Mohon tunggu...
Tatag Utomo
Tatag Utomo Mohon Tunggu... Direktur Pendidikan KPPSM F.X. Oerip S. Poerwopoespito -

Direktur Pendidikan KPPSM F.X. Oerip S. Poerwopoespito. Institusi khusus Pengembangan Sikap Mental, Perilaku dan Karakter Manusia di Perusahaan, organisasi dan keluarga...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membahagiakan Orang Atau Pihak Lain Sebagai Nilai Etika Tertinggi

27 Juni 2014   05:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:41 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bahagiakanlah orang atau pihak lain untuk meraih kebahagiaan diri sendiri” Teori ini dikemukakan oleh F.X. Oerip Poerwopoespito, yang sebenarnya jika dijalankan, akan begitu banyak/cepat permasalahan bangsa (sebagai problem makro) atau masalah keluarga-perusahaan-organisasi dan institusi (sebagai problem mikro) yang akan terselesaikan.

Mengapa? Tidakkah itu tampak terlalu menyederhanakan masalah? Justru tidak. Jika semua orang mau menggunakan konsep membahagiakan orang lain, maka akhirnya semua elemen akan saling berlomba untuk membantu/mendukung/melengkapi elemen yang lain, sehingga efek kerjasama atau gotong-royong diantaranya menjadi jauh lebih baik. Minimal, berusaha agar tidak menyusahkan elemen lain tersebut.

Tetapi jika niatnya adalah hanya untuk membahagiakan diri sendiri, maka kita cenderung tidak peduli, menafikan ide atau pendapat orang lain, enggan melakukan kerjasama dan gotong royong untuk menyelesaikan masalah. Terlebih jika sikap mementingkan diri sendiri sudah mengarah kepada urusan uang! Yang terjadi akhirnya adalah seperti bangsa ini, dimana semua pihak akhirnya hanya berpikir membahagiakan diri sendir dengan segala cara. Bahkan kalau perlu, ‘memakan’ orang lain sebagai korbannya.

Dan ternyata, teori ini sesuai dengan teori dari Immanuel Kant yang Ke III yang mengatakan: “Jangan perlakukan orang lain sebagai alat, tetapi perlakukanlah mereka sebagai tujuan!” Mari, kita mulai mengusahakan agar setiap tindak dan langkah kita (sesederhana apapun) adalah to make other people happy....

Salam membahagiakan orang lain….

Drg. T.A. Tatag Utomo, MM., ASM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun