Mohon tunggu...
Tasya Merari
Tasya Merari Mohon Tunggu... -

mahasiswa yang gemar menulis artikel seni

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Septian Hariyoga dan Gerakan Mekanis

2 November 2017   13:15 Diperbarui: 2 November 2017   13:54 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bram Palgunadi merupakan sosok yang sangan berpengaruh dalam kehidupan Septian Hariyoga, yang karena nya Septian Hariyoga terinspirasi untuk membuat karya mekanis. Berawal saat masih mahasiswa, Septian sering berkunjung ke bengkel Bram Palgunadi yang dipenuhi alat- alat mekanis untuk mengotak-atik mesin alat cuci film hitam putih. Disitu Septian Hariyoga mulai merasa bahwa material yang sesuai dengan kepribadian nya adalah segala sesuatu yang berbau mekanis.

Selepas kuliah, dia semakin menekuni eksperimen dengan material yang ia sukai, dia pun kecanduan membongkar mesin mobil miliknya, jam tangan danbermacam benda mekanis lainnya.

Hingga karya mekanis yang pertama kali ia buat adalah NAGA(2011) bentuknya kerangka tulang seekor naga yang terbuat dari dural. Lalu ada perkembangan dalam gayanya dari mesin yang sederhana menjadi mesin yang makin kompleks yang memberikan kesan gerakan yang lebih ramai dan vulgar, seperti Dragonfrrry(2012), dan ritme gerakan yang menunjukkan keberaturan sang seniman.

Septian Hariyoga, Dragonfrrry, 2012. Dural, brass, baja, motor dc 12v. Hak milik seniman.
Septian Hariyoga, Dragonfrrry, 2012. Dural, brass, baja, motor dc 12v. Hak milik seniman.
Sosok karya mekanisnya cenderung mencomot rupa binatang sebagai obyek utama dan sumber inspirasi. Misalnya OWL(2015) mengkombinasikan hubungan alam dan mesin, maupun Pterodactyl (2015), berupa seekor burung jaman purba dengan kepakan sayap yang elegan.

Septian Hariyoga, OWL (2015),aluminium, dural, besi, teflon, motor dc12v
Septian Hariyoga, OWL (2015),aluminium, dural, besi, teflon, motor dc12v
Karya-karya Septian Hariyoga mencerminkan kerinduan sang seniman akan masa-masa tertentu, memori akan tempat, benda, serta orang-orang yang cukup berpengaruh dalam karirnya. "Saya pernah berdiri di atas puncak di Paadalarang, melihat pembangunan yang cepat berkembang. Sayangnya cepat merusak alam ," kata dia.

Mempunyai lahan pegunungan agar dijadikan hutan dengan sekolah seni di dalamnya, adalah cita- cita Septian. Kelihatan nya kerinduan Septian akan masa lampau, alam yang masih sehat ini menjadi latar belakang nya dalam berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun