Mohon tunggu...
Tata Tambi
Tata Tambi Mohon Tunggu... Guru - mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Belajar menulis. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bukan Ikan Paus, tapi Mamalia Paus

12 September 2024   05:31 Diperbarui: 12 September 2024   08:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://binatanghewans.blogspot.com/2014/11/ikan-paus-mamalia-paling-besar-di-lautan.html

Jika kita membuka KBBI VI Daring, kosakata paus memiliki dua makna sebagai berikut,

  • mamalia laut besar, bernapas dengan paru-paru, berekor datar, siripnya berada di punggung, lubang hidungnya ada di atas kepala, makanannya plankton, dan hidup di laut dingin (Balaenoptera)
  • pemimpin tertinggi agama Katolik (berkedudukan di Vatikan)

Dalam konteks paus sebagai mamalia laut, sebagaimana kita ketahui, setelah diteliti para ahli ternyata paus tidak masuk dalam kelompok ikan (pisces). Paus masuk dalam kelas mamalia laut besar. Para peneliti sepakat bahwa paus masuk ke dalam kelompok mamalia. Berbeda dengan ikan hiu yang masih kontroversi sebagai ikan atau mamalia. Dalam KBBI VI Daring, hiu masih dikatakan ikan laut pemakan ikan dan hewan lainnya di laut.

Bahkan, dalam KBBI VI Daring, bentuk frasa ikan paus diberikan keterangan bentuk tidak baku. Ini untuk menegaskan bahwa paus tidak masuk dalam jenis ikan. Dilansir dari ThoughtCo. dalam laman sains.kompas.com, paus dan anggota ordo cetacea lainnya, seperti lumba-lumba dan pesut, tergolong mamalia, walaupun sepenuhnya hidup di dalam air.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa paus tidak dapat tergolong jenis ikan. Paus masuk dalam jenis mamalia laut. Jadi, jangan mengatakan lagi ikan paus ya.

Referensi:

KBBI VI Daring.

https://sains.kompas.com/read/2019/06/07/180700023/jangan-sampai-salah-lagi-paus-bukan-ikan-tetapi-mamalia diakses 8 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun