Seperti yang kita ketahui, rasisme merupakan pola piker yang negatif terhadap golongan tertentu, baik ras, agama, maupun kasta tertentu. Rasisme dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti, melakukan tindakan kekerasan, menatap sinis, mengucapkan kata-kata yang tidak pantas terhadap golongan tertentu, bahkan rasisme dapat disampaikan melalui kata-kata sarkas, atau sindiran yang ditutupi oleh humor. Tindakan rasisme ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi penerima ujaran rasisme diantaranya adalah :
- Hipertensi, bedasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), seseorang yang seringkali menjadi korban rasisme memiliki potensi yang besar untuk mengalami tekanan darah atau hipertensi akibat stress.
- Penyakit akibat pola hidup tidak sehat, Stress akibat mendapatkan tekanan rasisme dapat menimbulkan pola hidup tidak sehat seperti, merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan serta dapat melakukan penyalahgunaan narkoba.
- Gangguan tidur, kondisi fisik lain yang dapat menjadi korban rasisme adalah gangguan tidur serta gangguan terhadap psikis seseorang terutama pada korban usia separuh baya.
Tidak hanya contoh diatas dan dampak negatif terhadap fisik saja, rasisme juga dapat berisiko menimbulkan kesehatan mental yang tidak baik untuk para korban. Beberapa masalah yang sering dialami oleh korban rasisme, diantaranya :
- Stres
- Depresi
- Kondisi emosi yang tidak stabil
- Ganggugan kecemasan
- Gangguan Stres Pascatrauma atau Post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Keinginan untuk bunuh diri
KesimpulanÂ
Rasisme adalah isu yang penting dan serius karena dapat meruntuhkan motivasi, harapan, dan semangat seseorang. Dampak negatif yang yang timbul bisa muncul ketika tindakan rasisme terhadap korban diberikan secara verbal maupun fisik. Rasisme merupakan tindakan yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap korban rasisme, baik fisik, kesehatan mental bahkan dapat merenggang nyawa seseorang. Tindakan rasisme bukanlah tindakan yang benar, mengingat kita semua merupakan manusia yang merupakan makhluk sosial sebagai sesama manusia lebih baik untuk saling membantu daripada saling menjatuhkan. Tindakan rasisme dapat diminimalisir dengan berjalannya waktu. Kita dapat mengarahkan serta mengedukasi anak-anak generasi muda mengenai keberagaman, kesehatan mental, hingga gotong-royong. Selain itu, rasisme juga dapat di redam dengan cara menolong korban baik melalui sosial media maupun dalam kehidupan nyata. Walau tindakan diatas tidak mudah untuk mengubah perilaku rasisme yang sudah sering terjadi, namun kita sebagai sesame makhluk sosial sudah membantu mengurangi tindakan tersebut, serta menolong korban untuk memiliki harapan kembali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI