Mohon tunggu...
Tasya Khairunnisa
Tasya Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maka seyogyanya manusia jangan sampai lengah diri dari hal-hal yang bermanfaat dan berbahaya di dunia dan akhirat. Dengan demikian dia akan mengambil mana yang bermanfaat dan menjauhi mana yang berbahaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam sebagai Subsistem Pendidikan Nasional, Membentuk Karakter Geneasi Muda Muslim

10 Desember 2023   19:06 Diperbarui: 10 Desember 2023   19:41 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Haii Kompasianeer..

pada pertemuan ke 13 ini yuk mari kita membahas kembali tentang Pendidikan Islam Sebagai Subsistem Pendidikan Nasional, Membentuk Karakter Geneasi Muda Muslim.

Dalam Pembahasan ini kita akan mengeksplorasi peluang yang dimiliki, tantangan yang dihadapi, dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat peran Pendidikan Islam sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional.

Peluang:

1. Pengembangan Karakter Berkualitas: Pendidikan Islam memberikan peluang unik untuk mengembangkan karakter siswa dengan nilai-nilai moral dan etika Islam. Ini menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bermoral tinggi.

2. Pengayaan Pluralitas Budaya:  Sebagai subsistem pendidikan, Pendidikan Islam dapat menjadi wahana untuk memperkaya keberagaman budaya di dalam masyarakat. Ini menciptakan kesadaran dan penghargaan terhadap keberagaman dalam konteks keislaman.

3. Penguatan Identitas Keislaman:  Pendidikan Islam memberikan peluang untuk memperkuat identitas keislaman siswa, membantu mereka memahami nilai-nilai agama dan menjadi pemimpin yang mengintegrasikan keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

Tantangan:
1. Keterbatasan Sumber Daya: Salah satu tantangan utama yang dihadapi Pendidikan Islam adalah keterbatasan sumber daya, termasuk tenaga pengajar yang berkualifikasi dan fasilitas yang memadai. Hal ini dapat menghambat penyelenggaraan pendidikan Islam yang berkualitas.

2. Ketidakseimbangan Kurikulum:  Tantangan lainnya adalah ketidakseimbangan dalam kurikulum, di mana aspek-aspek keislaman seringkali terpinggirkan dalam kerangka kurikulum nasional. Ini dapat mengakibatkan pemahaman yang dangkal terhadap nilai-nilai Islam.

3. Tantangan Teknologi dan Globalisasi:  Teknologi dan globalisasi membawa tantangan baru bagi Pendidikan Islam dalam menjaga keaslian nilai-nilai tradisional sambil tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Solusi:
1. Peningkatan Investasi dan Sumber Daya:  Pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan investasi dalam Pendidikan Islam, baik dalam hal sumber daya manusia maupun infrastruktur, untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.

2. Revisi Kurikulum yang Holistik
: Kurikulum Pendidikan Islam perlu direvisi untuk mencakup aspek-aspek kehidupan yang lebih holistik, termasuk keilmuan agama, pengetahuan umum, dan keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan kontemporer.

3. Pemanfaatan Teknologi Pendidikan: Penggunaan teknologi pendidikan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pembelajaran. Modul online, aplikasi edukasi, dan platform e-learning dapat mendukung proses pendidikan Islam.

4. Penguatan Kerjasama Antarlembaga: Kerjasama antara lembaga-lembaga pendidikan Islam, pemerintah, dan lembaga pendidikan nasional lainnya perlu diperkuat. Hal ini dapat memastikan sinergi dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang inklusif.

Dalam keseluruhan, Pendidikan Islam sebagai subsistem pendidikan nasional menawarkan peluang besar untuk membentuk generasi yang berakhlak dan berkepribadian Islam. Namun, tantangan yang dihadapi memerlukan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan menyeluruh. Dengan upaya bersama, Pendidikan Islam dapat menjadi pilar yang kokoh dalam membangun pendidikan nasional yang inklusif dan berdaya saing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun