Penulis :- Septian Nugroho(200907448)
         - Tasya ekalina br kemit (200907450)
         - Darel kevin Susanto (200907444)
Universitas Atmajaya Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Prodi Ilmu Komunikasi
Ekonomi KreatifÂ
Dengan semakin majunya teknologi dan zaman semakin canggih, peran pemerintah sebagai pengatur sektor industri harus memiliki ide -- ide yang baik guna mengikuti tantangan industri kreatif sektor pariwisata.Â
Terjadi saingan antar produsen dalam memenuhi kebutuhan para konsumen. Karena bisnis industri kreatif ini berguna untuk menciptakan rasa puas pada pelanggan. Semakin meningkatnya kemauan konsumen itu akan mendorong para pengusaha di bidang pariwisata untuk saling bersaing menawarkan kelebihan dan keindahan dari destinasi wisata tersebut.Â
Tentunya setiap industri pariwisata memiliki kualitas pelayanan yang baik, namun selain pelayanan yang baik perlu diperhatikan faktor -- faktor agar konsumen terpuaskan yaitu tangibles yang artinya fasilitas bangunan dan interior harus menarik dari segi kenyamanan dan kebersihan, reablitiy adalah seberapa cepat dalam melayani tamu, assuarance adalah keamanan untuk tamu lalu keramahan pelayan  dalam melayani tamu, dan empathy adalah pelayang mempunyai rasa keinginan untuk membantu para konsumen dengan baik.Â
Dalam artikel ini, akan menjelaskan tantangan dan pengembangan sektor industri pariwisata di Danau Toba. Dan akan menjelaskan tentang apa itu Danau Toba serta menjelaskan bagaimana sektor ekonomi kreatif pariwisata di Danau Toba dalam menjalani tantangan dan pengembangan pariwisata Indonesia di era globalisasi ini.
Di Indonesia banyak sekali industri pariwisata yang mampu menarik konsumen untuk berwisata, salah satunya Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara merupakan salah satu danau vulkanik terindah di Indonesia.Â
Danau Toba meliputi area seluas 1.145 kilometer persegi dan tampak seperti lautan pada ketinggian 900 meter. Selain dikenal sebagai danau terluas di Asia Tenggara, danau sedalam 450 meter ini juga menjadi danau terdalam di dunia. Ada sebuah pulau bernama Pulau Samosir di tengah Danau Toba. Pulau Samosir memiliki dua buah danau kecil, yaitu Danau Aek Natonang dan Danau Sidihoni.Â
Pulau Samosir hampir sebesar Singapura, memang bukan pulau kosong, melainkan kampung halaman suku Batak Samosir. Hingga saat ini suku Batak yang tinggal di Pulau Samosir masih memegang teguh kepercayaan nenek moyang mereka.Karena keunikan tersebut, banyak wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara yang harus menyulap tempat ini menjadi sebuah destinasi wisata untuk para wisatawan.
Tantangan untuk sektor industri ini, di Danau Toba sistem nya sudah baik namun fasilitas -- fasiltas nya yang belum begitu baik. Kekurangannya adalah semakin berkembangnya jaman ini terutama teknologi dan informasi, fasilitas Danau Toba terkait dengan kemajuan teknologi masih kurang.Â
Maka dari itu upaya serta strategi yang berguna untuk memajukan serta meningkatkan daya saing terhadap tempat tujuan pariwisata di Danau Toba perlu dilaksanakan. Tentang persaingan antara industri pariwisata bisa membuat produk -- produk yang bersifat alternatif karena pada jaman sekarang wisatawan itu mempunyai tren mengarah ke destinasi wisata dan produka wisata yang bermutu tinggi.
 Yang nantinya akan membuat relasinya akan terlihat pada saat kegiatan promosi dan penekanan pada penyediaan infrastruktur, layanan untuk para wisataman dan masyarakat daerah setempat untuk nantinya juga bisa membuat masyarakat setempat bangga sebagai tuan rumah Danau Toba.
Saat ini terdapat tiga kendala utama dalam pengembangan pariwisata Danau Toba, antara lain kurangnya konektivitas infrastruktur aksesibilitas terkait mobilitas wisatawan, dan kurangnya investor kemudahan untuk membangun sarana dan prasarana umum bagi wisatawan. Mengenai kualitas produk pariwisata yang akan dipromosikan dan dijual (atraksi).Â
Berbagai langkah untuk mengatasi masalah tersebut telah diusulkan dan dipertimbangkan yaitu dengan membuat database yang akan digunakan sebagai penyedia data dan informasi terkini mengenai keputusan pengembangan pariwisata Danau Tayu.Â
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pemerintah terus mengembangkan Danau Toba karena merupakan objek wisata yang potensial. Itu sangat jauh dari Medan, ibu kota Sumatera Utara hingga Danau Toba. Namun menurut Budi, jalur dari Medan menuju Danau Toba sangat baik dan sebaliknya karena pemandangannya yang indah.Â
Oleh karena itu, semakin banyak wisatawan yang mengunjungi Danau Toba. Menggunakan kereta api ke Danau Toba, menurut Menhub, merupakan satu keasyikan tersendiri dan nantinya keberadaan jalur kereta api menuju Danau Toba sangat mendukung Danau Toba menjadi destinasi wisata utama selain Candi Borobudur dan Mandalika.Â
Untuk tahap awal, Kemenhub melalui Dirjen Perkeretaapian telah memprogramkan pembangunan jalur kereta api dari Siantar ke Danau Toba.
Namun dengan semakin maju dan berkembangnya jaman, terdapat banyak pilihan wisata para konsumen untuk jalan -- jalan, dan banyak tempat wisata yang indah tempatnya dan ditambah juga kemajuan teknologi tempat wisata tersebut.Â
Dengan banyaknya persaingan sektor industri pariwisata, bagaimana Danau Toba mengikuti perkembangan jaman ini dan bagaimana menjalankan begitu banyak tantangan di era global ini serta cara pengembangannya.Â
Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan terhadap 10 destinasi wisata utama, Departemen Koordinasi Maritim (Kemenko Maritim) segera mengambil tindakan langsung untuk mencari masalah dan mencari solusi, serta bertindak cepat, terutama untuk Danau Toba, Departemen Koordinasi Maritim perkapalan, perikanan dan Rahman Hidayat, Wakil Menteri Pariwisata, menjelaskan saat ini pemerintah sedang melakukan proses lelang terkait keseluruhan perencanaan dan integrasi industri pariwisata Danau Toba yang dilakukan dengan pendanaan dari Bank Dunia.Â
Untuk Danau Toba, Rahman Hidayat, Asisten Perwakilan Bidang Perkapalan, Perikanan, dan Pariwisata Departemen Koordinasi Maritim, menjelaskan saat ini pemerintah sedang dalam proses lelang terkait master plan dan industri pariwisata Danau Toba. Pekerjaan lelang terkait integrasi tersebut saat ini sedang berlangsung dengan pendanaan dari Bank Dunia.
Pada tahun 2016, pemerintah mempunyai visi untuk menjadikan Danau Toba menjadi danau vulkanik terbesar di dunia agar bisa menyaingi destinasi luar negeri geopark air tawar seperti kawasan di Asia Tenggara yaitu Danau Inle di Myanmar, Danau Hoan Kiem di Laos.Â
Maka dari itu pemerintah telah memperjuangi untuk memajukan sektor industri kreatif pariwisata, sudah banyak proyek infrastruktur yang dibangun, contohnya menambah kapasitas Bandara Silangit, Tapanuli Utara untuk dijadikan sebagai akomodasi mobilitas internasional yang berfungsi untuk menjangkau Danau Toba.Â
Selain mobilitas penerbangan, infrastruktur mobilitas darat pun diperkembangkan guna menambah dan meningkatkan koneksivitas menuju Danau Toba, yaitu dengan dibuatnya pembanguna jalan tol Medan -- Tebing Tinggi- Parapat serta jalur rel kereta Medan -- Parapat.Â
Selain infrastruktur yang berguna untuk membuat Danau Toba Go Internasional, pemerintha serta masyarakat setempat harus memahami untuk memperbaiki pariwisata di Danau Toba agar go Internasional tidakh hanya infrastruktur dan pembangunan saja. Tetapi juga sistem manajemen dan pengelolaan tempat wisata Danau Toba harus diperbaiki agar dapat bersaing di era globalisasi serta menghadapi tantangan -- tantangan lonjakan pariwisata.Â
Pengembangan yang perlu itu sederhana untuk pariwisata Danau Toba yaitu hanya pembenahan perbaikan kamar mandi di setiap sudut wisata Danau, lalu sanitasi serta sampah yang masih tidak sesuai pada tempat pembuangannya. Dan juga akomodasi transportasi mobilitas yang jelas agar memudahkan para wisatawan yaitu seperti jadwal penerbangan, shuttle bus dari bandara menuju Danau Toba perlu diperhatikan serta perahu penyeberangan ke Pulau Samosir jadwalnya harus jelas agar membuka dan meningkatkan peluang kerja sama antara pemerintah dan swasta.Â
Pemerintah harus menyediakan pengembangan lapangan kerja dan pelatihan bagi masyarakat lokal di bidang jasa pariwisata, layanan strategi pemasaran bagi para penggiat ekonomi kecil dan menengah, kursus bahasa, setidaknya tempat belajar bahasa Inggris bagi penduduk setempat, dan pengembangan pengelolaan barang (seperti kopi dan sayuran) berkualitas tinggi. Memaksimalkan prinsip perdagangan yang adil untuk kopi dan sayuran. Daerah Danau Toba
Lalu di tahun 2017 terdapat Lake Toba Forum 2017 yang meruapakan gagasan oleh Forum of Small Medium Economic Africa ASEAN (FORSEAA) dan kantor utusan khusus Presiden Seychelles di Indonesia yang bekerja sama dengan pemerintah Sumatera Utara dan Dewan Kerajinan Nasional Indonesia.Â
Forum tersebut berisi tentang pembahasan untuk mempromosikan wisata geopark dan ekonomi kreatif dengan basis kearifan lokal dengan dimanfaatkannya lanskap Danau Toba sebagai cuci mata para wisatawan.Â
Selain adanya promosi dan perubahan yang berguna untuk menarik perhatian konsumen ke Danau Toba, karakter Danau Toba tidak boleh hilang karena itu sebagai simbol kebudayaan lokal yang bisa menarik perhatian konsumen, walaupun tantangan di era global ini semakin banyak daya saingnya, Danau Toba perlu memiliki keunikan pariwisata agar berbeda dengan pariwisata -- pariwisata yang lain seperti baju khas Medan, pernak -- pernik, makanan khas Medan yang berada di Danau Toba tetap dipertahankan dan dikembangkan agar menarik konsumen serta peningkatan ekonomi kreatif karena telah memanfaatkan ide -- ide yang unik.
Pada awal Juli 2020, UNESCO menggelar rapat Komite Eksekutif UNESCO untuk membahas Danau Toba di Sumatera Utara. , dan hasil rapat komite tersebut diputuskan bahwa danau toba ditetapkan menjadi Geopark Global 2020.Â
Pada era Presiden Joko Widodo, pemerintah Indonesia memprioritaskan pemugaran kawasan Danau Toba yang menjadi salah satu tujuan utama ekonomi wisata. Pemerintah berencana memperbaiki infrastruktur Tano Batak yang kaya akan keindahan alam, budaya, dan tradisi warisan. Sebagai wisata alam, Danau Toba akan menawarkan banyak aktivitas petualangan termasuk pegunungan, gua, dan tempat lainnya.Â
Danau Toba juga merupakan kawasan penelitian yang bergunaa untuk menjadi lokasi penelitian. Selama ini banyak sekali keanekaragaman yang baru ditemukan, termasuk adat istiadat dan budaya. Kementerian juga telah mencapai kesepakatan bilateral dengan banyak negara untuk bertukar wisatawan, seperti Malaysia dan Singapura.
Dengan menghadapi tantangang dan perkembangan tersebut industri pariwisata serta ekonomi kreatif yang berada di Danau Toba bisa meningkatkan jumlah wisatawan serta peningkatan penghasilan masyarakat setempat serta pemerintah. Dan hasil tersebut bisa menguntukan negara Indonesia karena telah memanfaatkan industri kreatif pariwisata dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H