Mohon tunggu...
Skolastika Natasya
Skolastika Natasya Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa semester 5

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Film "Friendzone" dan 'Teman Tapi Menikah 2" sebagai Ajang Komodifikasi Tempat Wisata

15 Desember 2020   11:38 Diperbarui: 15 Desember 2020   11:49 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayudia dan Dito bertengkar karena kondisi mood Ayudia yang seperti rollercoster selama hamil/tangkapan layar

Film 'Friendzone' (2019) dan film 'Teman Tapi Menikah 2' (2020) berhasil menarik perhatian masyarakat, terlebih kedua film tersebut didasarkan pada realita kehidupan di masyarakat. Kisah yang ringan dan sangat relate dengan kehidupan masyarakat terutama remaja, memnbuat kedua film lintas negara tersebut tidak bosan untuk di tonton oleh banyak orang.

Kedua film tersebut jika dilihat dari judulnya, keduanya memang mengangkat isu yang sama yaitu mengenai kisah cinta dalam hubungan persahabatan dan 'sempat' terjebak didalam zona pertemanan. Meski kisah 'Teman Tapi Menikah 2' mengenai kisah kehidupan sepasang sahabat yang akhirnya menikah, film tersebut merupakan film lanjutan dari 'Teman Tapi Menikah' (2019) yang juga mengangkat isu seperti film 'Friendzone'.

Film 'Friendzone' dan 'Teman Tapi Menikah 2' ingin menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat melalui ceritanya, meski memiliki dasar awal kisah yang sama, pesan yang disampaikan kedua film tersebut berbeda.

Film 'Friendzone' lebih menunjukan pesan kepada masyarakat, bahwa komunikasi dan kejujuran menjadi kunci yang paling penting dalam sebuah hubungan. Ketika komunikasi dan kejujuran tidak dapat berjalan, membuat hubungan yang terjalin menjadi rumit.

Pesan tersebut disampaikan melalui adegan ketika dua orang sahabat, Palm dan Gink yang berada di pesawat setelah mengikuti ayah Gink keluar kota. 

Di pesawat Palm memeluk Gink yang terus menangis, didalam adegan tersebut Palm mengatakan bahwa dirinya menyayangi Gink dan membuat Gink mempertanyakan maksud dari Palm menyayanginya.

Adegan ketika Gink dan Palm berpelukan di pesawat/tangkapan layar
Adegan ketika Gink dan Palm berpelukan di pesawat/tangkapan layar

Pada dialog tersebut, Palm memilih untuk tidak mengungkapkan perasaannya dengan jujur. Dirinya menjawab pertanyaan Gink dengan mgatakan bahwa dirinya menyayangi Gink seperti sahabat. 

Ketidak jujurannya, membuat Gink percaya dengan perkataan Palm. Setelah dialog tersebut, terpancar adanya kekecewaan yang Gink rasakan ketika Palm hanya menaggapnya sahabat.

oint komunikasi dan kejujuran dalam sebuah hubungan terlihat tidak lancar, tentu hal tersebut membuat keduanya menjadi sedikit merenggang.

Berbeda dengan film 'Teman Tapi Menikah 2', pesan yang ingin disampaikan dalam film tersebut adalah bahwa didalam sebuah pernikahan tidak selalu berjalan mulus seperti yang ada di sebuah novel. Pada pernikahan, perlu adanya kerja sama untuk mempertahankan hubungan keduanya terlebih ketika kondisi sang istri sedang hamil dan memilki mood seperti rollercoster.

Ayudia dan Dito bertengkar karena kondisi mood Ayudia yang seperti rollercoster selama hamil/tangkapan layar
Ayudia dan Dito bertengkar karena kondisi mood Ayudia yang seperti rollercoster selama hamil/tangkapan layar
Pesan tersebut disampaikan ketika ayudia sedang hamil dan moodnya yang tidak stabil, membawa hubungannya dan Dito menjadi sedikit rumit karena seringnya mereka bertengkar. Salah satu adegan ketika mereka bertengkar adalah saat berada di Bali, ayudia tidak mengijinkan Dito untuk keluar dari penginapan dan sebagai gantinya dia mengijinkan Dito untuk mengundang teman-temannya datang ketempat mereka.

Pada adegan tersebut, Ayudia merasa cukup kesal karena suara berisik yang ditimbulkan dari Dito dan teman-temannya. Merasa kesal, Ayudia dan Dito mengalami pertengkaran. Di saat itu juga, teman Dito membisikan sebuah pesan kepada Dito.

adegan saat Ayudia dan Dito bertengkar setelah kejadian kedatangan teman-teman Dito/tangkapan layar
adegan saat Ayudia dan Dito bertengkar setelah kejadian kedatangan teman-teman Dito/tangkapan layar
"Kalau tangan capek itu dipijit bukan dipotong"

Perkataan tersebut bermakna bahwa ketika bertengkar dengan pasangan, dirinya harus memperbaikinya dengan sabar bukan lari dari masalah. Hal tersebut mengingatkan kepada masyarakat bahwa dalam berumah tangga tentu pertengkaran pasti ada, tetapi alangkah lebih baiknya permasalahan tersebut segera diselesaikan dibandingkan kita harus lari dari permasalahan itu.

Pada bagian analisis film ini, toeri yang akan digunakan untuk menganalisis film 'Friendzone' dan 'Teman Tapi Menikah 2' adalah teori komodifikasi. Teori tersebut menjadi satu kesatuan untuk menjelaskan lebih detail, mengenai perbandingan yang ada didalam kedua film tersebut.

Komodifikasi adalah sebuah proses transformasi nilai guna menjadi nilai tukar, dengan bantuan dari teknologi, nilai guna dari sebuah film dikemas semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian penonton, semakin banyak penonton yang tertarik akan meningkatkan keuntungannya.

Pada analisis kedua film ini, menggunakan metodelogi survei dengan menjelaskan lokasi yang digunakan dalam kedua film.

Pada film 'Friendzone' komodifikasi film sangat diperlihatkan, hal ini diperlihatkan dalam setiap adegan yang menunjukan tempat-tempat wisata yang ada di Asia. Film 'Friendzone' seperti memperkenalkan negara-negara Asia ke mata dunia terutama negara-negara di Asia Tenggara.

Terlihat pada beberapa adegan, film 'Friendzone' menuliskan ibu kota dan negara Asia untuk menunjukan posisi para karakter berada. Tidak hanya ditunjukan melalui sebuah tulisan, adegan yang diambil juga berada di tempat wisata yang terkenal.

Adegan Gink menelfon Palm untuk meminta sahabatnya menyusulnya ke Malaysia, adegan tersebut diambil ketika Gink berada di bawah twin tower yang merupkan ikonik dari negara Malaysia.

Gink menelfon Palm ketika dirinya berada di depan Twin Tower, Malaysia/tangkapan layar
Gink menelfon Palm ketika dirinya berada di depan Twin Tower, Malaysia/tangkapan layar
Komodifikasi tempat wisata lainnya yang digunakan dalam film 'Friendzone', adalah adegan Gink dan Palm berada di Myanmar. Pengambilan gambar adegan, berada disebuah pagoda yang merupakan tempat wisata di Myanmar, mereka melakukan pengambilan gambar di Pagoda Shwedagon.

Gink dan Palm saat berada di Pagoda Shwedagon, Myanmar/tangkapan layar
Gink dan Palm saat berada di Pagoda Shwedagon, Myanmar/tangkapan layar
Film 'Friendzone' juga mengeksplore tempat hingga ke Hong Kong, komodifikasi yang dilakukan didalamnya adalah memperkenalkan kepada masyarakat mengenai kehidupan malam Hong Kong. 

Gink dan Palm ketika berada di bus tingkat, Hong Kong. Adegan tersebut menunjukan kehidupan malam Hong Kong/tangkapan layar
Gink dan Palm ketika berada di bus tingkat, Hong Kong. Adegan tersebut menunjukan kehidupan malam Hong Kong/tangkapan layar
Terlihat dari adegan ketika Gink dan Palm yang mengikuti pacar Gink hingga ke negera Hong Kong, didalam adegan tersebut pengambilan gambarnya dilakukan pada malam hari dan mereka melakukan syuting di atas bus tingkat yang menjelajah jalanan Hong Kong.

Tidak hanya mengeksplore negara-negara tetangga, film 'Friendzone' juga mengeksplore tempat wisata yang menjadi ikonik negara Thailand. Tempat tersebut adalah pulai Krabi, Thailand.

Pengambilan gambar dari angle atas dan ketika pengambilan adegan Gink dan Palm yang duduk di pantai, menunjukan pemandangan pantai yang sangat menarik untuk dilihat para penonton.

Gink dan Palm saat berada di Krabi, Thailand/tangkapan layar
Gink dan Palm saat berada di Krabi, Thailand/tangkapan layar
Tidak hanya pantai, eksplore pulai Krabi dilanjut dengan adegan ketika Gink dan Palm melakukan hiking. Pada adegan tersebut Gink dan Palm berdiri diatas jembatan dan memperlihatkan pemanangan indah dari atas.

Gink dan Palm saat hiking dan pemandangan keduanya adalah pulau Krabi/tangkapan layar
Gink dan Palm saat hiking dan pemandangan keduanya adalah pulau Krabi/tangkapan layar
Melakukan eksplore tempat-tempat wisata di berbagai negara Asia, merupakan salah satu bentuk komodifikasi yang dilakukan oleh film 'Friendzone'. Komodifikasi yang dilakukan untuk memperkenalkan tempat wisata menarik di negara-negara Asia.

Meski tidak semua penonton terkena komodifikasi tersebut, tetapi melalui komodifikasi didalam film membuat para penonton menjadi mengetahui tempat-tempat wisata yang belum pernah diketahui.

Berbeda dengan film 'Friendzone', pada film 'Teman Tapi Menikah 2' komodifikasi yang dilakukan tidak begitu banyak. Pulau Bali menjadi tempat wisata yang dipilih untuk syuting, film 'Teman Tapi Menikah 2' banyak mengeksplore kondisi di Bali.

Ayudia dan Dito saat berada di pantai pulau Bali/tangkapan layar
Ayudia dan Dito saat berada di pantai pulau Bali/tangkapan layar
Pengambilan adegan film 'Teman Tapi Menikah 2' selalu menunjukan pemandangan dari pulau Bali. Tidak melulu soal pantai, pengambilan gambar dilakukan pada daerah Bali yang memiliki pemandangan bukit dan sawah.

lokasi syuting 'Teman Tapi Menikah 2' dengan menunjukan sisi lain dari Bali/tangkapan layar
lokasi syuting 'Teman Tapi Menikah 2' dengan menunjukan sisi lain dari Bali/tangkapan layar
Komodifikasi yang dilakukan untuk menunjukan kepada masyarakat, bahwa pemandangan yang dimiliki oleh pulau Bali tidak hanya pantai, tetapi pemandangan persawahan dan bukit juga sangat menarik perhatian serta terlihat menyejukan.

Film yang dibintangi oleh Naphat Nine dan Baifern Pimchanok berhasil meraih keuntungan 62 milyar rupiah, sementara film Adipati Dolken dan Mawar De Jongh berhasil menembuh angka 1 juta penonton.

Daftar Pustaka

Kurniawan, Indra. (2020). Mariposa Tembus 500 Ribu Penonton, Teman Tapi Menikah 2 Menuju 1 Juta. Diakses melalui ini

Lim, Ardi. (2019). [Movie Reviews] --- Friendzone Thai Movie ( 3 Hal yang bisa kita ambil dan pelajari dari film Friendzone). Diakses melalui sini

Mosco, V. (1996). The Political Economy of Communication: Rethinking and renewal (Vol. 13). Sage.

Telaumbanua, Yub Kartika. (2019). FILM BOX OFFICE THAILAND "FRIEND ZONE" HIASI BIOSKOP INDONESIA. Diakses melalui sini

Wahyudi, Tri. (2019). 5 Alasan Nonton Film Friend Zone di Bioskop. Diakses melalui sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun