Mohon tunggu...
Lintang Fatihah
Lintang Fatihah Mohon Tunggu... -

Tak selalu indah seperti apa yang kita lihat. Tak selalu merdu seperti apa yang kita dengar. Terkadang.. Indah hanya sekedar batas pandangan mata. Merdu hanya sekedar batas pandangan telinga. Mata seringkali berpura-pura buta. Telinga seringkali berpura-pura tuli. Hingga lupa bahwa kita hanyalah jiwa yg terlahir dari secuil masa..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lebih Dekat Lagi Menuju Kampung Akherat

4 Desember 2015   16:49 Diperbarui: 4 Desember 2015   17:19 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat, 04 Desember 2015

Dua puluh empat (24) tahun yg lalu, bayi itu terlahir ke dunia ini. Tangisnya memecah langit 'asar-Nya dg air mata kebahagiaan untuk dua orang hamba-Nya. Satu perempuan hebat dan satu laki2 hebat. Berharap bayi itu kelak tumbuh menjadi perempuan shalihah yg menebar manfaat kebaikan untuk sesama, dimanapun kakinya berpijak.

Hi, aku Fita. Akulah bayi yg terlahir 24 tahun silam :)

Merenung semalam tadi. Air mataku menderas, "Kenapa terasa begitu banyak detik yg tersiakan?"

Sesal tidak akan membuat detik2 yg telah berlalu terasa lebih bermanfaat, bukan? :(

Tentang hari ini,

Ingat percakapan tadi malam dg adikku. Geli bangeeett ihh.. Hahaha

Jiahahaha.. ceritanya pgn jd orang pertama yg ngucapin. Berhubung kerja malam, jadi telpon jam 20.00 :D hahaayy.. Cieecieecieeee ^_^

Ucapan dan doa dari keluarga baru (siapa lagi klo bukan 3066? #eaaaa). Dari kakak, dari adik.. dan semua yg mengingatku. Tet.. tet.. tet.. teeeeettt

Jujur, aku tidak terlalu suka tradisi ini. Ini bukan budaya Islam :( 

Tapi aku tetap suka doa dari kalian semua, hihii.. siapa sih yg gak mau didoakan?

Sejatinya, umur bertambah. Jatah bernafas di dunia ini berkurang. Dan kampung akherat semakin dekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun