Mohon tunggu...
Tasya Camila Ikhsan
Tasya Camila Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana

Each life matter

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Mengunggah Foto Makanan ke Instagram

16 April 2022   12:41 Diperbarui: 17 April 2022   17:14 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: id.pinterest.com

Psikolog sosial, Nail (1986) telah mengusulkan tiga proses utama pengaruh sosial untuk memperhitungkan secara khusus konformitas (Hogg & Vaughan, 2014): pengaruh informasional, pengaruh normatif, dan pengaruh referensi informasi.

Tenang aja, kita akan bahas salah satunya aja, yang memang terkait dengan fenomena ini, yaitu pengaruh normatif. Pengaruh normatif adalah pengaruh untuk menyesuaikan diri agar sesuai dengan harapan positif orang lain (Hogg & Vaughan, 2014). Sebagai manusia, kita punya kebutuhan atas persetujuan dan penerimaan sosial, hal ini menyebabkan kita ‘mengikuti’ kelompok dengan alasan untuk menumbuhkan persetujuan dan penerimaan, menghindari celaan atau ketidaksetujuan, atau mencapai tujuan tertentu (Hogg & Vaughan, 2014). Pengaruh normatif berperan ketika kita percaya bahwa kelompok tersebut memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memberi penghargaan atau hukuman kepada kita sesuai dengan apa yang kita lakukan (Hogg & Vaughan, 2014). Agar pengaruh normatif menjadi efektif, kita perlu percaya bahwa kita berada di bawah pengawasan kelompok (Hogg & Vaughan, 2014).

Sumber: id.pinterest.com
Sumber: id.pinterest.com

Instagram sendiri merupakan sebuah wadah yang mengelompokkan manusia sebagai penggunanya. Instagram punya norma-norma atau aturan tidak langsung, dan ada budaya-budaya yang lama lama menjadi sebuah norma yang tercipta di dalam kelompok ini. Salah satunya adalah untuk mengupload foto makanan.

“Eh itu kemarin dia posting lagi makan di resto X, besok-besok jangan lupa foto makanannya dulu biar bisa di posting”

“Kemarin lusa udah liat postingannya B belum? Dia foto makan siangnya aestetic banget, jadi mau deh foto begitu juga biar di like banyak”

Mungkin aturannya terkesan implisit, tapi bagaimana kita merasa harus ikut melakukan hal tersebut adalah bukti kalau kita mengalami konformitas dengan pengaruh normatif. Instagram sendiri menyediakan fitur like, dan komentar, memfasilitasi kebutuhan atas persetujuan dan penerimaan sosial. Fitur like dan komentas membawa kita percaya bahwa kelompok (sesama pengguna instagram) memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memberi penghargaan atas apa yang kita lakukan. Misalnya, kita senang ketika banyak orang yang memberi like pada postingan kita, atau berkomentar positif terkait dengan foto makanan yang kita upload. Kemudian sebagaimana instagram bisa dilihat siapa saja, kapanpun dan dimanapun membuat kita merasa berada di bawah pengawasan kelompok.

Jadi, jika kita pahami dengan teori pengaruh kelompok, kita sebagai pengguna instagram mengalami konformitas kelompok dengan pengaruh normatif yang membuat kita menyesuaikan diri agar sesuai dengan harapan positif orang lain.

REFERENSI

Bestari, K. (2014, Januari). Fenomena Mengunggah Foto Makanan Pada Pengguna Media Sosial. Makalah Non Seminar. Depok: Universitas Indonesia.

Hogg, M. A., & Vaughan, G. M. (2014). Social Psychology (7th ed.). Harlow: Pearson.

Holmberg, C., Chaplin, J. E., Hillman, T., & Berg, C. (2016). Adolescents' presentation of food in social media: An explorative study. Appetite, 99, 121-129.

Javed, M., Malik, F. A., Awan, T. M., & Khan, R. (2021). Food Photo Posting on Social Media while Dining: An evidence using Embedded Correlational Mixed Methods Approach. JOURNAL OF FOOD PRODUCTS MARKETING, 27(1), 10–26.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun