Mohon tunggu...
Tatangsutaya
Tatangsutaya Mohon Tunggu... -

food

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyejahterakan Indonesia lewat Industri Kelapa Sawit

28 Februari 2014   23:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan pernah mengatakan, posisi pemerintah bisa dikatakan sebagai perumus regulasi yang tidak membuat pembangunan terhambat. Saya sangat setuju dengan pernyataan Pak Menteri.

Untungnya, pernyataan Pak Menteri itu sejalan dengan SK. 936/Menhut-II tahun 2013 pada bulan Desember 2013 untuk mengatur pengalihan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas lebih kurang 554.137 hektare. Diharapkan, peraturan tersebut memberikan kepastian hukum kepada perusahaan-perusahaan kelapa sawit seperti yang banyak berada di daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah untuk beroperasi dan mengelola lahan.

Saya ingin mengutip pernyataan Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan. Katanya, “Indonesia masih merupakan negara dengan basis industri sumber daya alam. Sehingga pengelolaan lahan, tanpa dibarengi pembukaan lahan membuat perusahaan tak bisa melakukan aktivitas perkebunan, pangan dan seterusnya.

Sektor pertanian dan perkebunan sampai saat ini ternyata masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah, baik sebagai penghasil nilai tambah dan devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja sebagian besar penduduknya.

Semoga kita semua berada dalam satu visi menuju misi menyejahterakan bangsa lewat kemajuan ekonomi dengan cara pemanfaatan sumber daya alam yang maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun