Mohon tunggu...
tasya stelina
tasya stelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Binus Malang jurusan Ilmu Komunikasi

Pribadi yang kreatif dan imajinatif, memiliki banyak potensi dan mau untuk menghadapi tantangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Kepribadian ENFJ dan ISFJ dalam Berhubungan Pacaran?

4 Juli 2024   00:28 Diperbarui: 4 Juli 2024   00:38 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti berinteraksi dengan orang lain untuk berkomunikasi dan memahami dunia di sekitar kita. Namun, sebagian besar dari kita mungkin tidak menyadari betapa pentingnya komunikasi intrapersonal, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri. Meyers-Briggs Type Indicator (MBTI)  tidak hanya memengaruhi cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain (komunikasi interpersonal), tetapi juga cara mereka berkomunikasi dengan diri sendiri (komunikasi intrapersonal). Setiap tipe MBTI memiliki cara unik dalam mengolah informasi, memproses emosi, dan membuat keputusan, yang semuanya berperan dalam komunikasi intrapersonal. Berikut adalah bagaimana setiap dimensi MBTI memengaruhi komunikasi intrapersonal:

1.Ekstroversi (E) vs. Introversi (I)

Ekstrovert (E):
- Lebih cenderung memproses pikiran dan emosi dengan berbicara atau menulis secara eksternal.
- Sering merenungkan pengalaman mereka melalui interaksi dengan orang lain atau aktivitas yang melibatkan lingkungan sekitar.
- Mungkin memiliki monolog internal yang energik dan berorientasi pada aksi.
- Cenderung berpikir dengan berbicara, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

Introvert (I):
- Lebih cenderung memproses pikiran dan emosi secara internal melalui refleksi dan kontemplasi.
- Sering merenungkan pengalaman mereka dalam suasana yang tenang dan pribadi.
- Monolog internal mereka cenderung mendalam dan detail, berfokus pada pemahaman yang lebih mendalam.
- Cenderung berpikir sebelum berbicara, dan lebih mengandalkan analisis internal.

2.Penginderaan (S) vs. Intuisi (N)

Penginderaan (S):
- Memproses informasi berdasarkan fakta dan detail konkret.
- Refleksi diri sering berfokus pada pengalaman nyata dan bukti yang dapat diobservasi.
- Cenderung lebih praktis dan realistis dalam dialog internal mereka.
- Mungkin memiliki kecenderungan untuk memeriksa dan mengevaluasi detail kecil dari pengalaman mereka.

Intuisi (N):
- Memproses informasi berdasarkan pola, kemungkinan, dan makna abstrak.
- Refleksi diri sering berfokus pada konsep, ide, dan hubungan antara berbagai pengalaman.
- Cenderung lebih spekulatif dan teoritis dalam dialog internal mereka.
- Mungkin memiliki kecenderungan untuk menghubungkan berbagai informasi dan memikirkan implikasi jangka panjang.

3.Berpikir (T) vs. Perasaan (F)

Berpikir (T):
- Memproses informasi secara logis dan objektif.
- Refleksi diri sering melibatkan analisis rasional dan evaluasi kritis terhadap diri sendiri dan situasi.
- Cenderung lebih objektif dan tidak emosional dalam dialog internal mereka.
- Mungkin memiliki kecenderungan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas tindakan mereka.

Perasaan (F):
- Memproses informasi berdasarkan nilai-nilai pribadi dan emosi.
- Refleksi diri sering melibatkan pertimbangan emosional dan nilai-nilai yang mereka pegang.
- Cenderung lebih empatik dan peka terhadap perasaan diri sendiri dalam dialog internal mereka.
- Mungkin memiliki kecenderungan untuk mengevaluasi dampak tindakan mereka terhadap hubungan dan kesejahteraan emosional.

4.Penilaian (J) vs. Persepsi (P)

Penilaian (J):
- Memproses informasi dengan cara yang terstruktur dan terorganisir.
- Refleksi diri sering melibatkan perencanaan dan evaluasi kemajuan terhadap tujuan yang ditetapkan.
- Cenderung lebih disiplin dan teratur dalam dialog internal mereka.
- Mungkin memiliki kecenderungan untuk membuat keputusan dengan cepat dan menindaklanjutinya dengan rencana yang jelas.

Persepsi (P):
- Memproses informasi dengan cara yang fleksibel dan terbuka.
- Refleksi diri sering melibatkan eksplorasi berbagai kemungkinan dan perspektif.
- Cenderung lebih spontan dan adaptif dalam dialog internal mereka.
- Mungkin memiliki kecenderungan untuk mempertimbangkan banyak opsi sebelum membuat keputusan.

Sebagai contoh, individu dengan preferensi introvert mungkin cenderung lebih suka refleksi diri secara pribadi dalam komunikasi intrapersonal. Mereka mungkin menemukan kedamaian dan pemahaman diri melalui waktu yang dihabiskan sendirian. Di sisi lain, individu dengan preferensi extrovert mungkin lebih suka berdiskusi dengan orang lain atau mencari masukan dari luar untuk memahami diri mereka sendiri.

Tipe kepribadian ENFP adalah salah satu dari 16 tipe yang diidentifikasi oleh Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) ENFP sangat mudah bergaul, senang bereksplorasi, merupakan pemimpin dan orang tua yang berempati, memiliki motivasi tinggi, serta mampu memahami dan berkomunikasi dengan orang lain

Sedangkan ISFJ mencari situasi win-win dan lebih memilih kerja  tim daripada kompetisi bila memungkinkan dapat diandalkan -- Kepribadian ISFJ sangat teliti dan teliti, tidak sporadis dan bersemangat serta membiarkan segala sesuatunya setengah hati

Oleh karena itu, ketika kepribadian ENFJ dan kepribadian ISFJ menjalin hubungan, keduanya cenderung memiliki  hubungan yang cukup baik karena kepribadian ekstrovert mampu menentukan dan memandu tema dan arah hubungan, serta kepribadian ISFJ lebih bijaksana sehingga bisa berjalan dengan baik. Namun ada juga kelemahannya kurangnya keseimbangan dalam hubungan pacaran  menyebabkan keheningan

Kesimpulan
MBTI memengaruhi cara seseorang berkomunikasi secara intrapersonal dengan memengaruhi bagaimana mereka memproses informasi, emosi, dan pengalaman. Dengan memahami preferensi MBTI mereka, individu dapat meningkatkan kesadaran diri, membuat keputusan yang lebih baik, mengelola stres dengan lebih efektif, dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Ini tidak hanya memperkaya kehidupan pribadi mereka tetapi juga meningkatkan efektivitas mereka dalam interaksi sosial dan profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun