Dari semua pengakuannya, dia bilang dia adalah laki-laki yang brengsek dan tidak ada lagi yang bisa kubanggakan darinya. Memang setelah pengakuan-pengakuannya itu aku merasa dia telah merusak kepercayaanku, yang menyatakan bahwa dia adalah laki baik-baik, yang tidak suka dengan dunia gemerlap, yang menjaga perasaan wanita dengan tidak menyukai wanita lain, dan laki-laki yang bisa mengelola hasrat kelaki-lakiannya dengan tidak tertarik dengan pornografi ataupun melakukan kebiasaan masturbasi.
Kini yang tersulit bagiku adalah membangun kembali kepercayaan-kepercayaan yang ada. Mengingat kami sudah memasuki semester ketiga kuliah. Tentu akan banyak godaan daripada kesibukan yang semakin bertambah. Bagaimana caranya supaya komitmen kami tidak rusak hanya karena dia yang pernah begini dan begitu. Bagaimana pula mengembalikan rasa percaya dirinya yang telah mengakui semua yang disembunyikan padaku.
Banyak yang menjadi pemicu terjadinya hal-hal negatif pada setiap pasangan. Mulai dari jaringan pertemanan, dan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Aku hanya bisa berdoa pada Tuhan supaya Ia melindungi pacarku dari segala pengaruh negatif dan menjaganya pada jalan yang benar.
Sungguh berpacaran yang sangat riskan dan berusaha mempertahankan sampai jenjang pernikahan...