Mohon tunggu...
Manjada Wajada
Manjada Wajada Mohon Tunggu... -

Kang Tatang mendadak marah seketika dan sambil menyerang dia menjadi Krank.... Tatangkrang dalam bahasa sunda menyerang karena diserang.... marah bukan karena pemarah... hadir disini untuk menyelipkan apa yang ada dalam https://readymix.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pilih Beton Ready Mix atau Beton Instan?

1 Januari 2019   13:00 Diperbarui: 2 Januari 2019   09:51 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini adalah sebuah cerita fiksi dalam kehidupan berkonstruksi, yang memiliki rencana sebuah rumah yang kokoh dengan menggunakan produk mutakhir.

Era saat ini bukan lagi era baru melainkan beberapa langkah lebih baru bahkan maju dari pada new era, begitu juga dengan dunia konstruksi, kekinian dalam produk semakin mutakhir, banyak produsen dalam bidang material konstruksi memproduksi kebutuhan untuk menopang permintaan pasar yang makin hari kian menggeliat.

Sebut saja Pak Maman, orang dari pedesaan yang hendak membangun sebuah rumah barunya, karena rumah yang selama ini dia pakai terbuat dari panggung dengan beralasakan talupuh (belahan bambu yang membentuk papan), dia melangkah menuju toko material terdekat di kampungnya.

Sesampainya di toko dia melihat banyak merek-merek produk material bangunan yang baru dia lihat, contoh saja produk semen, yang selama ini dia taunya semen itu Tiga Roda, Indocement, Semen Kujang, sekarang banyak merek-merek baru dengan kelebihan masing-masing sesuai peruntukannya.

Cerita pak maman tidak sampai disitu, dia berkonsultasi ingin membut rumah yang kokoh, dan pembuatannya ingin cepat, berhubung perencanaannya hendak menggunakan beton pemilik material menyararankan agar memaka beton cor atau beton ready mix, pak maman sedikit mengkerutkan dahi, apa lagi itu ready mix? pemilik toko material dengan sabar dia menjelaskan apa itu ready mix hingga pak maman pun mengerti.

Yang jadi persoalan bagaimana bisa truk mixer masuk ke pedesaan? sehubungan dengan lokasi kampung pak maman jauh dari pabrik beton yang menyediakan ready mix atau batching plant. Dan menurut ceritanya pemilik toko material, ketahanan beton dalam truk mixer hanya dapat bertahan selama 8 jam, lebih dari 8 jam beton pun akan mengeras dan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Tak sampai disitu, pemilik toko material dia menyarankan agar memakai produk mirip tapi tak sama, produk apa gerangan? ya pak Maman disarankan untuk menggunakan Beton Instan.

Seperti sebelumnya telah dijelaskan bahwa banyak merek-merek produk kebutuhan untuk pembangunan, ada perekat bata hebel, dengan berbagai macam merek, ada beton Instan dengan merek cukup terkenal yaitu beton instan Jayamix.

Selanjtunya dengan semangat pemilik material membuat angaran biaya untuk semua harga beton instan yang akan dipesan oleh pak Maman.

Sampai disini sudah dapat dipastikan dengan keninginan membangun rumah yang kokoh dan membutuhkan material ready mix maka pak Maman harus menyediakan beton instan. Pertimbangan lain bahwa harga beton cor juga cukup mahal dibanding menggunakan beton instan

Beton instan sendiri merupakan beton yang telah di kemas dalam karung, kurang lebih layaknya seperti semen, bedanya di dalamnya sudah tersedia campuran untuk membuat beton ready mix, yaitu semen batu dan pasir, sehingga pak maman cukup menambahkan air saja untuk melakukan pengadukannya.

Secara kualiats beton instan dengan beton ready mix tidak jauh berbeda, dari takaran dan peruntukannya telah ditentukan.

Dari kesimpulan cerita berbau fiksi ini maka dapat disimpulkan bahwa bagi yang menginginkan pembangunan dengan menggunakan beton readymix maka solusinya adalah dengan menggunakan beton instan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun