Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Faktanya Air itu…

1 September 2014   20:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:54 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau tahun lalu saya berfikir akan ada perang dunia ketiga karena air.1) Sekarang ada hal lain yang saya yakini, baik climate change alias perubahan iklim ataupun global warming akan puas melihat kita kelimpungan untuk sekedar melepas hawa panas dan dehidrasi yang menusuk. “See? human being so mad. Now, its all ‘bout us.” Kalau saja bisa ngomong mungkin itu top trending topic diantara percakapan mereka, dengan akhiran tawa tentunya. Mmm, kita tau persis bahwa hidup kita tak akan benar - benar hidup tanpa O2 kan? Tapiii, sadarkah kita kalau tanpa air kita juga tidak bisa hidup?

Persoalan air, entah ketersediaan, kualitas, pengadaan, juga infrastrukturnya bukan hanya menjadi persoalan di Indonesia. Water fact merupakan gunjingan di seluruh dunia. Bahkan air bersih menjadi fokus pada organisasi tingkat dunia, sebut saja UNICEF, UN HABITAT, WHO, UNSGAB dan lainnya. Beragam organisasi profit maupun non profit berusaha kampanye pentingnya air bersih untuk keberlangsungan hidup, bukan hanya untuk kita -manusia- tapi juga makhluk hidup lainnya. Pemerintah juga tak henti-hentinya mencari solusi untuk beragam permasalahan yang ada. Hal ini menandakan bahwa air merupakan kebutuhan vital yang harus selalu dipenuhi. Bukan hanya sekedar kuantitas tapi juga kualitas.

The Fact of Freshwater

Air bersih lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Tapi, do you know? Ada fakta menarik seputar air lhoo. Lets see! 2)

a. Air hanya bisa ditemukan di bumi. Bumi kita yang bulat ini. Bahkan penemuan planet mars sebagai pengganti bumi (masih) terkendala ketersediaan air.
b. Tanpa makan, manusia bisa hidup lebih dari 1 bulan, tapi manusia hanya mampu bertahan 1 minggu tanpa air. Dengan kondisi kekebalan tubuh masing-masing tentunya.
c. 66% dari tubuh manusia adalah air dan air mengisi 75% otak manusia.

[caption id="attachment_321873" align="aligncenter" width="640" caption="Image by Shinichi Suzuki 6)"][/caption]

d. Untuk menjaga kesehatan, manusia harus mengkonsumsi air sebanyak 2,5 liter setiap hari.
e. Air mempengaruhi (bisa dikatakan ‘mengatur’) temperatur bumi. Lebih penting dari itu, air juga mengatur temperatur tubuh kita, membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, dan berperan aktif dalam ‘pekerjaan’ sistem tubuh kita.

Fakta lain pernah merilis oleh Environmental Protection Agency Amerika Serikat bahwa sebuah industri membutuhkan air rata – rata 39.090 gallons untuk membuat sebuah mobil baru and its four tires. Bayangkan untuk sebuah mobil membutuhkan air sebanyak itu. Lagi sekitar 50% hingga 70% dari ketersediaan air dalam rumah tangga digunakan untuk kegiatan outdoors seperti menyiram taman, dan cuci mobil. Dalam hal infrastruktur utilitas air bersih, rata-rata biaya suply ke rumah warga di Amerika sekitar $2 untuk 1.000 gallons. Selain itu biaya untuk mengoperasikan system utilitas air ini lebih dari 3,5 milyar dollar amerika setiap tahunnya.

Tak jauh beda, di Indonesia, media kita sering mengabarkan persoalan – persoalan terkait air bersih. Mulai dari buruknya kualitas air, aliran PDAM yang keruh dan berbau. Seringnya banjir kala musim hujan, juga kekeringan saat musim kemarau. Sulitnya mendapat air bersih di pelosok pedalaman dan berbagai persoalan lainnya. Bahkan menurut sebuah laporan3) tentang Global Water Stress Assessment tahun 2013 lalu, tingkat water stress di pulau jawa berada pada titik 20% hingga 40% yang mengindikasikan level medium – high stress. Angka tersebut didapat dari analisa berdasarkan Aqueduct map.

[caption id="attachment_321874" align="aligncenter" width="640" caption="image from referensi 3"]

1409552218412642243
1409552218412642243
[/caption]

Lepas dari itu, di beberapa kota di Indonesia, aksi pemenuhan kebutuhan air sudah mulai mengakrabkan diri. Ridwan Kamil, Walikota Bandung beberapa bulan lalu mencoba mencari sumber mata air.4) Begitu juga dengan walikota Surabaya yang mencoba menyediakan air bersih (siap minum) di sebagian besar kecamatan, bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surabaya.5) Selain itu seringkali pula kita dengar program khusus water and sanitation di daerah - daerah kumuh mulai diperbaiki oleh berbagai macam oraganisasi non profit, juga CSR. Ini berita bagus. Lalu kita, apa yang harus kita lakukan? Ingat! Tanpa air kita hanya bertahan 1 minggu. Bukankah ini untuk keberlangsungan hidup kita. Ini tentang kesehatan kita juga ekosistem di sekitar kita. Yo Act now!

Start from us!

Ya, selalu saya tekankan bahwa perubahan lebih efektif jika dilakukan bersama-sama, community development dengan donor setingkat apapun jika partisipasi masyarakat tidak mampu mengimbangi, itu sama saja omong kosong. Hasilnya tidak akan maksimal karena sustainability project yang seharusnya dikelola masyarakat setempat hanya jadi hitam diatas putih, no realisasi. Hal paling mendasar yang seharusnya mampu kita lakukan adalah sosialisasi pada orang terdekat kita, utamanya anak-anak dan remaja. Suka tak suka, merekalah pewaris bumi dan isinya kan? Anyway, coba lihat booklet ini.6) Booklet tentang air, bumi, dan kehidupan, segala hal yang begitu dekat dengan kita sehari-hari. Booklet yang sangat informatif dan menarik, apalagi untuk anak-anak. Yah memang dengan bahasa inggris, tapi ilustrasinya begitu mudah dipahami. Cocoklah untuk langkah kecil.

Akhir celotehan yang cukup serius ini, saya punya harapan. Mungkin ini harapan yang berlebihan, tapi saya sudah terlanjur berharap, begitu berharap. Semoga kita tak perlu menunggu air benar benar menguap dari planet kita ya buat bergerak! Dan kita tak perlu mengkambing-hitamkan pemanasan global ataupun perubahan iklim. Hehe

Untuk bumi yang senantiasa biru,
Surabaya, 1 September 2014

You may need this link :)

1) green.kompasiana.com/iklim/2013/11/11/waspada-perang-dunia-3-603695.html
2) Environmental Protection Agency Amerika Serikat. 2009. Water Facts. Article availabe online at http://water.epa.gov/lawsregs/guidance/sdwa/upload/2009_08_28_sdwa_fs_30ann_waterfacts_web.pdf
3) Reig, P., T. Shiao, R. Owens, and D. Palochko. 2013. “Aqueduct Informs Owens Corning Corporate Water Strategy.” Working Paper. Washington, DC: World Resources Institute. Available online at http://www.wri.org/publication/aqueduct-informs-owens-corning-corporate-waterstrategy
4) www.tempo.co/read/news/2014/04/28/058573716/Krisis-Air-Ridwan-Buru-Mata-Air-di-Bandung
5) www.tempo.co/read/news/2014/05/21/058579365/Risma-Bangun-360-Zona-Air-Minum-di-Surabaya
6) www.accu.or.jp/litdbase/material/pdf2/mt/mt10.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun