Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjaga Aset Wisata dengan Hastag Wonderful Indonesia

10 Desember 2018   09:36 Diperbarui: 10 Desember 2018   09:40 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akun Indonesia Travel milik Kementerian Pariwisata Indonesia di Google Plus [screenshot]

Saat masih kuliah, saya tidak pernah aktif sekalipun di instagram. Saya lebih memilih menjajaki Google Plus. Sosial media dari Google. Kala itu G+ ber-user interface friendly. Lebih memudahkan interaksi dengan orang luar. Bukan apa-apa, tujuannya satu, biar berani ngobrol sama mereka. Dan lalu conversationalskill lebih terasah. Dalam Bahasa inggris tentu saja.

Selain alasan itu, ada satu hal yang membuat saya nyaman di G+. Yaitu akun +indonesiatravel. Akun milik Kementerian Pariwisata. Akun ini setiap hari mengunggah lokasi-lokasi wisata yang aduhai di seluruh belahan wilayah Indonesia. Bikin mata seger. Lumayan buat hiburan kala tugas menghadang dan tak bisa jalan-jalan.

Dari akun inilah kali pertama saya mendengar tentang #wonderfulindonesia.

--

Tahu Makna Wonderful Indonesia?

wonderful-indonesia-5c0dcb6443322f146e7c7ec6.jpg
wonderful-indonesia-5c0dcb6443322f146e7c7ec6.jpg
Tagline Wonderful Indonesia lahir pada tahun 2011. Menggantikan taglineUnlimate in Diversity secara sah, saat pertama kali dikenalkan pada dunia internasional. Tak hanya tagline, logonya pun juga di update. Seperti gambar di atas. Kita tentu sudah sering melihatnya. Tapi tahukah artinya?

Logo itu sejatinya mengadopsi konsep Garuda sebagai lambang negara kita. Adalah burung yang suka berkelompok dan melambangkan hidup damai antar sesama di alam luas. Burung dinilai sebagai populasi terbesar di Indonesia. Burung juga adalah lambang bangsa. Rentangan sayap menjadi satu kesatuan dalam logo itu mengisyaratkan keterbukaan, hasrat untuk terbang jauh, dan melintas batas. This is beautiful philosophy, i think.

Bulu dalam bentuk garis itu berjumlah lima, seperti Pancasila. Warna bulunya berbeda bukan tanpa maksud, melainkan mewakili makna yang dalam. Hijau bermakna Kreativitas, Ramah kepada Alam dan Keselarasan. Ungu bermakna Daya Imajinasi, Keimanan, Kesatuan Lahir dan Batin. Jingga bermakna Inovasi, Semangat Pembaruan, dan Keterbukaan. Biru berarti Kesemestaan, Kedamaian, dan Keteguhan. Dan magenta yang berarti Keseimbangan, Akal Sehat, dan Sifat Praktis.

Menjaga Aset Wisata

#WonderfulIndonesia di setiap posting yang berkaitan dengan wisata. [Private Collection]
#WonderfulIndonesia di setiap posting yang berkaitan dengan wisata. [Private Collection]
Sejatinya, apa aset wisata punya Indonesia? Jalan kah? Gazebo kah? Atau alat-alat snorkeling, diving? Nope.

Menurut saya, aset wisata justru adalah atraksi-atraksi wisata yang ditawarkan suatu tempat wisata. Atraksi ini bukan kemudian sesuatu yang bergerak seperti atraksi tari semata. Lebih jauh, atraksi adalah apapun yang bisa dirasakan sebagai suatu keindahan dalam berwisata. Keindahan yang memberikan pengalaman sebagai bagian inti dari kegiatan berwisata.

Seorang ahli pernah mengatakan, attractions are the main motivators for tourist trips and are the core of tourism product. Without attractions there would be no need for other tourism services. Indeed tourism as such would not exist if it were not for attractions.

Nah kalau saya juga teman-teman sekalian menuliskan hastag itu, dalam karya, dalam postingan IG, misalnya. Secara tidak langsung kita ikut mejaga aset wisata Indonesia. Kita ikut mengenalkan wisata itu pada dunia. Agar tak diklaim sembarangan orang kan? Kitapun ikut mengidentifikasi tempat-tempat wisata. Tak jarang lhoo tourist menjelajah #wonderfulindonesia dulu baru memutuskan akan ke Indonesia bagian mana.

Indonesia sangat BAGUS, he said.

Beliau mengaku tidak suka Tempe. He said, i don't like food from Soya, what is that the name? Its square and from Soya. :D [DokPri]
Beliau mengaku tidak suka Tempe. He said, i don't like food from Soya, what is that the name? Its square and from Soya. :D [DokPri]
Look! Beliau adalah orang Italia. Saya dan teman-teman saya bertemu dengan beliau saat di Bandara Palu. Februari tahun ini. Beliau, sudah 6 kali bolak-balik dari negaranya ke Indonesia. 6 kali ya! Dan beliaupun juga sudah seumuran kakek saya. Kalau bukan karena cintanya dengan apa yang beliau temui di Indonesia, sungguh beliau tak akan mungkin menjelajah Indonesia timur berkali-kali.

We know, Italy is not just around the corner. Italia jauh, beda benua. Tapi saat itu beliaupun bilang pada saya, tahun depan saya akan ke Indonesia lagi. Indonesia sangat bagus, akunya. Beliau sudah melalang buana ke pelosok Indonesia timur yang bahkan saya belum pernah kunjungi. Hari itu beliau banyak cerita pengalamannya selama travelling di Indonesia. 

--

Well, back again. Wisatawan seperti beliau-beliau ini akan mengenal Indonesia lewat #wonderfulindonesia. Jadi tak ada ruginya dong kita menambah hastag wonderfulindonesia. Kita selain juga menjaga alias mengidentifikasi wisata di tempat kita pun memperkenalkannya pada dunia. And that's something easy to do. 

Nilai plusnya, karya kita dan kita sendiri juga akan dikenal banyak orang. : ) Let's be smart netizen!
--


PS. Ini hanya pemikiran kecil untuk berbuat sedikit bagi Indonesia, terutama sektor wisata.

But the way, layakkah wonderful indonesia? Bagi saya lebih dari layak, karena Indonesia sangat-sangat indah. Truly wonderful indeed. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun