual di toko-toko atau tempat makan. Bicara air minum dalam kemasan, apa anda tahu, di Indonesia ada beberapa jenis AMDK? Well, terlepas dari minuman yang berasa, ternyata air yang berwarna putih, atau kita biasa menyebutnya air putih, ada jenisnya lhoo!
Perbedaan Jenis AMDK yang Beredar di IndonesiaÂ
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah air yang telah diproses, tanpa bahan pangan lainnya, dan bahan tambahan pangan, dikemas, serta aman untuk diminum.
 Air minum dalam kemasan di Indonesia cukup banyak jenis dan merknya, salah satunya merk Aqua yang sudah dikenal masyarakat sejak lama. Namun tahukah anda, bila kita mengesampingkan merknya, ada beberapa jenis air minum dalam kemasan yang beredar di Indonesia?
Well, disampaikan oleh Dr. dr. Diana Sunardi, M. Gizi, SpGK - Ketua Indonesia Hydration Working Group (IHWG) bahwa AMDK merupakan produk yang diatur secara ekstensif karena mempunyai peran yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat.Â
Dari berbagai jenis air minum yang dipasarkan di Indonesia, hanya 4 jenis air minum dalam kemasan yang dibahas lebih lanjut dalam acara kali ini, yaitu air mineral, air demineral, air oksigen dan air alkali (pH tinggi).Â
Keempat jenis air minum tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda pula. Air Mineral merupakan AMDK paling mudah ditemukan di pasaran. Air mineral mengandung mineral-mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral, sesuai dengan yang diatur dalam SNI yang berlaku.Â
Dalam air mineral terdapat kandungan natrium, kalsium, zinc, florida, magnesium, kalium, dan silica yang dibutuhkan oleh tubuh, beberapa manfaat mineral yaitu Natrium menjaga keseimbangan cairan & elektrolit, Magnesium untuk menjaga sistem kardiovaskuler, Kalsium menjaga kesehatan tulang, Kalium untuk sistem saraf dan otot, Zinc untuk pembentukan sel dan enzim, Florida mencegah karies gigi, Silica membantu memperkokoh jaringan.
dr. Diana menambahkan pula bahwa menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral dapat meningkatkan risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid. Penting diingat bahwa dalam memilih air minum untuk memenuhi hidrasi sehat, mengonsumsi air mineral biasa saja sangat bermanfaat untuk mendukung upaya menjaga kesehatan tubuh.
Namun, dalam memilih air kemasan, kita perlu memperhatikan kemasan atau botolnya yang bersih, label dan tanggal kedaluwarsa yang jelas, juga kode produksi yang sama pada bagian tutup dan botolnya. Kita juga perlu memastikan air dalam kemasan berkualitas baik, dengan tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa sebelum diminum. Dan tidak mengandung bahan berbahaya. Kalau sudah begitu, yakin deh asupan air minum kita sehat.
--
Well, itu ilmu yang bisa saya bagi kali ini. Jangan sampai dehidrasi ya dengan takaran minum yang pas! Dan pastikan air yang kita minum adalah air yang sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H