Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Takut Kompetitor Bila Produk Kami Memang Bagus?

1 Agustus 2018   05:53 Diperbarui: 18 Agustus 2018   08:49 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Free Ice Cream Corner | Dokpri

Well, saya selalu amaze pada mereka yang bekerja dengan dasar iktikad yang baik. Bicara soal iktikad, kemarin, saya mendapat pelajaran berharga. 

Bahwa dalam dunia bisnis sekalipun, dengan produk yang baik, produk yang diproduksi dan dipasarkan dalam etika yang baik pula, menjadi salah satu kunci sukses untuk bersaing dengan kompetitor.

--

A warm welcome by Campina | Dokpri
A warm welcome by Campina | Dokpri
Beruntung saya terpilih menjadi satu dari 20 peserta Kompasiana OnLoc ke Campina kemarin. Ada beragam ilmu yang saya cerna. 

Mulai dari bahasan sejarah hingga bahasan kekinian, vegan. Dari kesemua bahasan, ada tiga hal yang menjadikan saya respect dengan Campina. 

Pertama, aturan ketat akan kebersihan. Kedua, etika yang baik dalam berbisnis. Dan ketiga, effort sang industri asli Surabaya ini untuk ikut memerangi global warming.

Let me write it for you...

Campina: Kebersihan adalah No.1

Kompasianer di briefing sebelum tour di Campina Ice Cream Industry | Dokpri
Kompasianer di briefing sebelum tour di Campina Ice Cream Industry | Dokpri
Sebagai industri dengan kategori makanan dan minuman, PT Campina sangat memperhatikan kebersihan. Semua tercermin dalam tindakan sebelum masuk lobby hingga masuk ruang-ruang tertentu.

Sesaat sebelum kami diijinkan masuk, di depan pintu lobby kami diwajibkan untuk menggunakan hand sanitizer. Kemudian saat masuk ruangan, kami juga diminta untuk melepas sepatu dan harus menggunakan kaus kaki.

Tidak berhenti disana, saat menuju toilet, sepatu juga harus dilepas. Disediakan slipper khusus di dalam toilet. Semua tertata rapi, juga super bersih. Dan tak ketinggalan, para pekerja di bagian tertentu juga wajib menggunakan sepatu boot dan jas kerja lengkap dengan topi khusus. Pun, diharuskan untuk melepas perhiasan.

Aturan tertulis di pintu toilet | Dokpri
Aturan tertulis di pintu toilet | Dokpri
Ohya, cuci tangan menggunakan sabun yang telah disediakan adalah aturan mutlak. Sekalipun pengunjung, jangan coba-coba untuk melanggar. Ada kamera di setiap sudut yang siap merekam dan membawa siapapun yang lalai pada sanksi yang tegas.

Industri yang memulai kiprahnya pada 1972 ini sungguh memberikan gambaran bahwa mereka sangat disiplin, rapi, dan taat aturan kebersihan. 

Perilaku ini tentu saja berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan. Jaminan kebersihan akan 80-an jenis es krim yang mereka produksi benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Salute!

Campina, Bukti Etika Berbisnis itu Dijaga

Everything about Campina was presented by Brand Manager | Dokpri
Everything about Campina was presented by Brand Manager | Dokpri

Mengapa Takut Dengan Kompetitor Bila Produk Kami Memang Bagus?

~Mustofa Sa’adji, Brand Manager PT Campina Ice Cream Industry

Mungkin tidak sekali dua kali kita mendengar etika bisnis yang soak. Rusak karena kecurangan-kecurangan yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri. Demi memenangkan pesaingan bisnis yang begitu ketat. Ya, bisnis seperti itu buanyak. Namun tidak dengan Campina.

Kemarin, Mas Mustofa mengukuhkan pendapat bahwa selama Campina berlaku pada etika bisnis yang baik, maka hasilnya akan baik pula pada Campina. Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai.

Kita tentu tahu, bagaimana dewasa ini perusahaan ice cream mulai berkembang menjajaki pasar Indonesia. Nah Campina, sebagai satu-satunya produk es krim dalam negeri lebih ingin mengunggulkan diri dengan produk yang berkualitas tinggi.

Ada banyak indikatornya. Seperti pewarna makanan yang digunakan dalam batas aman. Lalu yang juga disampaikan Mas Mustofa pada saat kami menilik ruang produksi adalah label masa kadaluarsa. Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan aturan masa expired tidak lebih dari dua tahun untuk kategori makanan.

Sejatinya, es krim bisa tahan lebih dari dua tahun. Namun kembali pada apa yang mereka yakini, bisnis yang baik itu menjaga etika yang baik pula. Maka Campina tetap pada aturan, melabeli produk kurang dari dua tahun untuk kelayakan konsumsi.

Tak hanya itu. Saat tour ke bagian packing, kami menjadi saksi bahwa mereka benar-benar memusnahkan produk yang jelek. Artinya tidak layak untuk dipasarkan. Misal penyok, atau bungkus tidak membungkus dengan sempurna. Para pegawai dengan cekatan memisahkan mana yang siap dipacking, dengan produk yang siap dihancurkan. Jumlahnya tidak sedikit lhoo!

Dan dengan keteguhan berbisnis, Campina telah mendapat berbagai penghargaan.

Salah satu penghargaan Campina | Dokpri
Salah satu penghargaan Campina | Dokpri

Kantin Vegan Campina

Campina Industry yang telah membuka diri sebagai perusahaan terbuka memiliki kurang lebih 600 karyawan yang terbagi dalam 3 shift. Produksi pun berjalan selama 24/7.  Uniknya, Campina menjamin karyawannya dengan asupan yang sehat. Di lantai dua, kita akan temukan Kantin khusus Vegetarian. Yap, seluruh menu disini diolah dari bahan-bahan tidak berlemak.

Kemarin, kami menikmati sate jamur yang enak sekali. Saya yakin, tidak mudah memasak jamur dengan citarasa unggulan itu. Tidak salah bila kemudian, chef khusus artis ibukota ada yang belajar memasak di kantin ini.

Di kantin ini, aturan seluruh makanan yang diambil harus dihabiskan benar-benar diberlakukan. Tidak boleh satu butir nasipun tertinggal. Mereka sudah memasang kamera khusus pada tempat pengembalian alat makan.

Para pekerja hingga Direktur berbaur di Kantin untuk makan siang | Dokpri
Para pekerja hingga Direktur berbaur di Kantin untuk makan siang | Dokpri
Ini adalah bagian dari CSR Campina. Mereka ingin ikut berkontribusi mengurangi efek global warming. Dan ikut mengendalikan perilaku buang makanan, yang Indonesia juga menjadi penyumbang terbesar di dunia.

--

Selain ketiganya, banyak sekali bahasan menarik yang saya cermati. Rasanya, ulasan tentang PT Campina Ice Cream Industry tak akan selesai dalam dua tiga tulisan. Campina punya semua cerita yang layak dibagi. Begitu pula dengan ice creamnya! Szrruuupt.. ;p

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun