Selain aplikasi tersebut, masih terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mengontrol kegiatan anak di dunia maya. Bahkan, Android Parental Control juga sudah diciptakan oleh Google, sang raksasa teknologi. Sayangnya aplikasi tersebut belum dapat diinstal di Indonesia.
Bila cyber bullying memerlukan teknologi, maka cara terbaik untuk meminimalisir juga dari sisi teknologi itu sendiri. Namun perlu diingat, dari keseluruhan tindakan preventif yang paling penting diperankan orangtua dalam mengurangi atau mencegah anak menjadi pelaku cyber bullying adalah komunikasi.
Bila terdapat hal-hal yang menyimpang pada anak, terutama saat berperilaku di dunia maya, orangtua wajib mengkomunikasikannya kepada sang anak dengan cara yang baik (tidak dengan cara marah-marah). Komunikasi antar anggota keluarga inilah yang menjadi kunci pemutus rantai cyber bullying.
--
Esai ini pernah diikutsertakan dalam EdConex Essay Competition 2018. Saya rasa perlu mempublikasikannya agar banyak orangtua yang peduli cyber bullying. Untuk dokumen lengkap beserta daftar pustaka lengkap silakan kontak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H