Mohon tunggu...
Skolastika Natasya
Skolastika Natasya Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa semester 5

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kritik Body Shamming, Ernest Prakasa Angkat Suara lewat "Imperfect"

19 Oktober 2020   12:03 Diperbarui: 19 Oktober 2020   12:37 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembus 2 juta penonton film Imperfect. Sumber : Instagram Imperfect

Terlihat di bagian film Imperfect yang menunjukan adanya diskriminasi yang dilakukan oleh lingkungan sosial Rara karena berat badan Rara yang melebihi berat badan perempuan pada umumnya dan bentuk badan yang lebih besar dibandingkan standar perempuan biasanya.

Tidak ada teman sekantor dari Rara yang mau berdekatan dengan dirinya, karir Rara yang seharusnya dia raih dengan naik jabatan langsung digantikan dengan rekan kerjanya yang lain dengan alasan bentuk tubuh dan penampilan yang dimiliki Rara sangat tidak memungkinkan untuk dirinya menjadi seorang manager.

Pada adegan bos Rara yang diperankan oleh Dion Wiyoko meminta Rara untuk memperbaiki bentuk tubuh dan penampilannya agar dapat meraih kembali posisi manajer yang akan di berikan kepada rekan kerjanya jika bentuk tubuh dan penampilan Rara tidak mengalami perubahan.

Menurut bos Rara, tugas seorang manager untuk bertemu dengan orang banyak tetapi jika penampilan dan bentuk tubuh Rara yang besar serta kurang menarik membuat orang-orang menjadi tidak tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan mereka.

Diadegan tersebut, Ernest ingin menunjukan kepada masyarakat luas bahwa diskriminasi bullying berupa body shamming sering terjadi di realita kehidupan yang membuat orang-orang korban body shamming menjadi sulit untuk percaya diri dan mencintai dirinya sendiri.

Ernest melalui film Imperfect juga ingin melakukan kritik terhadap orang tua yang sering kali secara tidak langsung melakukan body shamming terhadap anak mereka. Melalui adegan ibu Rara yang memberikan komentar mengenai paha besar Rara dan hal tersebut mempengaruhi kepercayaan dirinya.

Adegan ketika ibu Rara mengingatkan Rara mengenai paha miliknya. Sumber : Young On Top
Adegan ketika ibu Rara mengingatkan Rara mengenai paha miliknya. Sumber : Young On Top
Melalui adegan tersebut, Ernest ingin menunjukan kepada orang tau bahwa anak dapat mengalami tekanan hanya dengan sebuah komentar yang dianggap “sepele” oleh banyak orang. Komentar yang dianggap “sepele” tersebut memberikan dampak besar kepada anak yang sering kali mendapatkan komentar buruk serupa.

Tidak hanya ingin menekankan orang tua mengenai komentar “sepele” yang memberikan dampak besar kepada kondisi anak, Ernest kembali menunjukan adegan ketika ibu Rara yang menjelaskan kepada teman-temannya yang memuji pencapaian Rara karena dapat bekerja di perusahaan kosmetik bahwa posisi Rara diperusahaan hanya sebagai staff dan bukan manajer. 

Hal tersebut membuat Rara merasa dirinya gagal dan tidak memiliki kelebihan apapun yang dapat dibanggakan oleh ibunya. Tetapi Dika menjelaskan kepada Rara, hal sederhana yang dilakukan oleh Rara dengan mengajar anak-anak yang tidak sekolah merupakan sebuah kelebihan.

Adegan ketika Rara mengajar anak-anak kurang mampu. Sumber : Movieden
Adegan ketika Rara mengajar anak-anak kurang mampu. Sumber : Movieden
Melalui adegan tersebut, Ernest ingin menunjukan bahwa banyak orang tua yang masih melihat sisi kekurangan anak dihadapan banyak orang dan hal tersebut membuat anak menjadi merasa tidak percaya diri mengenai kelebihan yang dimiliki.

Ernest melalui adegan tersebut ingin mengajak orang tua untuk lebih dapat melihat hal-hal kecil yang merupakan kelebihan dari anak. Dengan orang tua yang selalu memperlihatkan kepada anak-anak akan kelebihan yang dimilikinya membuat dirinya menjadi lebih percaya diri ketika berhadapan dengan banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun