Mohon tunggu...
Tasya Rania Arinastia
Tasya Rania Arinastia Mohon Tunggu... Mahasiswa - D3 Sistem Informasi - Fakultas Vokasi - Universitas Airlangga

D3 Sistem Informasi FV'21 Universitas Airlangga LPK D-1.11

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

E-Musrembang "Bersuara": Aplikasi Penyampaian Aspirasi Masyarakat Indonesia

23 Juni 2022   00:45 Diperbarui: 23 Juni 2022   00:59 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Humas Pemprov Jatim/jatimnow.com

Internet merupakan kebutuhan global yang terbukti dengan penelitian digital 2020 terungkap bahwa pengguna internet di seluruh dunia telah mencapai angka 4,5 milyar orang. 

Angka ini menunjukkan bahwa pengguna internet telah mencapai lebih dari 60 persen penduduk dunia. Laporan terbaru We Are Social pada tahun 2020 disebutkan bahwa ada 175,4 juta pengguna aktif di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya internet telah membantu banyak aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan perkembangan internet yang sangat signifikan maka sudah seharusnya internet memainkan peran dalam bidang kehidupan sehingga dapat menciptakan suatu tatanan kehidupan yang efisien. Sebagai negara yang menjunjung demokrasi, maka sudah sepantasnya Indonesia memanfaatkan digital platform guna mendukung negara dalam mengimplementasikan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai asas demokrasi.

Salah satu wujud demokrasi adalah dilaksanakannya Musrembang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang merupakan agenda rutin tahunan dimana para penggerak pemerintahan, warga, dan yang terkait saling bertemu dan mendiskusikan masalah yang sedang dihadapi di masing-masing daerah kemudian memutuskan prioritas pembangunan jangka pendek. Ketika suatu prioritas daerah telah tersusun, 

kemudian akan diusulkan kepada pemerintah, dan melalui badan perencanaan (BAPPEDA) usulan masyarakat dikategorikan berdasar urusan alokasi anggaran. Namun ditengah situasi pandemi ini kita dilema dengan kendala dan hambatan yang tengah menyelimuti hampir semua aspek kehidupan masyarakat termasuk jalannya demokrasi.

Melihat itu, maka ditawarkannya solusi aplikasi e-musrembang yaitu "Bersuara" yang bertujuan untuk mewujudkan negara demokrasi dan tetap dapat menjalankan demokrasi tanpa mengurangi sedikitpun hak maupun kewajiban negara dan rakyat Indonesia yang dapat diakses melalui gawai, laptop, 

maupun PC yang diharapkan di tengah pandemi Covid-19 ini tetap dapat menjunjung tinggi demokrasi. Dengan adanya inovasi terhadap e-musrenbang yang kemudian disebut dengan "Bersuara" tersebut, maka masyarakat akan lebih mudah dalam penyampaian ide, gagasan, berdiskusi, atau bahkan mengkritisi segala kebijakan pemerintah.

Referensi tampilan awal aplikasi bersuara (Di desain oleh Tasya Rania Arinastia menggunakan figma)
Referensi tampilan awal aplikasi bersuara (Di desain oleh Tasya Rania Arinastia menggunakan figma)

Tampilan awal pada aplikasi Bersuara akan muncul dilayar kaca gawai, laptop, atau PC dalam beberapa detik yang berisi mengenai informasi singkat kemudian dalam aplikasi ini dibagi menjadi 3 bagian utama yang terdiri dari beberapa fitur.

1. Proposal warga

     Untuk Proposal Warga, seseorang bisa mendaftarkan diri baik secara individu maupun kelompok untuk mengirimkan suatu proposal baik dalam bidang transportasi, lingkungan hidup, urbanisme, hak sosial, kesehatan, edukasi, maupun kebudayaan.

2. Partisipasi Anggaran

     Partisipasi Anggaran merupakan mekanisme input partisipasi warga yang mempunyai pengaruh langsung pada keputusan anggaran. Keuntungan penggunaan input warga dalam operasional kota dapat membantu pemerintah dalam menjalankan tanggungjawabnya untuk memberikan arahan kebijakan jangka panjang. Dalam fitur ini pengguna dapat melihat rencana anggaran ataupun dana yang terpakai maka dapat diketahui transparansi dana keluar masuk oleh daerah kepada rakyat.

3. Debat dan Konsultasi

     Dalam fitur ini terdapat dua opsi unggulan yaitu debat dan konsultasi. Dalam opsi debat nantinya pengguna akan menyampaikan mosi kepada pihak yang dituju setelah jadwal atau time telah terjadwal, 

pengguna dapat menyampaikan mosi kepada pihak yang terkait dengan sistem video calling dalam fitur debat nantinya akan disajikan notulensi secara audio bilamana pengguna menginginkanya, kemudian opsi yang kedua adalah konsultasi yang menggunakan teknologi augemented reality yang akan muncul secara dua dimensi atau tiga dimensi, 

dalam fitur ini pengguna akan disediakan room vicon atau video conference kemudian akan disajikan akses untuk menyampaikan keinginan dan tujuan dari pengguna. Fitur ini diharapkan dapat memberikan edukasi maupun informasi kepada masyarakat mengenai musrembang sebagai akselator dari adanya demokrasi di Indonesia.

Dengan adanya inovasi terhadap e-musrenbang yang kemudian disebut dengan "Bersuara", maka masyarakat akan lebih mudah dalam penyampaian ide, gagasan, berdiskusi, atau bahkan mengkritisi segala kebijakan pemerintah. Dimana Platform Bersuara ini memiliki banyak fitur yang dimulai dari Proposal Warga, Partisipasi Anggaran, hingga Debat dan Konsultasi. 

Dengan adanya Platform Bersuara ini, maka masyarakat tidak hanya dapat menyuarakan aspirasi, namun juga dapat selalu memantau perkembangan dari suatu aspirasi tersebut. Karena Platform ini akan selalu update perkembangan segala aspirasi baik yang belum diambil alih pemerintah maupun yang sudah dalam tahap pelaksanaan. 

Dengan diselenggarakannya Musrenbang dengan memanfaatkan media online tentu akan memudahkan proses perencanaan yang melibatkan masyarakat luas dan tetap mematuhi protokol Kesehatan. Karena Musrenbang dilaksanakan dirumah masing-masing sehingga Kesehatan masyarakat tetap terjamin, dan tugas pemerintah untuk melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai asas demokrasi juga terpenuhi.

Referensi :

1. https://jatimnow.com/baca-44250-musrenbang-jatim-2023-pemulihan-ekonomi-kerakyatan-jadi-prioritas-pembangunan

2. Ridho, Faisal, 2009, Kedaulatan rakyat sebagai perwujudan demokrasi Indonesia, Adalah UIN Jakarta, Jakarta: Volume 1 nomor 8e, 2017 

3. Wiratraman, Herlambang, 2009, Kebebasan Berekspresi, Penelusuran Pemikiran dalam Konstitusi Indonesia, Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Volume 6 nomor 1, April 2009 

4. Rozak, Slamet, 2009, E-Demokrasi di Indonesia, Antara Peluang dan Hambatan Pendekatan Fenomenologis, UPN Veteran, Yogyakarta 23 Meii 2009 

5. Dewansyah, Bilal, 2011, Deliberasi Dalam Proses Demokrasi Elektoral: Praktik Forum Konstituen Dalam Pilkada Kabupaten Bandung, Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Volume III nomor 1, Juni 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun