Pertunjukan drama Wabah memberikan kesan yang luar biasa pada penonton. Selain ceritnya yang menarik dengan adanya tokoh petruk, semar, bagong, dan gareng membuat ceritanya semakin menarik dengan tokoh yang memiliki karakter yang berbeda. hal yang membuat pementasannya berkesan adalah kreativitas dalam penggunaan unsur-unsur seni rupa pementasan seperti tata rias, tata busana, tata panggung (pentas) dan tata lampu, dan tata musik dan juga drama wabah juga memberikan edukasi.
- Tata Rias
Pementasan Wabah ini sangat memperhatikan tata rias pada aktor dan aktrisnya. Tata rias digunakan untuk menampilkan atau memunculkan karakter yang diinginkan. Menggunakan bentuk tata rias karakter, rias karakter dapat dilihat dari Semar, Bagong, gareng dan petruk yang dirias agar lebih menjiwai karakter tersebut yang biasnya ada dalam pewayangan.
- Tata Busana
- Tata busana dan tata rias tidak dapat dipisahkan karena satu sama lainnya saling mendukung. Untuk penataan tata busananya sendiri sudah sesuai dengan masing-masing karakter yang ada pada tokoh yang ada pada drama wabah.
- Tata Panggung
Tata panggung yang disajikan pada pementasan Drama Wabah nampak sudah diatur sedemikian rupa. Panggung yang tidak terlalu luas sudah diperkirakan sebelumnya untuk jumlah pemain yang hanya empat orang.
Dilihat dari perlengkapan pendukung atau properti, pementasan ini banyak sekali menggunakan properti seperti sepeda yang biasanya semar pakai dan papan kayu yang biasanya bagong tidur dan juga properti tambahan yaitu sabun dan tempat yang akan digunakan olrh gareng untuk berjualan.
- Tata Cahaya
Saat menyaksikan video pementasan drama wabah, salah satu yang memukau adalah permainan cahaya atau lampunya. Salah satu unsur artistik ini termasuk berpengaruh besar dalam membangun emosi penonton. Penata cahaya dirasa sudah paham betul mengenai permainan lampu pada pementasan. Penggunaan warna dan tujuan sorot lampu beriringan secara harmonis dengan musik dan gerakan pemainnya. Misalnya saja saat gareng memperagakan seperti laputiba-tiba berubah dan ketika semar bernyanyi lampu juga ikut berubah sesuai dengan lagu yang semar bawakan
Penyajian Seni Musik yang ada dalam Pementasan Drama Wabah
Pementasan drama wabah selain seni peran, di drama ini mengandalkan unsur musik atau suara dalam pementasannya. Musik atau suara yang digunakan pun sangat variatif mulai dari suara instrument pengiring suasana, dan bahkan nyanyian.
- Musik Pembuka
Pementasan drama wabah mengkondisikan penonton melalui musik pembuka dengan bunyi kendang yang dimainkan. Melalui suara kendang tersebut menjelaskan bahwa drama yang akan dibawakan itu adalah drama komedi.
- Musik Pengiring
Musik pengiring yang digunakan dalam pementasan Pementasan drama wabah ini adalah iringan potongan. Misalnya ketika semar menyanyi akan ada suara pengiring yang akan menyesuaikan dengan lagu yang dibawakan semar. semar irama musik menyesuaikan dengan gerakan yang gareng lakukan, dan setiap gareng, petruk, dan bagong bergurau akan ada suara Crash symbal yang mengiringi
- Musik Suasana
Suasana akan lebih terasa apabila diiringi oleh musik, tapi di drama wabah ini musik tidak terlalu banyak musik yang dibawakan.
- Musik Penutup
Dibuka dengan suara kendang, namun pementasan drama wabah ditutup dengan nyanyian yang dinyanyikan oleh semar, gareng, bagong, petruk, dan semar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H