Mohon tunggu...
Tasya Monica Pasaribu
Tasya Monica Pasaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Political Science Student University of Indonesia

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Referendum Brexit terhadap Dinamika Politik Inggris

18 Februari 2024   22:32 Diperbarui: 18 Februari 2024   22:35 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori neorealisme dibagi menjadi dua yaitu neorealisme defensif dan neorealisme ofensif. Menurut neorealisme defensif, tidak perlu untuk meningkatkan power yang berlebih untuk mencapai tujuan utama negara karena power yang berlebihan malah dapat berpotensi menghalangi tujuan utama tersebut. Dibutuhkan balancing yang baik dalam suatu negara untuk mengakumulasikan power. Berbeda dengan neorealisme ofensif, teori ini menganggap bahwa meningkatkan power secara maksimal merupakan strategi yang bagus dalam mencapai tujuan utama negara. Semakin besar power yang dimiliki akan semakin kecil kemungkinan tujuan utama negara terhalangi atau terancam (Suryanti, 2021).

Konsep yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah konsep kepentingan nasional. Kepentingan nasional hadir sebagai tujuan awal dari kebijakan luar negeri. Menurut Luke Glanville, pencapaian kepentingan nasional merupakan hal yang normatif dan kaitannya dengan keputusan kebijakan luar negeri sering dianggap bisa membebaskan dari pemeriksaan moral (Kurniawati, 2022). Kepentingan nasional tidak memiliki definisi pasti karena setiap ahli memiliki pemahamannya sendiri akan hal tersebut. Namun, kepentingan nasional dapat disimpulkan sebagai tujuan untuk mencapai kesejahteraan pemerintah nasional pada tingkat internasional, seperti penjagaan kemerdekaan politik dan integritas teritorial.

Kepentingan nasional didasari oleh dua nilai yaitu rasionalitas dan moralitas. Nilai rasional dapat diartikan sebagai perilaku yang sesuai dengan target yang ditetapkan dalam konteks situasi tertentu. Tindakan yang berdasarkan rasionalitas terkadang dianggap tidak bermoral. Maka dari itu, rasionalitas membutuhkan moralitas, dalam konteks ini kepentingan nasional juga dijalankan berdasarkan dengan moral-moral yang berlaku di dalam masyarakat (Bainus. dkk, 2018).

METODE PENELITIAN

Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam makalah ini. Metode penelitian deskriptif kualitatif dapat membantu penulis dalam memandu penelitian untuk mengeksplorasi penelitian secara menyeluruh, luas, dan mendalam. Penggunaan metode ini dipilih penulis karena sesuai dengan fenomena sosial yang terkait dengan topik makalah ini. Adapun tahap pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data yang berasal dari sumber data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari jurnal, artikel, berita online, buku, dan sumber-sumber tertulis lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research). Proses teknik analisis data dimulai dari reduksi data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan.

PEMBAHASAN 

Dampak Brexit Terhadap Aspek Ekonomi dan Politik Inggris  

Keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa merupakan langkah besar yang sangat berpengaruh pada kelangsungan kehidupan masyarakat di Inggris. Konsekuensi yang berat harus bisa diterima oleh Inggris dan Uni Eropa sendiri. Hasil suara mayoritas dengan mendukung keputusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa diharapkan dapat mencapai cita-cita Inggris untuk mengatur sendiri kebijakan nasionalnya mengenai ekonomi, politik, dan memiliki kontrol atas imigrasi. 

Dampak Terhadap Perekonomian

Uni Eropa merupakan organisasi regional yang mencakup beberapa anggota negara di Eropa yang bergerak di bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Namun, fokus awal dari berdirinya organisasi ini adalah pemerataan ekonomi antar negara anggota. Dengan keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa, hal tersebut menandakan akan sangat berdampak pada perekonomian Inggris. Dampak yang mempengaruhi ekonomi Inggris terdiri dari bidang perdagangan, investasi asing, jumlah pekerja, produktivitas dan nilai mata uang, dampak-dampak tersebut diperkirakan akan terjadi dalam jangka panjang. Menurut beberapa analis penelitian, Brexit akan mengurangi pertumbuhan ekonomi Inggris karena Inggris harus menjaga jarak dengan integrasi dan kerja sama dengan negara tetangganya (Anshari, 2020).

 Di bidang perdagangan, terdapat beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi tingkat perdagangan Inggris. Tarif pajak atas barang impor Inggris yang ditentukan oleh pemerintah negara lain tentunya akan berdampak pada meningkatnya biaya barang Inggris yang dibeli dari luar negeri. Adanya hambatan non-tarif yang mencakup kebijakan pemerintah terkait dengan persyaratan dalam proses pengelolaan produk, baik dari standar produksi hingga kualifikasi profesional para pekerja. Serta diberlakukannya biaya transportasi yang dapat meningkatkan biaya perdagangan dengan negara lain (Anshari, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun