Mohon tunggu...
Tata Tambi
Tata Tambi Mohon Tunggu... Guru - mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Belajar menulis. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mencari Arti Kata "Menjura"

1 November 2024   05:39 Diperbarui: 1 November 2024   08:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasianer, jura dan menjura dalam khazanah kosakata bahasa Indonesia digolongkan ke dalam ragam arkais. Makna arkais adalah kata yang tidak lazim atau sudah jarang digunakan.

Kita mulai penelusuran dari Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerdarminta yang diolah kembali oleh Pusat Bahasa cetakan XIII pada tahun 1993. Dalam kamus tersebut dijelaskan,

  • jura(h); menjura(h): membungkuk menunduk (dsb).

Beralih ke Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, cetakan ketiga tahun 2007, dijelaskan,

  • jura, menjura: membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan (dengan maksud menghormat),
  • jura: zaman kedua dalam masa mesozoikum (antara 180 dan 185 juta tahun yang lalu). 

Demikian pula dalam KBBI VI Daring, terdapat penjelasan yang sama,

  • menjura: membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan (dengan maksud menghormat),
  • zaman kedua dalam masa Mesozoikum (antara 180 dan 185 juta tahun yang lalu).

Sejak KUBI sampai dengan KBBI VI Daring, kata menjura dikategorikan arkais alias sudah tidak banyak digunakan lagi. Walaupun demikian, akhir-akhir ini menjura justru banyak muncul kembali dalam kegiatan berbahasa. 

Menjura kini banyak digunakan dalam karya sastra yaitu dalam cerpen, novel, dan puisi. 

Berikut kutipan kalimat dalam Cerbung Merebut Desa-Bagian 4, karya Ahmad Afandi yang menampilkan kata menjura,

  • Dimas menjura dan meminta maaf atas berlaku kurang sopan.

Berikutnya kutipan baris puisi Dari Takdir yang Tuhan Beri karya Itha Abimanyu,

  • Embusan bayu membuat pepucuk randu menjura.

Dapat kita simpulkan, kata menjura digolongkan ke dalam kata arkais sejak Kamus Umum Bahasa Indonesia tahun 993 sampai dengan KBBI VI Daring. Walaupun demikian menjura saat ini masih bisa kita dapatkan dalam kegiatan berbahasa, terutama dalam karya sastra.

Referensi

KBBI VI Daring

KUBI Cetakan XIII Tahun 1993

KBBI III Cetakan 

https://www.kompasiana.com/ahmad74440/6717927634777c73400f4e02/merebut-desa-bagian-4?page=2&page_images=1 diakses 30 Oktober 2024

https://www.kompasiana.com/ithaabimanyu/6720533eed641516671faab2/dari-takdir-yang-tuhan-beri diakses 30 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun