Seperti yang kita ketahui, seluruh dunia merasakan dampak dari masuknya virus Covid-19 ke penjuru negeri hingga akhirnya menimbulkan kekacauan di setiap bidang kehidupan seperti perekonomian, kesehatan dan lainnya. Sehingga mengharuskan setiap pemerintah di berbagai negara untuk bisa menemukan solusi penanganan hal ini serta perlunya partisipasi masyarakat dalam menyukseskan segala upaya dalam penanganan virus ini.
Pada saat virus ini menyebar di tahun 2020 sampai sekarang berada di penghujung tahun 2022 menunjukkan penurunan grafik penyebaran Covid-19 sehingga terdapat penyebutan era "New Normal", dimana keadaan mulai membaik dan dapat melakukan segala aktivitas secara normal namun tetap menaati protokol kesehatan demi mencegah terjadinya penyebaran Covid-19. Contoh protokol kesehatan yang harus ditaati yaitu selalu menggunakan masker saat berpergian, menjaga jarak, selalu mencuci tangan, menghindari keramaian serta melapor kepada pihak yang berwenang jika ada yang terpapar virus tersebut.
Namun faktanya semua bentuk protokol kesehatan di atas tidak dijalankan sepenuhnya. New normal masih terasa asing di kehidupan masyarakat Indonesia. Pasca Covid-19 belum terwujud kondisi new normal karena ternyata banyak masyarakat yang menganggap Covid-19 telah hilang sepenuhnya sehingga tidak lagi menaati mematuhi kebijakan yang telah disarankan dan diberlakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 melambung tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat lingkungan sekitar kita. Masih banyak oknum yang tidak memakai masker ketika berpergian, tidak menjaga jarak dan sebagainya. Hal ini menyebabkan peningkatan penyebaran Covid-19 di Indonesia pada bulan Januari hingga bulan Februari 2022 berdasarkan data dari JHU CSSE COVID-19 karena ketidaksadaran masyarakat akan pentingnya tetap menerapkan protokol kesehatan di era new normal ini.
Akibat dari peningkatan di atas, sempat terjadi keadaan seperti masyarakat diharuskan untuk bekerja dari rumah untuk mengurangi penyebaran virus tersebut, seluruh agen pembelajaran tatap muka terpaksa harus diubah secara daring, segala kegiatan serba dibatasi demi mencegah penyebaran Covid-19. Ini tentunya menjadi tantangan untuk sebagian bidang karena harus beradaptasi kembali dengan menemukan cara baru agar bisa beraktivitas kembali.
Hal ini menjadi pendorong bagi setiap orang untuk ikut membantu dalam mencegah penyebaran Covid-19 di era new normal ini. Seperti saling mengingatkan antar sesama serta mengajak mereka yang belum melakukan vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah. Sebagai masyarakat yang aware terhadap hal ini, maka peran kita akan sangat dibutuhkan. Dengan begitu, Indonesia akan mencapai kondisi yang lebih ideal dari sebelumnya untuk melakukan segala hal seperti dimasa sebelum pandemi melanda.
Secara implisit, masyarakat madani merupakan masyarakat yang diimpikan atau masyarakat yang dicita-citakan. Kata madani sendiri berasal dari kata madaniy yang artinya peradaban yang merupakan model masyarakat kota yang dibangun oleh Nabi Muhammad Saw. selepas hijrah ke Madinah. Mereka disebut-sebut sebagai model masyarakat yang paling maju pemikirannya pada zaman itu. Dalam artian umum, masyarakat madani merupakan masyarakat yang ideal, beradab, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.Â
Karakteristik dari masyarakat madani sebagai tatanan sosial yang paling ideal yaitu kaum intelektual yang berusaha berprestasi setinggi mungkin, kaum yang menjadi pengembang SDM yang optimal sehingga terbentuk masyarakat yang kreatif, inovatif, serta saling menghargai. Jika dilihat dari bidang politik masyarakat madani mengutamakan kepentingan bersama dan tidak mencampuradukkan dengan kekuasaan. Sehingga tercipta keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.Â
Mengapa masyarakat madani sangat diperlukan pengaruhnya untuk berpartisipasi di era new normal adalah karakteristik mereka yang mampu membangkitkan keadaan serta memengaruhi SDM untuk bisa beradaptasi  dengan new normal beserta segala kebijakan yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat. Masyarakat madani menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat penyebaran Covid-19 di era new normal. Karena seperti yang diketahui bahwa masyarakat di Indonesia membutuhkan komunitas atau kelompok yang mampu memotivasi serta menggerakan mereka untuk berpartisipasi. Dengan ini masyarakat madani atau masyarakat ideal merupakan salah satu pihak yang menjadi solusi untuk permasalahan ini.
Walaupun kita sudah berada di era new normal bukan berarti kita bisa beraktivitas tanpa menerapkan protokol kesehatan. Jika ingin kembali normal di segala bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sebagainya, maka perlunya rasa patuh terhadap protokol kesehatan agar bisa menerapkan new normal, beraktivitas dalam meningkatkan kesejahteran masyarakat, melaksanakan pembelajaran guna mencerdaskan anak bangsa yang akan menjadikan mereka sebagai penerus masyarakat madani dalam hal intelektual dan inovasi.
Peran masyarakat madani di bidang kesehatan di era new normal adalah adanya toleransi dan sikap tenggang rasa terhadap pasien Covid-19. Tidak mengolok para pasien karena terpapar Covid-19. Memiliki kesadaran untuk transparan mengenai kondisi ketika terpapar sehingga mempermudah tenaga medis untuk menanganinya. Ikut berperan sebagai sosok yang gemar membagikan masker kepada mereka yang masih lalai  dalam artian mereka yang belum memakai masker secara teratur disetiap harinya sebagai pengingat. saling mengingatkan bahwa Covid-19 belum hilang sepenuhnya, maka dari itu perlulah untuk selalu berwaspada namun tetap bisa berdampingan untuk melakukan aktivitas.Â
Di bidang ini masyarakat madani yang dimaksud adalah para relawan yang tergerak rasa kemanusiannya untuk turut terjun ke lapangan dalam membantu para medis yang membutuhkan bantuan dalam memantau serta menjaga kesehatan di sekitar kita. Hal mudah ini sangat membantu mereka untuk mencegah membludaknya pasien Covid-19.
Peranan masyarakat madani di bidang ekonomi yang menjadi permasalahan paling utama di era new normal adalah mengajak masyarakat untuk berburu segala peluang yang ada untuk meningkatkan perekonomian namun tanpa melanggar protokol yang ada. Dengan adanya peluang itu akan menambahkan motivasi, inovasi dan partisipasi masyarakat  sehingga semakin membangkitkan perekonomian. Dengan lebih dimudahkan di era yang sekarang, maka bisa memanfaatkan peluang, kreativitas dan inovasi sehingga membentuk sesuatu yang memiliki nilai ekonomi. salah satu cara efektif untuk mewujudkan hal itu adalah mengikuti workshop yang bisa mengajarkan banyak kreatifitas yang bisa diterapkan di kemudian hari oleh masyarakat luas.
Contohnya masyarakat Bali yang tidak hanya mengandalkan pariwisatanya namun juga mengandalkan kreativitas yang bisa dijadikan sebagai strategi dalam mengembangkan industri perekonomian mereka. Contohnya dengan mengadakan pameran Bali yang dilakukan oleh UMKM/IKM yang meraup keuntungan besar. Di bidang ini masyarakat madani yang berperan yaitu komunitas atau organisasi yang berkecimpung di dunia kreativitas bernilai ekonomi.
Seperti yang dikatakan oleh Kementrian Keuangan, Sri Mulyani pada pembukaan acara Profesi Keuangan Expo 2022 bahwa setelah pandemi yaitu era new normal, diharapkan masyarakat luas bisa bersiap terhadap segala tantangan yang ada. Sehingga dengan diadakannya seminar atau workshop yang mendekatkan profesi keuangan dengan masyarakat umum yang di dalamnya terdapat instansi pemerintah, pelaku usaha, pengguna jasa profesi keuangan serta akademisi yang diharapkan bisa bersama dalam mempelajari segala cara untuk menghadapi perekonomian terutama resesi yang mungkin dapat terjadi tahun depan.
Dengan ini, masyarakat madani di bidang perekonomian adalah komunitas atau organisasi yang berkecimpung dalam hal kreativitas yang bernilai ekonomis serta pemerintah yaitu Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF) yang berperan penting dalam membantu mengadakan workshop serta menghadirkan narasumber sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas.
Namun masih terdapat hambatan untuk mewujudkan masyarakat madani di era new normal ini yaitu masih lebih banyak rasa individual diantara masyarakat dibandingkan rasa kebersamaan untuk menghadapi era new normal . Kemudian kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum tersebar secara merata. Oleh karena itu, pemerintah serta masyarakat yangtelah memiliki karakteristik masyarakat madani untuk segara membentuk upaya-upaya yang dirasa bisa membentuk masyarakat madani secara bertahap serta mengimbau masyarakat perlu adanya rasa untuk berpartisipasi dalam menghadapi tantangan tersebut dari diri sendiri sehingga nantinya bisa mengajarkan kepada orang lain sehingga terciptanya masyarakat madani di era new normal.Â
Disusun oleh : Tasya Noor Amalia
Mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H