Pada adegan tersebut, Ayudia merasa cukup kesal karena suara berisik yang ditimbulkan dari Dito dan teman-temannya. Merasa kesal, Ayudia dan Dito mengalami pertengkaran. Di saat itu juga, teman Dito membisikan sebuah pesan kepada Dito.
Perkataan tersebut bermakna bahwa ketika bertengkar dengan pasangan, dirinya harus memperbaikinya dengan sabar bukan lari dari masalah. Hal tersebut mengingatkan kepada masyarakat bahwa dalam berumah tangga tentu pertengkaran pasti ada, tetapi alangkah lebih baiknya permasalahan tersebut segera diselesaikan dibandingkan kita harus lari dari permasalahan itu.
Pada bagian analisis film ini, toeri yang akan digunakan untuk menganalisis film 'Friendzone' dan 'Teman Tapi Menikah 2' adalah teori komodifikasi. Teori tersebut menjadi satu kesatuan untuk menjelaskan lebih detail, mengenai perbandingan yang ada didalam kedua film tersebut.
Komodifikasi adalah sebuah proses transformasi nilai guna menjadi nilai tukar, dengan bantuan dari teknologi, nilai guna dari sebuah film dikemas semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian penonton, semakin banyak penonton yang tertarik akan meningkatkan keuntungannya.
Pada analisis kedua film ini, menggunakan metodelogi survei dengan menjelaskan lokasi yang digunakan dalam kedua film.
Pada film 'Friendzone' komodifikasi film sangat diperlihatkan, hal ini diperlihatkan dalam setiap adegan yang menunjukan tempat-tempat wisata yang ada di Asia. Film 'Friendzone' seperti memperkenalkan negara-negara Asia ke mata dunia terutama negara-negara di Asia Tenggara.
Terlihat pada beberapa adegan, film 'Friendzone' menuliskan ibu kota dan negara Asia untuk menunjukan posisi para karakter berada. Tidak hanya ditunjukan melalui sebuah tulisan, adegan yang diambil juga berada di tempat wisata yang terkenal.
Adegan Gink menelfon Palm untuk meminta sahabatnya menyusulnya ke Malaysia, adegan tersebut diambil ketika Gink berada di bawah twin tower yang merupkan ikonik dari negara Malaysia.