Mohon tunggu...
Skolastika Natasya
Skolastika Natasya Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa semester 5

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Digital vs Media Konvensional

14 September 2020   11:01 Diperbarui: 14 September 2020   11:08 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada point kredibilitas masih berkaitan dengan bias, Bias merupakan istilah yang artinya bertentangan dengan nilai-nilai jurnalistik. Dalam hal ini, yang dianggap bias adalah perspektif dari para penulis blog dalam menuliskan beritanya. Jika dibandingkan dengan media tradisional yang masih mengikuti objektivitas jurnalistik.

Menurut Geneva Overholser dalam Corell (2010) bias yang terjadi adalah para penulis blog telah menuliskan sebuah informasi atau berita sesuai dengan pemahaman dan perspektif para penulis mengenai peristiwa tersebut.

Berbanding terbalik dengan media konvensional yang para jurnalismenya tidak dapat memasukan perspektif pandangan ke dalam informasi atau berita, dan mengutamakan isinya berupa kejadian yang sesungguhnya.

  • IDENTIFIKASI

Point identifikasi menjelaskan mengenai konsep utama dari komunikasi yang membantu para peneliti memahami blog dapat menghasilkan sebuah kepercayaan dari para pembaca.

Menurut Burke dalam Caroll (2010) menjelaskan bahwa identifikasi seperti membujuk seseorang dengan menggunakan ucapan, isyarat, nada suara, urutan, citra, ide dan sikap. Kemudian menggabungkan identifikasi tersebut dengan konsep afiliansi komunitas sehingga menghasilkan kesamaan gagasan.

Blog merupakan sebuah halaman jurnalisme yang menghasilkan banyak audiens dengan menawarkan ekspresi melalui suara audiens. Keberadaan blog membantu para pembaca untuk dapat melakukan tukar pikiran mengenai sesuatu yang kurang, sehingga kehadiran audiens begitu terasa.

Berbeda dengan media konvensional seperti koran yang masih mempertahankan mengenai objektivitas dalam jurnalisme sehingga tidak memberikan ruang untuk para audiens mengekspresikan suara mereka.

  • TRANSPARANSI

Praktik transparansi harus di wujudkan oleh para penulis web maupun jurnalisme untuk mengungkapkan politik dan bias pribadi, kesiapan untuk mengakui kesalahan dan mempertimbangkan mengenai informasi yang baru serta menunjukan sumber asli yang masuk pada postingan.

Bill Keller menjelaskan bahwa harus bersikap tegas untuk menjelaskan mengenai diri sendiri seperti mempertegaskan metode-metode dan nilai-nilai yang digunakan oleh para jurnalisme sehingga terjadi penyelarasan mendasar dari hubungan antara perusahaan media besar dan publik (Caroll, 2010).

Berbeda dengan media konvensional yang dapat mengenalkan diri sendiri untuk menyelaraskan hubungan dengan publik, pada media online sebuah transparansi tidak dapat dilakukan dengan baik mengingat banyak orang yang dapat mengakses menimbulkan banyak jurnalisme individu yang tidak memperkenalkan diri sendiri menjadikan banyak berita atau informasi yang tidak kredibel. 

  • AKUNTABILITAS

Mengharuskan organisasi dari sebuah berita untuk mengungkapkan diri sendiri atau berinteraksi kepada masyarakat mengenai cara mereka beroperasi dan menjelaskan standar jurnalistik sebagai bentuk layanan kepentingan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun