Mohon tunggu...
tasya nadya
tasya nadya Mohon Tunggu... Lainnya - loves to eat?

tidak misuh misuh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kala Medsos Jadi Alat Lawan Corona

14 April 2020   16:39 Diperbarui: 14 April 2020   16:49 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Izaz bersama keempat temannya saat membantu tuna wisma, (5/4). (Izaz Alhady)

"Hentikan menyakiti bila mencintai, itu satu cara mengobati, kita kan melewati masa yang tak pasti” merupakan sedikit dari potongan lagu Satu Cara karya gabungan beberapa artis Indonesia. Gerakan Solidaritas Tanpa Batas dengan Satu Cara ulurkan tangan mu untuk Indonesia adalah keterangan yang tertulis di akun Youtube penyanyi terkait seperti Vidi Aldiano, Titi DJ .

Dalam situasi sekarang, kutipan lagu tersebut dirasa cukup menggambarkan kondisi masyarakat. Di masa yang sulit ini, tiap lapisan masyarakat bahu membahu dalam menghadapi Covid - 19.

 Sejak ditetapkannya Covid-19 11 Maret lalu sebagai pandemi dunia oleh World Health Organization (WHO) kepanikan menyebar ke seluruh penjuru dunia. “Rumor dan panik menyebar lebih cepat dari virus nya” ujar direktur WHO dilansir dari detik.com.

Sama halnya yang terjadi di Indonesia, kepanikan menimbulkan kelangkaan terhadap komoditas pangan, kebutuhan rumah, hingga perlengkapan medis karena perilaku panic buying di masyarakat. Pembatasan suplai pangan juga menjadi penghalang karena pembatasan kegiatan ekspor oleh pemerintah Indonesia. 

Bukan hanya dalam bidang ekspor, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya penanganan covid-19 di DKI Jakarta per tanggal 10 April.

Prinsipnya adalah bertujuan untuk memotong, memangkas mata rantai covid - 19, di mana Jakarta merupakan epicenter dari masalah covid ini.” ujar Gubernur DKI jakarta itu.

Hal ini tentunya baik  namun di lain pihak kebijakan ini dianggap merugikan rakyat kecil. Bagaimana nasib pekerja upah harian? Seperti ojek online, pedagang atau pekerja lepas lainnya? Tentunya mereka sangat dirugikan karena keterbatasan gerak untuk mencari sesuap nasi. Aryadi (35) pengemudi Ojek online dan Sumiyati (48) penjual pecel keliling misalnya, yang penghasilannya semakin menurun dari penetapan Work From Home hingga berlakunya PSBB di DKI Jakarta.

The Power of Social Media

Media sosial memiliki peran yang besar dalam andil menebar kebaikan,selebgram atau seleb instagram @rachelvennya, yang menggalangkan donasi melalui kitabisa.com belum genap 1 hari sudah mencapai nominal 1,1 Miliyar Rupiah.

Hal ini memicu pegiat media sosial lainnya untuk membantu sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun