Mohon tunggu...
Tasya Syafitri
Tasya Syafitri Mohon Tunggu... Freelancer - Jobseeker

Graduated of International Relations Student who loves to review about Film, Series, and Travelling.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Serial Sabtu Bersama Bapak - Pentingnya Membuat Momen Terindah dengan Orang Tersayang

26 Oktober 2023   08:49 Diperbarui: 11 Mei 2024   18:42 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Twitter Prime Video Indonesia

Mungkin, Bapak enggak bisa duduk dan main sama kalian. Tapi, Bapak mah enggak kepengen kehilangan kalian. Bapak kepengen, kalian tumbuh Bersama Bapak di samping kalian. Bapak ada disini.

Setiap laki-laki di dunia ini, akan berganti peran untuk mencari pasangan hidup dan menjadi seorang Ayah ataupun Bapak dari keturunan mereka. Pasti sangat bahagia, bukan? Melihat tumbuh kembang anak dari lahir hingga dewasa merupakan hal yang sangat indah. Memanfaatkan momen kebersamaan agar dijadikan sebagai kenangan terbaik dalam hidupnya.

Berkumpul dengan keluarga adalah momen yang tidak pernah terlupakan. Apalagi di akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu, adalah hal yang tidak boleh terlewatkan bagi seorang Ayah ataupun Bapak untuk beristirahat mencari nafkah dan memanfaatkan berlibur bersama keluarga, sambil memberikan wejangan kepada sang anak, agar semangat menjalani hidup.

Bersyukurlah bagi seseorang yang dapat memanfaatkan waktu berlibur di Hari Sabtu dan Minggu, untuk berkumpul bersama Bapak dan Ibu mereka. Namun, bagaimana dengan seorang anak yang kehilangan Sang Bapak untuk pergi selama-lamanya? Bagaimana mereka memanfaatkan momen bersama keluarga meskipun tidak lengkap?

Sumber Gambar: Twitter Watchmen.id
Sumber Gambar: Twitter Watchmen.id

Hal ini tergambarkan pada sebuah Serial yang ditayangkan di Platform Streaming Online Prime Video, berjudul 'Sabtu Bersama Bapak' yang tayang pada 29 Juni 2023, berdasarkan novel terlaris di Indonesia karya Adhitya Mulya, yang dahulunya pernah diadaptasi melalui Film dengan judul yang sama, tahun 2016.

Serial ini menceritakan keluarga kecil yang sederhana, yaitu Gunawan Garnida yang berperan sebagai Bapak, beserta Istrinya Itje Kusmana dan kedua anaknya Satya Garnida dan Cakra Garnida hidup harmonis dan penuh hangat. Namun, mereka harus menelan kenyataan pahit bahwa Bapak Gunawan menderita penyakit kronis dan tidak mempunyai umur panjang.

Sang Bapak menderita Kanker Paru-Paru kronik saat Satya dan Saka berusia delapan dan lima tahun. Mengetahui bahwa umurnya tidak panjang, beliau merasa takut jika mereka kehilangan sosok figur 'Bapak' saat dirinya berpulang dan tidak ingin Istrinya merasa sendirian untuk mendidik mereka sampai dewasa.

Bukti cintanya kepada kedua anak dan Istrinya, beliau memanfaatkan sisa hidupnya ditengah perjuangannya melawan kanker, dengan merekam berbagai pesan dan wejangan penting bagi tumbuh kembang Satya dan Saka sampai dewasa, agar kedua anaknya semangat dalam menjalani hidup, tanpa dirinya.

Sumber Gambar: Twitter Moviegers Indonesia
Sumber Gambar: Twitter Moviegers Indonesia

Selain pesan penting, momen berkumpul bersama keluarganya, beliau selalu rekam. Seperti berlatih Taekwondo bersama Satya, membuat eksperimen sains bersama kedua anaknya dan saat mereka berkumpul bersama sambil memberikan nasihat, beliau tidak lupa rekam disebuah handy-cam tua miliknya.

Bahkan terekam pula momen malam terakhir saat Sang Bapak sebelum berpulang, yaitu tidur bersama dengan kedua anak dan Istri tercintanya dan berpelukan erat. Meskipun, itu rekaman terakhir Sang Bapak sebelum menghembuskan napas terakhirnya sampai kembali ke Pangkuan Sang Illahi.

Saat tiba waktunya dipanggil oleh-Nya, rekaman Sang Bapak diizinkan oleh Sang Ibu untuk dipasangkan melalui TV Tabung di Hari Sabtu. Mereka sangat bersyukur tidak merasakan kehilangan sosok 'Bapak' dan bersyukur mereka bisa berkumpul di akhir pekan, meskipun bertemu dengan Sang Bapak hanya melalui rekaman.

Saat Satya dan Saka dewasa, mereka tetap berpegang teguh terhadap pesan Sang Bapak yang mereka dengarkan di hari Sabtu, sambil mengingat kembali kenangan manis bermain bersama Sang Bapak saat mereka masih kecil. Rekaman tersebut, menjadi memori terindah bagi Satya dan Saka untuk selalu dikenang.

Dari Serial Sabtu Bersama Bapak, dapat diambil sebagai pelajaran bahwa semua orang, baik laki-laki dan perempuan akan berpindah peran menjadi seorang Bapak dan Ibu. Selain itu, menjadikan sebagai pengingat bahwa berbagai manusia yang hidup di dunia ini memiliki waktu yang singkat untuk bertahan dan sifatnya sementara.

Sumber Gambar: Instagram Jordan Omar
Sumber Gambar: Instagram Jordan Omar

Waktu memang tidak bisa terulang kembali dan kematian memang datang bagi siapa saja. Maka, penting bagi kita untuk merekam berbagai momen kebersamaan bersama orang-orang tercinta, terutama keluarga. Karena saat mereka sudah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, akan berasa ketidakhadiran orang tersayang yang telah pergi selama-lamanya.

Tidak hanya itu saja, melainkan wasiat dan pesan apa yang telah dipersiapkan bagi seseorang yang mengetahui bahwa ajalnya semakin dekat? Karena kita tidak tahu bahwa kapan Tuhan memanggil untuk pulang ke Pangkuan-Nya? Maka, manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk membuat kenangan terindah bersama orang yang kita cintai.

Dari zaman ke zaman, perkembangan teknologi semakin canggih. Maka dari itu, pentingnya kita membuat sebuah memori kenangan bersama orang tersayang, yaitu saat kita bermain dan berkumpul bersama keluarga. Agar saat kita dewasa nanti, kita bisa mengenang kembali momen tersebut sambil bercerita kepada anak cucu kita nanti.

Kehilangan orang yang terpenting dalam hidup kita memang menyakitkan. Maka dari itu, perlunya kita membuat suatu hal terbaik untuk orang yang kita cintai sebelum waktunya Tiba. Karena, waktu tidak dapat terulang kembali.

Pesan terakhir apa yang kita berikan kepada orang yang kita cintai?

Kenangan manis apa yang kita berikan kepada orang tersayang?

Karena Bapak, Mamah, dan kita adalah milik Allah Swt. Dan hanya Kepada-Nya kita kembali.

Harus Ikhlas, Tapi Rindu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun