Rabu, 9 Agustus 2023
Pestisida adalah salah satu hasil teknologi modern yang dirancang untuk mengendalikan, membunuh, atau mengusir organisme pengganggu yang merugikan tanaman, hewan, atau manusia. Pestisida ini dapat berbentuk cair, bubuk, granul, atau gas, dan digunakan untuk melawan hama, jamur, gulma, dan serangga. Meskipun pestisida kimia telah membantu meningkatkan produksi pertanian dan mengurangi penyebaran penyakit menular, penggunaan pestisida yang salah atau pengelolaannya yang tidak bijaksana akan dapat menimbulkan dampak negatif baik langsung maupun tidak langsung, Beberapa masalah yang muncul akibat penggunaan pestisida kimia adalah: resistensi, efek samping pada organisme non-target, pencemaran lingkungan dan dampak kesehatan manusia.
Beberapa cara dalam aplikasi pestisida yaitu dengan penyemprotan, pengabutan dan penaburan, dalam pengaplikasian pestisida harus tepat sasaran aplikasi, tepat pemilihan pestisida, tepat waktu aplikasi, tepat dosis atau takaran pestisida. Penyemprotan merupakan cara aplikasi pestisida yang paling umum. Sekitar 75% dari seluruh pestisida di dunia diaplikasikan dengan cara disemprotkan. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat penyemprotan adalah Peralatan semprot, pembuatan larutan semprot, volume larutan semprot, pencampuran pestisida, pengaruh faktor lingkungan (suhu, kelembaban udara, kecepatan angin), arah semprotan dan keamanan.
Penggunaannya dengan cara yang tepat dan aman merupakan hal mutlak, ada kecenderungan untuk beralih ke metode pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan pestisida alami, penggunaan varietas tanaman yang tahan hama, rotasi tanaman, dan penggunaan agen pengendali hayati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H