Fasilitas dan Utilitas Cerdas ala Jakabaring

Opening Ceremony Asian Games akan digelar dalam hitungan hari. Rasanya, sudah tak sabar ingin melihat bagaimana gelaran olahraga ini berlangsung di dua kota sekaligus. 

Saya sebagai citizen juga netizen hanya bisa memberikan energi lewat doa. Semoga ada kabar baik dari para tim Indonesia yang berlaga. Aamiin.

--

Sebagai pemerhati kota, saya terkesiap membaca berita tentang infrastruktur yang disiapkan untuk Asian Games. Terutama di kawasan Jakabaring Sport City, Palembang. Fasilitas yang apik didukung dengan utilitas yang mumpuni menjadi pertanda bahwa kita benar-benar siap menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia ini.

Bila biasanya saya bergelut dengan konsep Smart City alias Kota Cerdas. Kali ini saya rela menyebut JSC’s Smart Facilities and Utilities. 

Kawasan Olahraga Jakabaring memiliki fasilitas dan utilitas yang cerdas. Well, itu hanya istilah saya pribadi ya. Tapi saya pikir tidak berlebihan. Karena dari berita-berita mengenai fasilitas dan utilitas di Jakabaring, saya mendapati beberapa fakta yang cukup mengesankan.

Eye bird view Kawasan Jakabaring Sport City (Foto: jurnalsumatra.com)

Jakabaring Sport City atau juga ada yang menyebut Jakabaring Sport Complex sudah dibangun sejak 2004. Tetapi, kawasan yang berdiri diatas lahan 320 hektar itu beberapa bulan terakhir disulap menjadi semakin menawan. 

Saya yakin, kabar menariknya kawasan Jakabaring sudah tersiar ke pelosok negeri. Tetapi bagaimana dengan fasilitas dan utilitas cerdas yang ada di dalamnya?

Let’s talk about it...

Utilitas Lengkap, Fasilitas Siap (1)

Utilitas adalah istilah untuk prasarana. Artinya, infrastuktur yang perlu dipersiapkan sebelum sarana itu ada. Jenisnya seperti air bersih, listrik, penanganan sampah dan limbah.

Di Kawasan JSC air minum disediakan dengan teknologi ultrahigh filtration. Alias filtrasi sangat tinggi. Teknologi ini memastikan air minum yang dihasilkan sangat terjaga kemurniannya. Sedangkan, limbah padat yang dihasilkan juga sudah disiapkan pengolahannya. Berupa konsep reduce-reuse-recycle-replanting (4R).

Green Energy - PLTS

Dari seluruh utilitas yang telah disiapkan, saya terkesima dengan energi hijau yang menjadi dasar penyediaan listrik di Jakabaring. Energi hijau merujuk pada energi yang ramah lingkungan. Energi yang dinilai sebagai sumber-sumber terbarukan, dan sifatnya tidak mencemari lingkungan.

PLTS di Jakabaring. Foto: Detikcom/ Eduardo Simorangkir

Benar saja, dalam penyediaan utilitas listrik, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi satu-satunya pemasok listrik di kawasan olahraga megah ini. Dikutip dari CNBC Indonesia, setidaknya terdapat 5.248 panel surya dengan kapasitas mencapai 1,6 megawatt (MW).

Bukan perkara yang mudah untuk mewujudkan pengembangan PLTS di Jakabaring ini. Namun dengan keteguhan dan komitmen yang kuat dari banyak pihak, kini cahaya dari panel surya bisa menerangi kawasan JSC hingga terang benderang. Proses pengembang PLTS juga tak terlampau lama, kurang lebih 1 tahun saja.

Utilitas Lengkap, Fasilitas Siap (2)

Fasilitas di JSC disiapkan dengan cerdas. Daerah tangkapan air misalnya. Atau biasa kita sebut sebagai danau buatan. Disini, danau buatan ditata sedemikian rupa pada lahan seluas 64 hektar. 

Daerah tangkapan air ini disediakan untuk memastikan kawasan ini tetap baik-baik saja saat musim panas maupun penghujan. 

Karena disaat musim panas, cadangan air di danau ini akan menjadi oase bagi lingkungan JSC. Dan saat musim hujan, danau ini akan “menabung” air yang melimpah dari langit. Memastikan tidak terjadi genangan (baca: banjir) di sana-sini.

Bowling Center Dibangun dengan Konsep CSR

Bowling Center by Sinarmas saat masih proses penataan. (Dokumentasi oleh Kompasianer Deddy Huang)

JSC memiliki puluhan venue. Dan tidak seluruhnya dibangun dengan anggaran negara. Banyak diantaranya juga disediakan dengan partisipasi pihak swasta. Istilahnya, CSR.

Salah satu fasilitas yang dibangun dengan konsep CSR ini adalah arena bowling. Yes, salah satu cabang olahraga bergengsi ini nantinya akan digelar di Bowling Center yang telah diresmikan Bulan Mei lalu.

Dibangun dengan dana CSR Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas senilai 27 M, Bowling Center berdiri kokoh di atas lahan 2,8 hektar, dengan luas bangunan kurang lebih 4.200 m. 

Dengan luas yang fantastis tersebut, ada 40 lintasan bertaraf internasional dan tersertifikasi oleh federasi bowling dunia. Jumlah ini jauh diatas jumlah lintasan tempat-tempat bowling pada umumnya. Delegasi atlet bowling dari Jepang kabarnya telah mengapresiasi megahnya venue ini.

Bowling Center sudah diresmikan (Dok. IST Tribunnews)

Kendaraan Bebas Emisi

Dari sisi moda transportasi, di dalam internal kawasan JSC, smart technology juga diterapkan. Kembali, ramah lingkungan dinomorsatukan.

Bayangkan, shuttle bus yaitu berupa mini bus, dimodifikasi bahan bakarnya dengan bio fuel. Jumlahnya 20 unit yang dipakai untuk mengakomodasi pergerakan para pengunjung juga delegasi atlet maupun tim ofisial.

Golf Car akan menjadi moda penghubung di JSC (Foto:antarafoto.com)

Keseriusan untuk menjaga kawasan ini tetap ramah lingkungan benar-benar diwujudkan. Bukan hanya bus berbahan bakar bio fuel, 60 golf car dengan energi baterai juga menjadi prioritas utama moda pergerakan di Jakabaring.

Bahkan, tim keamanan seperti TNI dan POLRI akan menggunakan sepeda untuk menjaga kawasan olahraga ini. Begitu pula dengan tim internal JSC, pihak telkom, juga PLN. Sepeda akan menjadi moda utama karena lagi-lagi ramah akan lingkungan.

--

Kini Jakabaring Sport City digadang-gadang sebagai satu-satunya kawasan olahraga terintegrasi di dunia. 20 venue berstandar internasional dan pastinya telah terakreditasi siap menjadi panggung nyaman para atlet dari berbagai negara.

Ps. Data terkait bowling Center dikutip dari website resmi Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.