Well, saya selalu amaze pada mereka yang bekerja dengan dasar iktikad yang baik. Bicara soal iktikad, kemarin, saya mendapat pelajaran berharga.Â
Bahwa dalam dunia bisnis sekalipun, dengan produk yang baik, produk yang diproduksi dan dipasarkan dalam etika yang baik pula, menjadi salah satu kunci sukses untuk bersaing dengan kompetitor.
--
Mulai dari bahasan sejarah hingga bahasan kekinian, vegan. Dari kesemua bahasan, ada tiga hal yang menjadikan saya respect dengan Campina.Â
Pertama, aturan ketat akan kebersihan. Kedua, etika yang baik dalam berbisnis. Dan ketiga, effort sang industri asli Surabaya ini untuk ikut memerangi global warming.
Let me write it for you...
Campina: Kebersihan adalah No.1
Sesaat sebelum kami diijinkan masuk, di depan pintu lobby kami diwajibkan untuk menggunakan hand sanitizer. Kemudian saat masuk ruangan, kami juga diminta untuk melepas sepatu dan harus menggunakan kaus kaki.
Tidak berhenti disana, saat menuju toilet, sepatu juga harus dilepas. Disediakan slipper khusus di dalam toilet. Semua tertata rapi, juga super bersih. Dan tak ketinggalan, para pekerja di bagian tertentu juga wajib menggunakan sepatu boot dan jas kerja lengkap dengan topi khusus. Pun, diharuskan untuk melepas perhiasan.
Industri yang memulai kiprahnya pada 1972 ini sungguh memberikan gambaran bahwa mereka sangat disiplin, rapi, dan taat aturan kebersihan.Â
Perilaku ini tentu saja berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan. Jaminan kebersihan akan 80-an jenis es krim yang mereka produksi benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Salute!
Campina, Bukti Etika Berbisnis itu Dijaga
Mengapa Takut Dengan Kompetitor Bila Produk Kami Memang Bagus?
~Mustofa Sa’adji, Brand Manager PT Campina Ice Cream Industry
Mungkin tidak sekali dua kali kita mendengar etika bisnis yang soak. Rusak karena kecurangan-kecurangan yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri. Demi memenangkan pesaingan bisnis yang begitu ketat. Ya, bisnis seperti itu buanyak. Namun tidak dengan Campina.
Kemarin, Mas Mustofa mengukuhkan pendapat bahwa selama Campina berlaku pada etika bisnis yang baik, maka hasilnya akan baik pula pada Campina. Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai.
Kita tentu tahu, bagaimana dewasa ini perusahaan ice cream mulai berkembang menjajaki pasar Indonesia. Nah Campina, sebagai satu-satunya produk es krim dalam negeri lebih ingin mengunggulkan diri dengan produk yang berkualitas tinggi.
Ada banyak indikatornya. Seperti pewarna makanan yang digunakan dalam batas aman. Lalu yang juga disampaikan Mas Mustofa pada saat kami menilik ruang produksi adalah label masa kadaluarsa. Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan aturan masa expired tidak lebih dari dua tahun untuk kategori makanan.
Sejatinya, es krim bisa tahan lebih dari dua tahun. Namun kembali pada apa yang mereka yakini, bisnis yang baik itu menjaga etika yang baik pula. Maka Campina tetap pada aturan, melabeli produk kurang dari dua tahun untuk kelayakan konsumsi.
Tak hanya itu. Saat tour ke bagian packing, kami menjadi saksi bahwa mereka benar-benar memusnahkan produk yang jelek. Artinya tidak layak untuk dipasarkan. Misal penyok, atau bungkus tidak membungkus dengan sempurna. Para pegawai dengan cekatan memisahkan mana yang siap dipacking, dengan produk yang siap dihancurkan. Jumlahnya tidak sedikit lhoo!
Dan dengan keteguhan berbisnis, Campina telah mendapat berbagai penghargaan.
Kantin Vegan Campina
Campina Industry yang telah membuka diri sebagai perusahaan terbuka memiliki kurang lebih 600 karyawan yang terbagi dalam 3 shift. Produksi pun berjalan selama 24/7. Â Uniknya, Campina menjamin karyawannya dengan asupan yang sehat. Di lantai dua, kita akan temukan Kantin khusus Vegetarian. Yap, seluruh menu disini diolah dari bahan-bahan tidak berlemak.
Kemarin, kami menikmati sate jamur yang enak sekali. Saya yakin, tidak mudah memasak jamur dengan citarasa unggulan itu. Tidak salah bila kemudian, chef khusus artis ibukota ada yang belajar memasak di kantin ini.
Di kantin ini, aturan seluruh makanan yang diambil harus dihabiskan benar-benar diberlakukan. Tidak boleh satu butir nasipun tertinggal. Mereka sudah memasang kamera khusus pada tempat pengembalian alat makan.
--
Selain ketiganya, banyak sekali bahasan menarik yang saya cermati. Rasanya, ulasan tentang PT Campina Ice Cream Industry tak akan selesai dalam dua tiga tulisan. Campina punya semua cerita yang layak dibagi. Begitu pula dengan ice creamnya! Szrruuupt.. ;p
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI