Mohon tunggu...
Tata Marnarita Yarsi
Tata Marnarita Yarsi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa MM_UNJ Prodi Sumber Daya Manusia\r\n\r\nSekretaris Bidang Pendidikan, IPTEK, Seni dan Budaya KOWANI (Kongres Wanita Indonesia)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesedihan Telah Menggempurnya Begitu Hebat, Beginilah Kesabarannya Bertahan

16 Maret 2018   22:41 Diperbarui: 16 Maret 2018   22:57 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: anakkusholeh.com

Sekilas Kisah Nabi Ya'kub dan Nabi Yusuf

Kali ini kita akan menelusuri keteladanan hidup Nabi Ya'kub alaihissalamyang sangat menonjol kesabarannya. Begini sekilas kisahnya.

Dilansir dari m.merdeka.com, (19/06/2016), Nabi Ya'kub memiliki 12 anak. Nabi Yusuf dan Bunyamin adalah saudara kandung dari istri yang paling dicintainya yang bernama Rahil. Bunyamin, berusia masih sangat kecil, menjadi bungsu dari 12 orang bersaudara itu. 10 orang lainnya adalah anak dari istri yang lain. Sehingga Yusuf dan Bunyamin memiliki banyak saudara tiri.

Nabi Yakub teramat mencintai Nabi Yusuf, melebihi sayang kepada anak lainnya karena semenjak kecil Yusuf telah menampakkan banyak hal menonjol yang dimiliki. Hal itu membuat saudara - saudara tirinya menjadi iri, dengki, benci dan cemburu.

Rencana Jahat Saudara Tiri Nabi Yusuf

foto: islamdongeng.blogspot.id
foto: islamdongeng.blogspot.id
Merekapun merencanakan sebuah strategi. Seperti yang dikutip dari merdeka.com,(19/06/2016), pada suatu hari, saudara-saudara Yusuf berencana ingin menyingkirkan Yusuf dari kehidupan mereka, agar perhatian Nabi Ya'kub bisa beralih. Mereka berencana akan membuang Yusuf ke dalam sebuah sumur kering, dengan harapan bila ada khabilah yang kebetulan lewat, dapat membawanya serta. Mereka tidak ingin membunuh, hanya berencana membuang Yusuf agar pergi ke negeri yang jauh terpisah dari ayah mereka.

Berbagai bujuk rayu dilakukan, agar Nabi Yakub mengizinkan mereka membawa Yusuf berjalan - jalan. Meski diliputi rasa khawatir yang mendalam akhirnya Nabi Yakub mengizinkannya.

Lalu berhasillah rencana jahat itu. Yusuf telah dibuang ke sebuah sumur kering. Para saudara tiri mulai memainkan peran, berpura pura menyesali dan menangis seolah - olah Yusuf telah mati diterkam serigala.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sahabat, dapatkah kita bayangkan bagaimana perasaan ayah ketika kehilangan seorang anak yang teramat dicintainya? Kekhawatiran nabi Yakub bahwa sesuatu yang buruk akan menimpa Nabi Yusuf karena saudara - saudaranya, ternyata benar - benar terjadi.

Sejak kehilangan Yusuf, Nabi Yaqub alaihissalam dirundung kesedihan mendalam yang berkepanjangan. Sepanjang hari dia menangisi kepergian putra kesayangannya, hingga akhirnya diapun menjadi buta.

Kesabaran Nabi Yakub Yang Menakjubkan

pixabay.com
pixabay.com
Meski memiliki kecurigaan bahwa putra - putranyalah yang telah mencelakakan Yusuf, namun Nabi Yakub lebih memilih untuk bersabar dan menyerahkan segala masalah berat ini kepada Allah.

Atas kesaksian palsu yang menyakitkan itu, Nabi Yakub menahan kemarahan. Manusia dengan kesabaran sempurna itu, juga tidak menjatuhkan hukuman, hanya memohon pertolongan kepada Allah. Seperti dikutip dari islamdongeng.blogspot.co.id,(04/2014), beginilah ucapan Nabi Yakub menjawab tipu muslihat anak - anaknya:

"Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu, maka, kesabaran yang baik itu adalah kesabaranku. Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.

Sumber photo: Dokumentasi Pribadi

Demikianlah Sahabat, kesabaran menakjubkan yang dicontohkan oleh manusia mulia, Nabi Yakub alaihissalamketika ditimapa kesedihan yang berat. Setiap dia mengingat Yusuf, seketika itu juga ia diliputi kedukaan yang mendalam. Nabi Yakub banyak menangis karena perasaannya yang terlalu hancur, hingga menyebabkan kebutaan.

Nabi Yakub dapat melewati masa - masa sulit itu ketika diri berserah secara total kepada yang Maha Perkasa. Mengadukan segala kesusahan dan kesedihan hati, hanya kepada Allah. Inilah yang menjadi kunci, sumber dari segala energi, yang dapat membuat manusia mampu bertahan dalam kesedihan, ketika digempur peristiwa menyakitkan paling dahsyat sekalipun.

Wallahualam bishowab

Sumber tulisan: Opini pribadi dengan beberapa sumber yang telah dicantumkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun