Dalam kegiatan berbahasa, tak jarang kita mendengar kata setengah dan separo. Apakah kedua kata tersebut memiliki makna yang sama?
Kata setengah dijelaskan dalam KBBI VI Daring memiliki beberapa makna sebagai berikut,
- seperdua; separuh
- sebagian; sejumlah
- belum sempurna
- agak gila; kurang waras (pikiran, otak, dan akal).
Kata separo dijelaskan dalam KBBI VI Daring dijelaskan sebagai berikut,
- separo: entri tidak ditemukan
- paro: bentuk tidak baku dari paruh.
Bila kita menengok Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) yang disusun oleh W.J.S. Poerwadarminta yang diolah kembali oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, diterbitkan oleh Balai Pustaka Tahun 1993, dijelaskan sebagai berikut,
- paro: Jw, separo: setengah --> paruh II.
Dalam KUBI, kata paro tercatat sebagai serapan dari bahasa daerah Jawa. Maknanya adalah setengah. Kata paro tersebut diarahkan kepada kata paruh II. Dalam KUBI tersebut paruh II diartikan separuh; setengah; seperdua. Paruh I maknanya adalah cotok burung, ayam, dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa kata setengah dan separo memiliki persamaan makna. Namun, separo dianggap sebagai bentuk tidak baku dari kata separuh. Dengan demikian dianjurkan digunakan kata separuh, alih-alih separo.
Sebagai perbandingan, dalam bahasa Malaysia, bila kita mengecek dalam ekamus bahasa Malaysia, ditemukan kata paruh dan separuh dengan makna setengah. Kata paro dan separo tidak ditemukan dalam kamus daring bahasa Malaysia tersebut.
Referensi
http://ekamus.dbp.gov.my/Makna.aspx?kid=255185 diakses 11-01-2025
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/paruh diakses 11-01-2025
