Apakah itu krisis? Krisis menurut Caroline Sapriel (Machfud: 1998), merupakan suatu kejadian, dugaan, kejadian yang mengancam sutau keutuhan, reputasi, atau keberlangsungan individu maupun organisasi.
Komunikasi krisis didefinisikan menurut Coombs (2007) yang telah di terjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yaitu : "sebuah presepsi yang menyatakan peristiwa atau kejadian yang mungkin tak terduga  serta mengancam harapan yang berkepentingan dan secara serius dapat mempengaruhi kinerja organisasi maupun lembaga lainnya dan dapat menghasilkan kerugian atau negative outcome".
Sebagaimana di Indonesia beberapa waktu kebelakang, bahkan sampai hari ini kamis 19/3, di Indonesia sedang mengalami krisis bencana nasional. Bencana ini memberikan efek serta pengaruh tinggi pada kehidupan manusia diberbagai aspek. Baik itu aspek ekonomi, social, politik dan aspek lainnya. virus yang diberi nama Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan Corona Virus.Â
Virus yang berasal dari Wuhan, China ini tersebar luas dan banyak di negara China tersebut. Perkembangan serta penularannya yang cukup signifikan, membuat negara negara lainnya ikut terpapar oleh virus tersebut. Bahkan sampai ke negara kita Indonesia, telah tercatat pada hari Kamis, 19/3 update dilansir pada CNN Indonesia, positif pada angka mencapai 309 kasus, 25 meninggal.
Dengan kejadian tersebut, krisis dilihat sebagai suatu situasi yang lebih banyak mendatangkan kerugian negative pada suatu organisasi, lembaga, bahkan public sendiri.
Krisis tersebut perlu ditangani dengan beberapa strategi menurut Ardianto & Soemirat (2002:184) :
1. Strategi pencegahan, dalam hal ini pemerintah Indonesia melakukan pencegahan dengan lebih memilih opsi menekan Virus Corona dengan cara menghimbau kepada masyarakat public untuk membatasi segala aktifitasnya  baik secara pribadi atau komunitas.
2. Strategi persiapan, yang dimana pemerintah Indonesia mempersiapkan sematang mungkin untuk menanggulangi pencegahan virus untuk tidak terus menular.
3. Strategi Penanggulangan, seperti apa strategi yang diterapkan di Indonesia? Apakah system lockdown opsi tepat bagi pemerintah untuk upaya penanggulangan covid-19 ini?
Pemerintah Indonesia tentu tidak diam mengenai hal ini, telah banyak usaha yang diupayakan pemerintah Indonesia. Seperti di negara negara lain, upaya Lockdown telah ditetapkan dengan harapan untuk memberhentikan lajur penularan virus tersebut untuk tidak semakin luas ke berbagai wilayah.
Lalu, apasih yang disebut dengan Lockdown ini? Dan apa dampak yang akan timbul jika upaya ini dilakukan? Lockdown merupakan suatu situasi dimana orang-orang tidak diizinkan untuk masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau area secara bebas karena keadaan darurat. Â Mengenai dampak dari Lockdown itu sendiri, bukan hanya ada dampak positif yang akan diterima, tetapi tentu saja ada dampak negative.Â
Dampak positif nya berupa : pertama, menekan untuk penyebaran pasien atau orang yang terkontaminasi. Selain pasien, juga berdampak positif untuk mengurangi polusi karena pergerakan manusianya berkurang. Sedangkan dampak negatifnya, untuk masyarakat informal tentunya dapat mengurangi penghasilan, maka orang orang akan lebih diam dan tidak beraktifitas seperti biasanya. Makadari itu, kebutuhan akan pangan pun akan terganggu. Itulah mengapa, pemerintah Indonesia masih belum menjadikan opsi Lockdown sebagai solusinya.
Rusady Ruslan (1999:83) mengatakan bahwa penanggulangan krisis tengah berlangsung harus membuat program  :
1. Menghadapi krisis kasus perkasus, agar pemerintah lebih rapih dan lebih terkelola dan terfokus pada satu masalah tertentu dan dapat menyelesaikannya secepatnya.
2. Merujuk salah seorang sebagai juru bicara, sebagaimana bapak  Achmad Yurianto beliau selaku Juru Bicara untuk penanganan corona, sejauh ini beliau masih terus memantau dan menginformasikan kepada public  perkembangan virus corona ini.
3. Memberikan pelatihan dan pengarahan, selain juru bicara pemerintah Indonesia telah memberikan pengarahan secara online baik dalam media massa, cetak, maupun televise mengenai berita Covid-19 ini kepada masyarakat luas.
4. Tidak berspekulasi buruk terhadap suatu peristiwa, upaya pemerintah untuk terus menghimbau kepada masyarakat agar terus hidup sehat dan mengikuti perintah dari WHO dan iklan layanan kesehatan masyarakat lainnya terkait pencegahan penularan virus Corona ini.
5. Membuka saluran informasi, tidak ketinggalan berita semua media masa, cetak maupun media lainnya sudah dilakukan dan sejauh ini masih baik dalam hal penyebaran informasi.
6. Dan tindakan terakhir adalah dengan mengawasi dan mengevaluasi, mengawasi masyarakat public dengan tetap waspada dengan cara menghimbau kepada masyarakat public untuk membatasi segala aktifitasnya  baik secara pribadi atau komunitas. Dengan begitu, beberapa waktu yang lalu pemerintah Indonesia telah membuat surat keputusan mengenai keputusan untuk memberhentikan sementara kegiatan akademik pendidikan selama 14 hari tersebut terhitung sejak tanggal 16 maret -- 29 maret 2020 tentang upaya pencegahan dan antisipasi Virus Corona.
Inshaallah semua upaya pemerintah sejauh ini masih baik, dan mengingat pentingnya menjaga kesehatan serta membatasi aktifitas kegiatan lainnya, mari kepada semua masyarakat Indonesia untuk bisa sadar dengan cara berdiam dirumah dan tidak melakukan aktifitas lebih diluar rumah dan berhati-hati saat di tempat keramaian, jika tidak terlalu penting maka diamlah. Gunakan selalu masker dan selalu menyimpan handsanitizer untuk kebersihan. Hal ini demi pencegahan Covid-19 agar berhenti  penularannya kepada masyarakat lainnya. Keep healty and staysafe ya guys.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H