Mohon tunggu...
Tata Tambi
Tata Tambi Mohon Tunggu... Guru - mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Belajar menulis. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Perkedel atau Bergedel?

6 Oktober 2024   05:27 Diperbarui: 6 Oktober 2024   07:12 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri diolah dari herstory.co.id

Jika kita berbicara jenis makanan khas Indonesia, salah satunya adalah penganan yang dibuat dari kentang goreng atau rebus yang dihaluskan, dicampur dengan daging giling, diberi bumbu merica, bawang putih, garam halus, kemudian dibentuk bundar-bundar pipih, dilumuri putih telur kemudian digoreng. 

Apakah pembaca bisa menebak nama penganan tersebut? Ya, benar. Ada yang mengatakan perkedel, pergedel, atau bergedel. Bentuk kata mana yang dibakukan dalam bahasa Indonesia?

Jika kita merujuk ke KBBI VI Daring, dicantumkan dua bentuk kata dengan penjelasan berikut.

  • Perkedel: penganan, dibuat dari kentang goreng atau rebus yang dihaluskan, dicampur dengan daging giling, diberi bumbu merica, bawang putih, garam halus, kemudian dibentuk bundar-bundar pipih, dilumuri putih telur kemudian digoreng
  • bergedel: bentuk tidak baku.

Adapun bentuk kata pergedel tidak ditemukan dalam KBBI VI Daring. 

Ivan Lanin (2020) menjelaskan, perkedel diserap dari bahasa Belanda 'frikandel'.  Dengan demikian, menurut Ivan, perkedel bukanlah singkatan dari "persatuan kentang dan telur." Perkedel disebut dengan persatuan kentang dan telur merupakan gejala bahasa yang disebut dengan 'keratabasa' yaitu mengartikan kata yang sudah ada sebagai singkatan atau akronim.

Referensi

Lanin, Ivan. 2020. Recehan Bahasa, Baku Tak Mesti Kaku. Bandung: Qanita.

KBBI VI Daring. Badan Bahasa. Kemendikbudristek RI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun