PENERAPAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK DI DESA ASAM PEUTIK
Tasya Mirza (2032019038)
Hukum Tata Negara Institusi Agama Islam Negeri Langsa
ABSTRAK
Pendidikan merupakan salah satu instrument yang sangat penting bagi perkembangan dan pembentukan pribadi bagi generasi bangsa. Salah satu bentuk pendidikan yang dibutuhkan yaitu pendidikan agama dengan tujuan membentuk karakteristik sesuai dengan nilai dan norma agama. Desa Asam Peutik merupakan salah satu daerah yang berlangsungnya kegiatan kuliah pengabdian masyarakat (KPM) mahasiswa IAIN Langsa dan memiliki balas pengajian sebagai sarana pendidikan agama kapan anak-anak untuk membentuk akhlak yang terpuji
Kata Kunci : Pendidikan Agama, dan Pembentukan Akhlak
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu kegiatan tranformasi pengetahuan yang dilakukan antara pendidik dan peserta didik baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari kegiatan ini agar membangun, membina dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang diterapkan secara struktur dan terpogram dengan baik. Oleh karena itu, peserta didik tidak memiliki batas usia untuk melanjutkan pendidikan yang ditempuh.
Dalam ranah pendidikan, ada beberapa macam bentuk pada pendidikan tersebut salah satunya yaitu pendidikan agama. Pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 37 ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan agama dilaksanakan dengan tujuan membentuk karakteristik peserta diidk menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki akhlak mulia dalam menjalankan kehidupan.
Memperkenalkan pendidikan agama kepada anak-anak akan membentuk pribadi yang kuat berlandaskan agama dalam hal mendidik anak-anak. Karena pada usia yang masih dini, anak-anak merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga diperlukan untuk menanam niali agam sejak dini.
Menjalankan pendidikan karakter terhadap anak didik merupakan sebuah konsep yang akan ditanam kedalam diri seseorang dan membentuk pribadi menjadi lebih santun, beradab, serta sehat baik pada jasmani dan rohani. Dengan adanya faktor pada pendidikan agama, akan membentuk karakter dan watak yang lebih baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak-anak di desa Asam Peutik memiliki sarana untuk menuntut pendidikan agama yaitu Balai Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA). Balai ini merupakan salah satu tempat pendidikan yang dipakai oleh anak-anak untuk menuntut ilmu keagamaan serta mereka di didik menjadi pribadi yang sopan santun mengikuti norma-norma yang telah ditetapkan pada Al-Qu,an sebagai pedoman hidup.
PEMBAHASAN
Proses interaksi antara peserta didik dan lingkungan belajar yang dikendarai oleh pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan didukung oleh fasilitas yang disediakan sesuai dengan materi yang telah disampaikan oleh pendidik. Salah sati instrument pendidikan yaitu pendidikan agama dilaksanakan dengan upaya sadar dan terencana dalam memperkenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama. Pendidikan agama ini membentuk karakter siswa untuk saling menghormati dan terwujudnya kesatuan bangsa karena penerapan nilai agama dan nilai norma yang berlaku.
Karakter yang merupakan salah satu instrument oralitas, kebenaran, kekuatan dan sikap pada diri seseorang melalui tindakan yang diterapkan. Sehingga beberapa para ahli menjelaskan bahwa karakter adalah seperangkat nilai yang telah menjadi kebiasaan hidup sehingga membentuk sifat dalam diri seseorang. Dengan adanya karakteristik ninilah dapat dinilai kualitas pribadi seseorang terhadap lingkungannya.
Penerapan pendidikan agama telah dilakukan di desa Asam Peutik terhadap anak-anak dan remaja yang berada di desa tersebut. Mereka melakukan kegiatan belajar mengajar pada balai TPA yang merupakan salah satu sarana untuk menuntut ilmu agama. Para pendidik yang mengajar pada balai tersebut dikenal dengan tengku untuk guru laki-laki dan umi untuk guru perempuan. Setiap tengku atau umi memiliki beberapa anak didik untuk menyalurkan pendidikan tentang agama baik itu Al-Qur'an, Hadist, maupun kitab-kitab ushul fiqh.
Salah satu kegiatan kuliah pengabdian masyarakat (KPM) mahasiswa IAIN Langsa yaitu menjadi tengku/umi di balai pengajian yang berada di desa Asam Peutik. Pembelajaran yang digunakan untuk anak-anak bertujuan untuk membentuk karakteristik anak sebagai kepribadian yang baik dan jujur.
Pembelajatan yang dilakukan di TPA tidak hanya sekedar mengenal Al-Qur'an, melainkan para tengku/umi bertugas untuk membentuk akhlak anak-anak menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga menciptakan karakter yang mengikuti norma dan nilai agama dengan pedoman pada Al-Qur'an dan Hadist
                  Â
Gambar 1. Balai TPA anak-anak des Asam Peutik
Salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa IAIN Langsa pada desa Asam Peutik yaitu ikut berpartisipasi dalam melakukan pembelajaran tentang agama di balai TPA. Anak-anak didik diajarkan mengetahui bacaan Al-Qur'an dan memperkenalkan bagaimana akhlak terpuji dan tercela pada diri manusia. Sehingga dengan materi yang telah dipaparkan akan membentuk kepribadian yang baik.
Pendidikan agama islam yang diajarkan pada balai TPA merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi perkembangan karakter dan sifat anak didik. Untuk membentuk karakter ini, para tengku/umi memberikan kelompok pelajaran menjadi 3 yaitu pendidikan jasmani, pendidikan akhlak, pendidikan jiwa, dan pendidikan adab. Pengelompokkan ini dilakukan untuk mempermudah penyampaian materi dan menerapkan pada kehidupan anak-anak sehingga terbentuk akhlak yang terpuji.
KESIMPULAN
Pendidikan agama sangat penting bagi pembentukan karakter dan akhlak anak-anak sehingga menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi pendidikan anak-anak. Dalam materi yang diajarkan memuat nilai dan norma agama yang sangat penting bagi pribadi untuk kehidupan masyarakat. Â Penerapan materi agama ini mengajarkan bahwa pentingnya bagi perkembangan rohani dan perilaku anak-anak.
Desa Asam Peutik yang merupakan salah satu tempat berlangsungnya kuliah pengabdian masyarakat (KPM) mahasiswa IAIN Langsa yang memiliki salah satu balai pendidikan yang berbasis agama dengan penyebutan balai taman pendidikan Al-Qur'an (TPA). Pada kegiatan dibalai ini, tengku/umi mengajarkan dan membimbing anak-anak untuk lebih mengetahui agama.Â
Selain itu, anak-anak dibentuk kepribadian dan akhlaknya menjadi lebih baik dan terpuji. Kegiatan yang dilakukan di balai ini berupa pengajian dan membaca kitab-kitab sehingga anak-anak dapat mengetahui bagaimana akhlak yang terpuji dan tercela. Penerapan balai ini sangat berpengaruh bagi pembentukan kepribadian baik itu secara pengetahuan maupun karateristik.
DAFTAR PUSTAKA
Jasuri, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini, Jurnal Madaniyah, 2015,
Abdul Rachman, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, 2005, Raja Grafindo Persada : Jakarta
Ifham Choli, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Islam, Artikel
Abdul Madjid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi, 2004, PT Remaja Rosdakarya : Bandung