Mohon tunggu...
Tatank
Tatank Mohon Tunggu... swasta -

Saya adalah lelaki yang sedikit nakal, namun baik hati. Tapi anda tak perlu percaya sepenuhnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Banyak Kupinta

18 Agustus 2014   03:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_338536" align="aligncenter" width="545" caption="http://ffindo.files.wordpress.com/2010/12/sunset.jpg"][/caption]

Kau berikan dahaga yang tak kuduga

Disaat aku belum mengerti apa yang kupinta

Membuat serat-serat lensa mataku penuh warna

Apakah itu bisa membuatku berdosa?

Aku hanya punya sebuah rasa

Bertumbuh tak sengaja di ketololan raga

Tanpa defenisi dan jeda, mereka bilang itulah cinta

Apa cinta itu bagimu sebuah durjana?

Menolehlah padaku di sedetik yang kau punya

Agar sesekali bisa kau ingat ketika telah sampai di ujung sangkakala

Akan kau lihat sejenak sebentuk raut muka

Yang mengalami kepenuhan jiwa

Yang berkali-kali tersungkur dan terluka

Di perjalanan malam dan siang penuh dera

Aku tak banyak meminta

Karena bagiku, sebenarnya rasa ini lebih dari surga

Bandung, medio Agustus 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun