Mohon tunggu...
Tatag Y.E. Siswono
Tatag Y.E. Siswono Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar, Belajar, dan Belajar Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, Memperkuat Profil Pelajar Pancasila

18 September 2022   09:35 Diperbarui: 18 September 2022   13:43 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpikir kreatif adalah salah satu karakter yang dituju dalam Profil Pelajar Pancasila. Karakter ini berkaitan juga dengan karakter lain seperti berakhlak mulia, kebhinekaan global, gotong royong, mandiri, dan berpikir kritis. Perkembangan teknologi dan berbagai peliknya masalah kehidupan sehari-hari memerlukan orang yang kreatif. Semua dimensi Pendidikan termasuk matematika berupaya memberikan kontribusi untuk ketercapaian tujuan itu. Apalagi tahun ini, mulai dilaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka maka meramu proses belajar di kelas dengan orientasi berpikir kreatif sangat diperlukan.

Guru sebagai garda terdepan dalam membangun karakter peserta didik perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan itu. Kerjasama Pascasarjana Unesa dan Dinas Pendidikan Kota Mojokerto merupakan salah satu upaya memberikan bekal tersebut dan menjalin sinergisitas mutualisme antara keduanya. Kerjasama itu akhirnya berimbas dengan Kerjasama Prodi S3 Pendidikan Matematika Unesa  dengan MGMP Matematika kota Mojokerto. Perjanjian ditandatangani oleh Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd sebagai Kaprodi dan Widayatiningsih, S.Pd selaku ketua MGMP Matematika kota Mojokerto.

Apakah wujud kerjasasama itu? Berawal dari diskusi melalui zoom meeting tanggal 4 agustus 2022, para guru matematika dan tim unesa berbagi tentang profil pelajar Pancasila, Kurikulum Merdeka, kreativitas dan kemampuan berpikir kreatif dalam matematika.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Para guru aktif berdiskusi dan mempertegas bagaimana menilai kemampuan berpikir kreatif itu. "Kreativitas pada matematika berbeda dengan kreativitas lain, seperti pada Seni. Angka 3 menjadi gambar burung, bukan kreativitas yang dimaksud dalam matematika", ungkap Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd. Dr. Pradnyo wijayanti menguraikan cara menilai berpikir kreatif dengan melihat kebaruannya, meliputi kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruannya atau originalitasnya.

Pelatihan dilanjutkan dengan workshop pada 3 september 2022 di SMP Negeri 1 Kota Mojokerto. Prof. Dr. Dwi Juniati mengungkapkan bagaimana melihat kemampuan berpikir kreatif dalam matematika menggunakan pemecahan masalah dan pengajuan masalah matematika. Contoh praktis dalam membuat soal pemecahan masalah dan pengajuan masalah diuraikan Dr. Abadi, M.Sc.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Para guru berlatih membuat soal yang sesuai dan diimplementasikan dikelasnya sebagai tindak lanjut penelitian. Semoga sukses bapak ibu guru.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun