Mohon tunggu...
Tatang Bukhori
Tatang Bukhori Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Teknik Informatika dari kampus Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Upaya Meminimalisir Penyebaran Hoax dan Konflik Sosial Politik Menjelang Pemilu 2024 di Lingkungan RT

10 April 2023   17:00 Diperbarui: 10 April 2023   16:59 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara Ketua RT 07 (Dokpri)

Dalam menjelang Pemilu (Pemilihan Umum) Presiden, biasanya sudah ditandai dengan adanya cikal bakal calon presiden yang akan dideklarasikan atau diajukan nantinya. Bahkan persiapan yang dilakukan dalam Pemilu Presiden dipersiapkan bertahun-tahun sebelum Pemilu tersebut dilaksanakan. Contohnya pada saat ini, sudah ramai setiap partai politik dalam mencari calon presiden yang akan dideklarasikannya dan mempersiapkan kampanye calon presidennya. Kampanye tersebut biasanya dimulai dari dibentuknya relawan-relawan pendukung di berbagai daerah dan pendapat-pendapat aktivis/ahli politik dalam menanggapi calon presiden partai tersebut. Biasanya pendapat dari para aktivis/ahli tersebut akan diterbitkan di artikel-artikel atau berita di televisi. Selain mulainya banyak kampanye yang dilakukan, tidak sedikit juga media atau para ahli lain yang berpendapat berbeda agar menyaingi calon presiden dari partai lain. 

Sayangnya dalam menjelang Pemilu ini sering terdapat banyak media yang tidak bertanggung jawab dalam menyampaikan berita palsu seperti hoax dan pendapat palsu para ahli. Dikutip dari dunsanak.org, Ketua Presidium DPW Jarnas Anies Baswedan (ABW) Pasundan Jabar, H. Adam Anhari, S. Pd. MA. mengungkapkan bahwa "Zaman kini berbeda dengan zaman kita dulu. Sekarang saluran informasi seolah-olah semua kita bisa menjadi seorang jurnalis, membuat opini, dan tulisan. Fenomena lain, banyak pihak akhirnya cenderung memfitnah.". 

Sumber : dunsanak.org
Sumber : dunsanak.org
Hal ini dapat menjadi salah satu sebab beredarnya hoax atau berita palsu, semua masyarakat dapat membuat opini dan tulisannya masing-masing, contoh media penyebarannya adalah media sosial yang umum digunakan oleh semua pengguna internet. Masalahnya adalah dengan adanya hoax yang beredar dapat memicu konflik sosial politik menjelang Pemilu. Seperti yang diungkapkan oleh Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), dilansir dari dunsanak.org, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D dalam Wisuda ITB 2022 mengungkapkan bahwa hoax dan hate speech berpotensi memicu konflik sosial politik. 

Sumber : dunsanak.org
Sumber : dunsanak.org
Terdapat berbagai macam cara dalam meminimalisir berita palsu atau hoax yang di sebarkan, salah satunya memilah sumber artikel/media dan memastikan kebenaran dari berita tersebut ke sumber yang lebih terpercaya. Di lingkungan RT 07 Rw 07 Kelurahan Warung Muncang, salah satu cara dalam meminimalisirnya yaitu membuat grup WhatAapp warga sekitar oleh ketua RT dengan beberapa tujuan. 

Bapak Dede Nurdin selaku Ketua RT 07 menerangkan bahwa "Grup WhatsApp warga RT 07 ini didirikan sejak saya menjabat sebagai ketua RT 07 RW 07 Kelurahan Warung Muncang sekitar tahun 2014, saya menyadari bahwa warga RT 07 ini membutuhkan salah satu saluran informasi dalam rangka mendewasakan cara mereka berpikir. Inti yang sebenarnya dalam pembentukan grup WhatsApp ini adalah untuk menyampaikan beberapa informasi yang ada kaitannya dengan pembangunan kemasyarakatan khususnya di RT 07."

 

Wawancara Ketua RT 07 (Dokpri)
Wawancara Ketua RT 07 (Dokpri)

Justru dalam pembuatan awalnya hanya dibentuk sebagai saluran informasi antar warga RT 07 RW 07 Kelurahan Warung Muncang, bapak Dede Nurdin menambahkan, "Dalam pembentukannya yang melebihi harapan awal adalah kekompakan masyarakat selalu terjaga, berbagai informasi dari masyarakat bisa lebih cepat terserap ke pengurus. Yang menjadi kebanggaan saya sebagai ketua RT adalah ketika ada informasi dari pemerintah kota Bandung seperti dokumen sertifikat kematian, mappeling, dan posyandu bisa lebih cepat terakses oleh masyarakat." 

Seperti yang bapak Dede Nurdin sampaikan, grup WhatsApp warga RT 07 ini sudah dibentuk dari sekitar tahun 2014, grup whatsapp warga RT 07 ini sudah melewati beberapa pemilu seperti pemilu Walikota Bandung, pemilu Gubernur Jawa Barat, Pilkada serentak, dan juga pemilihan umum presiden. Ketua RT 07 RW 07 Kelurahan Warung Muncang ini membenarkan bahwa setiap adanya pemilihan umum (Pemilu) selalu ada berita atau artikel dengan berisikan hoax atau berita palsu yang dapat menjadi konsumsi publik yang berpotensi menimbulkan ketidakharmonisan warga. "Jika ada berita hoax atau yang dapat berpotensi menimbulkan ketidakharmonisan warga, saya himbau untuk tidak disebar ulang, jadi masyarakat jangan sampai karena fanatik buta ,dia hanya mendapatkan sumber berita sepihak saja", lanjut bapak Dede Nurdin dalam wawancara. 

Biasanya dalam menanggapi berita hoax diluruskan atau dihimbau oleh admin grup whatsapp tersebut yaitu bapak Dede Nurdin selaku ketua RT 07 RW 07 Kelurahan Warung Muncang, berita tersebut dilarang disebar ulang kembali dan sebaiknya dihapus jangan jadi konsumsi individu, karena dapat mempengaruhi pemikiran warga secara individu, bapak Dede Nurdin menambahkan "Dalam hal ini yang paling bertanggung jawab dalam menangkal dan menjelaskan berita tersebut hoax adalah admin grup whatsapp, yaitu saya selaku ketua RT 07." 

Dengan menjelangnya pesta demokratis yaitu pemilu presiden 2024, bapak Dede Nurdin memulai menyiapkan himbauan yang sederhana seperti pesan whatsapp kepada warga masyarakat agar terhindar dari berita hoax dan isu-isu politik yang menyimpang. "Himbauan yang akan dipersiapkan untuk warga saya lebih memilih berupa pesan whatsapp sederhana di grup dibanding artikel atau media lain, supaya pesan tersebut dapat lebih mudah dipahami dan disampaikan kepada warga" tutup bapak Dede Nurdin dalam wawancara.

Membuat grup Whatsapp untuk meminimalisir berita hoax merupakan hanya salah satu contoh dalam menangani penyebaran hoax itu sendiri. Masyarakat Indonesia lainnya dapat meniru lingkungan RT 07 dalam menangani penyebaran hoax dengan membuat grup Whatsapp, tetapi dapat juga menemukan cara lain yang sama sama dapat mengurangi berita palsu atau hoax itu sendiri. Hoax atau berita palsu apabila dibiarkan tersebar dapat menimbulkan konflik dan fitnah yang dapat merugikan pihak tertentu, tentunya apabila kita berada dalam posisi orang yang difitnah dengan berita palsu tersebut kita akan merasa dirugikan dan kita juga berpotensi dikucilkan oleh masyarakat apabila berita palsu atau hoax tersebut mengandung suatu hal yang dapat menyudutkan diri kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun