Mohon tunggu...
Tata Tambi
Tata Tambi Mohon Tunggu... Guru - mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Belajar menulis. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ekstrem Versus Ekstrim

14 Agustus 2024   05:36 Diperbarui: 14 Agustus 2024   08:58 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekstrem dan ekstrim merupakan kosakata yang bersaing dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Ada yang menggunakan ekstrem, tapi tidak sedikit pula yang menggunakan esktrim.

Lalu, bentuk kata mana yang dibakukan?

J.S. Badudu (2009) dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia mencantumkan kata ekstrem yang diserap dari bahasa Belanda. Makna pertama adalah paling tinggi, paling ujung, paling keras, dsb. Makna kedua, sifat yang keras dan teguh; fanatik.

Bagaimana dengan KBBI VI Daring? Dalam kamus tersebut dijelaskan sebagai berikut,

  • ekstrem: paling ujung (paling tinggi, paling keras, dan sebagainya); sangat keras dan teguh; fanatik
  • ekstrim: bentuk tidak baku

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa bentuk kata yang dibakukan dan dianjurkan digunakan adalah ekstrem, alih-alih ekstrim.

Referensi:

Badudu, J.S. 2009. Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas 

KBBI VI Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kemendikbudristek RI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun